Chapter 28

50 4 0
                                    

Seminggu sudah setelah kejadian dimana Abizar mengalami kecelakaan. Dan sudah seminggu juga belum ada perkembangan dari Abizar.

Sekarang aktivitas mereka semua sudah kembali seperti semula. Dengan Daffa yang sudah mulai bekerja. Dan Ameera yang selalu senantiasa menjaga Abizar. Walaupun begitu, Daffa tidak diam saja. Ia masih berusaha menyelidiki kasus tabrak lari kakak iparnya.

Ameera sedang duduk menghadap sang kakak yang masih saja setia dengan tidurnya. Ia berharap sang kakak akan segera terbangun. Namun, Abizar terlihat sangat nyaman dengan tidurnya.

Ameera rindu. Ameera sangat merindukan kasih sayang yang selalu diberikan oleh kakaknya. Kapan kakaknya ini terbangun?. Ameera merindukan semua suara dan ocehan kakaknya.

Ia terus saja membayangkan masa lalu dirinya bersama sang kakak. Kakaknya ini adalah pahlawan bagi dirinya. Ameera jadi teringat kajadian ketika ia masih berusia 11 tahun.

Dulu Ameera sangat banyak mempunyai teman. Namun... Teman yang ia punya tidak pantas disebutkan sebagai teman. Pada awalnya memang teman nya sangat baik. Tetapi di suatu waktu terbongkar sudah semua kebusukan teman-temannya.

Hingga tibalah saatnya ketika mereka semua mengajak bermain Ameera bersama di taman. Pada awalnya, Abizar yang mendengar itu entah mengapa ia ingin ikut menemani adiknya bermain bersama mereka. Namun, itu semua terhalang oleh Ameera yang melarangnya. Ia terus saja meyakinkan bahwa teman-teman nya ini selalu memperlakukan dirinya dengan baik.

"abang ikut ya ra" bujuk Abizar. Ameera langsung menyilangkan tangannya di depan sang kakak. Abizar menghembuskan nafasnya. Ia perlahan mengusap kepala sang adik dan berkata.

"iyaudah abang ga ikut. Tapi kamu jaga diri baik-baik ya"

Ameera menganggukkan kepalanya. Dan setelah pamitan Ameera pergi ke taman yang sudah terdapat teman-temannya menunggu.

Tamannya tidak terlalu jauh dengan kediaman Ameera maupun teman-temannya. Ketika Ameera sudah sampai di taman, ia melihat teman-temannya yang sedang bermain bersama.

Diantaranya  ada Lili, Latifa, Lula, Ani, Shasa sedang bermain kejar-kejaran. Dan Ameera tersenyum kala melihat mereka sedang berlari diiringi tawa kecerian dari mereka masing-masing.

Teman-teman yang sudah menyadari kedatangan Ameera, mereka semua langsung berhenti dan menghampiri Ameera.

"ayo Ameera kita main kejar-kejaran" ajak shasa yang diangguki oleh semua temannya.

"iya ayo. Tadi kan lula yang jadi. Sekarang kamu ya. Kan kamu baru datang" ucap Lili yang langsung saja disetujui oleh semua temannya. Tanpa berpikir panjang, Ameera langsung menyetujuinya.

"aku itung dari 1-3 kita semua lari oke!!" ucap Lula

" satu "

" dua "

" tiga "

" LARIII "

Dan mereka semua pun berlarian kesana-kemari untuk menghindari Ameera yang sedang mengejarnya.

"Ayo dongg yang cepet Amerra larinya" ucap Latifa

"iya nih lama banget larinya. Kalau kaya gini bakalan kamu terus yang jadi " kini Ani yang bersuara

Dari arah yang tidak terlalu dekat, terlihat Ameera yang sudah ngos-ngosan karna kecapean. Hingga membuat ke 5 temannya menghampiri Ameera.

"kamu kenapa Ameera?" lula bertanya

" Ameera payah banget ya! Masa segitu aja udah nyerah" ujar Shasa

"iya ihh payah banget"

"makanya jangan manja"

"tau kamu ini lemah karna selalu dimanja terus sama kakak kamu"

"gadis manja"

"kita semua ini terpaksa tau berteman sama kamu asal kamu tau"

"iya bener tuh"

"kamu nya aja yang gatau diri!! Harusnya kamu itu mikir!! Emang ada ya di dunia ini  yang mau berteman sama gadis bisu seperti kamu?"

"STOPP!! KALIAN ITU UDAH KETERLALUAN BANGET TAU GAK" teriak Lula mengakhiri semuanya.yah, semua kata-kata itu terlontar dari mulut Shasa, Latifa, Ani, dan juga Lili.

"Alah kamu bermuka dua banget la. Kamu kemarin-kemarin bilang ke kita semua, kalau kamu juga terpaksa jadi temannya Ameera. Karna, kamu kasian sama dia. Kamu bilang tidak ada yang mau menjadikan Ameera teman. Dan kamu juga yang ngebujuk kita semua untuk jadi temannya Ameera" ucap Shasa

"iya tuh bener. Kita semua kaya gini, karna kita udah gakuat berteman sama Ameera. Kita malu dan cape punya teman BISU kaya kamu" Ujar Latifa. Yang membuat Ameera menggelengkan kepalanya karna tak percaya dengan semua apa yang mereka ucapkan. Begitupun dengan Ameera menatap Lula dengan tatapan meminta kejelasan. Lula yang melihat itu hanya tertunduk. Dan berkata " maaf" 

Meluncur sudah air mata Ameera yang sejak tadi ia tahan. Ternyata sakit sekali ya.

" Alahh cengeng banget sih "

"tau udah Bi-"

"CUKUPPP" perkataan shasa terpotong karna mendengar seseorang berteriak dari arah belakang. Dan hal itu semua, membuat mereka menoleh ke arah belakang. Dan ternyata itu adalah Abizar. Ameera yang mengetahui itu, ia langsung saja berlari menghampiri sang kakak. Dan ia mulai memeluknya sebagai tanda meminta perlindungan.

Abizar menenangkan sang adik. Ia kemudian mulai melepaskan pelukannya. Dan mulai berjalan mendekati Mereka semua seraya menggenggam tangan sang adik kesayangannya.

"APA TUJUAN KALIAN NGATA-NGATAIN ADIK GUE?" bentak Abizar kepada mereka semua.

Dan semua nya tertunduk. Mereka semua bergetar ketakutan karna teriakkan Abizar yang sangat menakutkan.

"GA ADA YANG BERHAK UNTUK BERBICARA SAMPAH KAYA GITU KE ADIK GUE!! DARI KECIL GUE JAGA ADIK GUE, GUE BANGUN BERTAHUN-TAHUN BENTENG KEPERCAYAAN DIRINYA DI TENGAH KEKURANGAN YANG DIMILIKINYA. DAN DENGAN SEENAKNYA KALIAN NGOMONG KAYA GITU KE ADIK GUE?" semua teman-teman Ameera masih tertunduk. Dan ada diantaranya yang menangis.

"MULAI DETIK INI, JANGAN SEKALI-KALI KALIAN MENAMPAKKAN WAJAH KALIAN DIHADAPAN GUE ATAUPUN AMEERA. KALAU ITU TERJADI, LIAT AJA APA YANG BAKALAN GUE LAKUIN KE KALIAN SEMUA"

setelah mengatakan itu, Abizar membawa Ameera untuk pulang. Dan setelah kejadian itu, Abizar memutuskan untuk Ameera homeschooling dan keluar dari sekolah umum dimana ia sedang menuntut ilmu. 

Ameera meneteskan air mata nya kala mengingat kejadian itu semua. Dan sikap sang abang yang berusaha untuk membangun kepercayaan dirinya lagi agar dirinya tidak terlarut dalam kesedihan.

Bisa kalian bayangkan bukan? Bagaimana hancurnya mental Ameera saat itu. Dan bagaimana perjuangan Abizar yang saat itu masih berusia 18 tahun. Diusianya saat itu, ia harus kembali berjuang untuk mengembalikkan kepercayaan diri sang adik yang sempat menghilang.

Stay With Me, Ameera (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang