Devan melirik jam tangannya, memastikan waktu yang sudah terlewat, kali ini dia sedang menunggu Rasya selesai dari kelas paginya. Demi membawa Rasya ke dokter kandungan Devan berhasil menukar motornya dengan mobil miliki sang kembaran, tanpa Jevan ketahui alasan kenapa Devan meminjam mobilnya.
Devan menunggu Rasya di sebuah parkiran minimarket tidak jauh dari kampusnya, berharap-harap cemas bahwa Jevan tidak akan melihatnya.
Tak lama kemudian Rasya datang diantar Yuan dengan motornya, Yuan tidak banyak bertanya saat mendapat perintah dari Devan itu, dia adalah orang yang paling tahu semua rahasia Devan termasuk hubungan terlarang Devan dan Rasya.
"Thanks bro," ujar Devan kepada Yuan.
Setelahnya Rasya dan Devan masuk ke dalam mobil dan bergegas pergi ke tempat tujuan mereka. Tidak ada percakapan apapun dalam mobil, mereka berdua sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Saat mereka hampir sampai ke rumah sakit Rasya pun membuka mulutnya.
"Next time aku harap kamu gak pake mobilnya Jevan."
"Kenapa? Bisa aja itu anak juga muncul setelah apa yang kita lakuin itu di sini kan?"
"Dev," Rasya menatap Devan tajam.
Devan menatap Rasya sejenak sebelum menjawab, "Kita udah pernah ngelakuin hal gak beradab di sini, dan sekarang hati nurani kamu terketuk cuma karna kita ngecek kandungan kamu make mobil dia?"
Rasya menunduk, tidak bisa membalas perkataan pria itu.
...
Mereka kini tengah menunggu Rasya dipanggil ke dalam ruangan dokter, banyak pasien lain di sana, dan Rasya hanya dapat menunduk selama menunggu.
"Udah berapa bulan Mbak?" tiba-tiba seorang wanita yang tengah hamil besar di samping Rasya mengajaknya berbicara.
Rasya hanya menatap wanita itu, otaknya kosong saat ini, dia bahkan tidak bisa menjawab pertanyaan dari wanita itu.
Devan yang mengerti Rasya sedang tidak bisa diajak berbicara langsung menjawab pertanyaan itu untuknya, "Baru mau ngecek Bu, ini pertama kali ngecek ke dokter."
"Aahh, pengantin baru pasti ya, selamat ya Mbak Mas, langsung dikasih anak gini pasti seneng banget," Devan hanya tersenyum membalas perkataan wanita itu sedangkan Rasya kini memalingkan wajahnya ke arah Devan, tidak sanggup melihat wanita yang ada di sampingnya.
"Kalau istri saya ini udah masuk tujuh bulan, kita udah nikah sepuluh tahun lebih tapi baru dapet anaknya sekarang, kalian beruntung langsung dikasih anak sama Tuhan, saya jadi iri," suami dari ibu tadi kini bergabung dalam obrolan, dia tertawa di akhir perkataannya.
Devan hanya tertawa canggung menanggapinya, dan dia pun menggenggam tangan Rasya karena dia tau wanita itu sedang sangat gugup sekarang.
Devan dan Rasya beruntung sebelum pasangan suami-istri itu kembali berbicara nama Rasya sudah lebih dulu dipanggil, Devan pun berpamitan dengan pasangan itu, dan menuntun Rasya untuk masuk ke dalam ruangan dokter.
...
"Ini janinnya Pak, dari ukurannya perkiraan berumur sepuluh minggu," jelas dokter tersebut sambil menunjuk layar USG.
Devan hanya menangangguk-anggukan kepalanya dan Rasya dia tidak berani sekalipun melihat ke layar USG tersebut.
Rasya sudah tau bayi ini akan berumur lebih dari 8 minggu, karena dia sudah terlambat haid selama dua bulan, itu yang menjadi alasan utamanya menggunakan test pack kemarin.
Setelah berbagai pengecekan dan juga sudah mengetahui usia pasti sang janin, Rasya dan Devan keluar dari ruang dokter tersebut, semua mata yang ada di ruang tunggu itu menatapnya, Rasya tahu mereka menatapnya karena sedang menunggu giliran mereka dipanggil, tapi Rasya merasa dihakimi oleh tatapan-tatapan tersebut sehingga membuatnya jalan dengan cepat ingin menjauh dari tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Mistake [Hyuckren Haeren Dongren GS]
Fanfiction⚠️⚠️ Genderswitch ⚠️⚠️ Fem! Renjun x Haechan Renjun as Rasya Haechan as Devan Tentang kesalahan besar yang dilakukan Rasya dan Devan Warning : Cheating, mention of abortion, kenakalan remaja