26

2K 201 65
                                    

Mungkin bakal pada mikir chapter ini boring karna cuma nunjukin flashback apa yg terjadi di hidup devan dulu, tapi kata aku tetep baca aja sampe akhir wkwk

Di sini tuh aku mau kalian juga paham kenapa Marvel sampe kayak sekecewa itu sama Devan, karena selama ini dia yang selalu hampir serangan jantung karna ulah adiknya itu.

...

...

...

13 y.o Devan

"DEVAN!" teriakan sang ibu itu terdengar jelas di telinga Devan saat pria itu berlari keluar dari rumahnya tersebut, meninggalkan sang saudara yang juga terkejut dengan informasi yang baru mereka dapatkan.

Bagaimana mungkin, hidup selama tiga belas tahun sebagai saudara kembar namun kini semua orang mengatakan bahwa mereka tidak memiliki hubungan darah sama sekali.

Ada perasaan marah, sedih, dan kecewa setelah mendengar informasi itu yang membuat Devan memutuskan untuk pergi jauh dari rumahnya.

...

"Devan, pulang yuk, kita bicarain di rumah, gak enak sama keluarganya Yuan," bujuk sang ibu.

Devan masih tidak mau bergeming dari posisinya yang tengah duduk bersandar di atas ranjang milik Yuan.

"Jevan di mana?" tanyanya dengan nada sarat amarah, "aku gak mau pulang kalau Om Tio beneran bawa Jevan."

"Sayang, Mama juga gak mau jauh dari Jevan tapi dia berhak buat tinggal sama keluarga kandungnya," ujar Jeanna, mencoba meyakinkan sang anak.

"KITA KELUARGA KANDUNGNYA MA! KITA YANG HIDUP SAMA DIA SELAMA TIGA BELAS TAHUN, OM TIO SELAMA INI GAK PERNAH PEDULI TENTANG DIA!"

Teriakan Devan malam itu menjadi sebuah awal bagi pemberontakan-pemberontakan yang akan dilakukannya di masa depan.

...

14 y.o Devan

Saat berusia empat belas tahun, untuk pertama kalinya Devan merasakan pukulan dari sang kakak.

"Gila lo dek?? Ngapain sih ikut gini-ginian? Ada yang mati karna ulah lo sama temen-temen lo!" teriakan sang kakak itu yang dia dapatkan saat mereka baru saja keluar dari kantor polisi tempat Devan bermalam tadi.

Tawuran, bisa dibilang kenakalan pertama yang Devan lakukan, di saat kedua orang tuanya sedang jauh dari rumah. Marvel lah yang bertugas sebagai pengawas dan penjaga adik-adiknya itu selama kedua orang tuanya berada di luar negeri.

Rasanya jantung Marvel akan copot saat sang ayah menelpon dan memintanya untuk menjemput adiknya itu di kantor polisi, apalagi saat mendengar ada korban jiwa dari tragedi ini, dia takut terjadi hal buruk pada sang adik.

"Gua gak tau harus ngomong apa sama lo, papa sama mama malem ini langsung flight balik, jadi lu diem di rumah sampe mereka pulang."

...

15 y.o Devan

"Yakin dia di sini?" tanya salah satu teman Marvel kepada pria itu.

"Infonya gitu," jawab Marvel sambil membuka sabuk pengamannya, bergegas turun dari mobil.

Devan menghilang hampir selama seminggu, membuat seluruh keluarganya khawatir, dan mencoba mencari keberadaannya itu. Menurut kabar dari teman-teman Devan, pria itu sedang berada di sebuah rumah yang saat ini Marvel kunjungi.

Marvel dengan ketiga temannya segera masuk ke rumah tersebut, tidak mencoba untuk bertamu dengan sopan. Saat sampai di dalam mereka langsung disambut dengan keberadaan tiga orang pria yang sedang bermain kartu sambil merokok santai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Mistake [Hyuckren Haeren Dongren GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang