16

2.2K 291 24
                                    

Pagi ini rumah kontrakan yang ditempati oleh Devan dan Rasya sedikit ramai dengan kehadiran Nasyla dan Yuan di ruang depan. Kedua orang itu terlihat asik dengan obrolan mereka sampai mengabaikan sang tuan rumah yang tengah memperhatikan interaksi keduanya sambil memakan makanan ringan yang mereka bawa.

"Yuk Wan, gua udah siap," Devan keluar dan langsung memecahkan obrolan keduanya itu.

"Oke, nanti lagi ya Sil," ujar Yuan kepada gadis yang sedaritadi berbincang dengannya.

"Ya, hati-hati ya lo berdua," jawab Nasyla.

"Kamu hati-hati di rumah," Devan menunduk untuk mencium kening sang istri, "Sil jagain istri gua ya," lanjutnya menghadap Nasyla yang kini membalas perkataannya dengan acungan jempol.

"Kamu hati-hati juga, besok pulangnya jangan kemaleman kamu seninnya masih ada UAS," balas Rasya sambil memberi petuah.

Devan pun membalasnya dengan senyuman dan elusan lembut di rambut sang istri.

Setelahnya kedua pria itu pun pergi meninggalkan mereka berdua di rumah kontrakan tersebut.

Devan dan teman-temannya hari ini harus melakukan survey ke vila yang akan digunakan untuk acara wisuda jurusan mereka, sebenarnya acara ini lebih seperti acara kumpul dan liburan untuk angkatan yang melakukan wisuda tahun ini, tapi sebagai ketua angkatan yang tahun ini bertanggung jawab mengatur segala aktifitas jurusan, Devan diwajibkan mengurus semuanya.

"Aku liat-liat kamu sama Yuan makin deket ya Ci," goda Rasya kepada sang sahabat saat kedua pria itu sudah pergi.

"Apaansi," Nasyla terlihat malu-malu menanggapi godaan Rasya itu.

"Kemarin aja jalan bareng."

"Dia nemenin doang, kan kemarin Devan gak ngizinin kamu nemenin aku, eh dia free jadi aku ajak aja deh," bela Nasyla

Memang kemarin dia dan Yuan sempat jalan bersama, lebih tepatnya Yuan menemani Nasyla memperbaiki kameranya yang tidak sengaja terjatuh saat acara pernikahan Rasya. Yuan juga ada saat kejadian kamera itu terjatuh, jadi dia juga sudah menawarkan diri untuk menemani Nasyla jika ingin memperbaiki kameranya itu.

Tapi memang harus diakui semenjak hari pernikahan Devan dan Rasya hubungan Nasyla dan Yuan menjadi semakin dekat, mereka bertukar pesan beberapa kali.

"Yuan baik kok Ci, aku setuju," goda Rasya lagi.

Nasyla menatap sahabatnya itu tajam, "Diem deh, beneran kita tuh deketnya cuma sebagai temen aja, jangan mulai ya Cha."

...

Steven kini sedang menatap kunci yang baru saja sang kakak sulung lempar ke hadapannya dengan wajah penuh kebingungan.

"Ini apa?" tanyanya untuk memastikan.

Marvel mengambil duduk di kursi gaming yang ada di kamar sang bungsu itu, "Kunci rumah gua, yang ngontrak udah pindah dari sebulan lalu, sekarang masih vacant, kasih abang lu."

Steven terdiam sejenak sebelum berakhir tertawa.

"Gak usah bayar sewa, tapi semua kebutuhan rumah tanggung sendiri," lanjutnya santai.

"Seminggu yang lalu kayaknya kakak masih ngutuk Bang Devan, kenapa jadi berubah gini?" ledek Steven.

Marvel mencoba tidak mempedulikan ledekan adiknya itu, dia memutuskan bangkit dan keluar dari kamar sang bungsu, "Itu rumah dibangun pake duit Nita juga, jadi suruh abang lu rawat baik-baik, jangan sampe pas gua sama Nita pindah ke sana rumahnya udah rusak."

Steven tersenyum mencoba menahan tawanya, Marvel memang sebenarnya sangat menyayangi adik-adiknya dan mudah memaafkan kesalahan mereka, tapi dia rasa ini terlalu cepat untuk Marvel memaafkan kesalahan Devan yang ini, jadi Steven menganggap ini sangat lucu. Dia masih ingat pertengkaran hebat sang ayah dengan Mavel mengenai Devan, di mana Marvel terus merutuki dan menjelek-jelekan adiknya itu.

Our Mistake [Hyuckren Haeren Dongren GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang