Chapter 13

64 7 0
                                    

Ameera yang mendengar cerita Daffa langsung menangis. Ameera kira, ia akan diceritakan cerita Dongeng seperti Abizar dulu. Namun dugaannya sangat salah.

Daffa yang melihat Ameera menangis, ia ikut panik.

"kamu kenapa nangis ra?"

"aku sedih denger cerita kamu"

Daffa tersenyum. Rasa perih tiba-tiba Daffa rasakan di hatinya. Sungguh, Tanpa Ameera sadari Daffa sedang menceritakan kisahnya.

"kalau semisal kamu menjadi Dara. Apakah kamu mau menemani Reza dari nol sampai ia sukses?"

Dengan cepat Ameera mengangguk. Dan tidak lama dari itu Ameera menggerakkan jari tangannya. 

"Mendengar betapa Reza mempunyai cinta yang sangat besar untuk Dara, kalau aku jadi Dara, Aku akan selalu menemani Reza dan selalu ada untuknya apapun yang akan terjadi, aku akan selalu berada disampingnya.  Tidak hanya itu, aku akan setia dengan Reza sampai maut memisahkan"

Daffa tersenyum kala mendengar jawaban dari Ameera. Daffa sangat puas dengan jawaban Ameera. Karna, ia tidak perlu takut jika  Ameera meninggalkannya ketika ia harus memulai kehidupannya dari nol kembali setelah menikah dengan Ameera.

"pinter banget sih istrinya Daffa" ucap Daffa seraya menangkup kedua pipi Ameera dengan tangannya. Sungguh hari ini Daffa sangat gemas dengan Ameera. Untuk malam ini Ameera memakai setelan piyama berwarna biru tua dengan gambar minions. Serta kerudung hitam bergonya.

Daffa sangat paham mungkin Ameera belum siap jika membuka hijabnya dihadapan Daffa.

Daffa tidak mempermasalahkan itu, ia akan tunggu sampai Ameera siap. Menikah dengan Ameera itu juga sudah lebih dari cukup untuk Daffa.

"udah malem. Kita tidur yuk, besok kita kerumah mama papa"

Ameera mengangguk. akhirnya mereka berdua merebahkan tubuhnya saling berhadapan dan saling berpelukan. Tak lama dari itu Ameera sudah terlelap terlebih dahulu. Daffa menatap wajah istrinya yang sangat tentram ketika Sedang tidur. kemudian batinnya berkata.

"aku janji akan selalu buat kamu bahagia ra ketika hidup bersamaku."
Setelah mengucapkan itu, Daffa menciup kening istrinya. Dan kemudian ia mulai memejamkan matanya untuk tertidur.

***
AllahuAkbar....

AllahuAkbar...

Adzan subuh sudah berkumandang. Ameera masih terlelap dalam tidurnya, sedangkan Daffa sudah bangun terlebih dahulu dari jam setengah 4. Kini Daffa sudah rapih, dengan baju koko serta sarung yang ia pinjam punya Abizar. Abisnya, Daffa tidak membawa baju salinan.

Kini ia menghampiri Ameera yang masih terlelap.

Cup

Daffa mencium kening Ameera. Tak apa wudhunya batal, nanti gampang ia akan berwudhu lagi. Setelah itu, ia mengusap-usap kepala Ameera yang masih terbalut hijab dengan lembut.

"istri cantiknya Daffa. Bangun dulu yuk. Udah subuh sayang" ucap Daffa

Tidak lama dari itu, Ameera sudah membuka matanya. Dan mengubah posisinya, yang tadinya tiduran menjadi duduk. Hal itu membuat Daffa ingin tertawa, tapi ia tahan. Sangat lucu dan menggemaskan sekali istrinya ini.

"udah adzan. Kamu mandi abis itu salat subuh. Aku mau salat subuh di masjid sama abang abi"

Ameera mengangguk dengan kesadaran yang belum kumpul.

Cup

Kini Daffa mencium kening Ameera lagi, hal itu membuat Ameera terkejut. Pasalnya yang pertama itu Ameera tidak sadar Daffa mencium keningnya. sedangkan yang kedua ini Ameera sudah terbangun dari tidurnya, walaupun masih setengah sadar. Tapi Ameera bisa merasakan Daffa mencium keningnya. Detik berikutnya Ameera menunduk dan tersenyum malu.

Ameera sedang mode Salting pemirsa 😂

Daffa yang melihatnya sangat dibuat gemas sekali, ia menahan untuk tidak tertawa di depan Ameera.

"iyaudah aku berangkat ya. Assalamu'alaikum" salam Daffa setelah itu keluar dari kamar.

"wa'alaikumsalam" jawab Ameera di dalam hati.

Di pagi harinya, kini mereka sudah siap untuk berangkat ke rumah kedua orang tua Daffa. Sebelum berangkat, Daffa dan juga Ameera berpamitan dengan Abizar yang kini sedang meminum kopi nya di depan teras rumahnya, sebelum berangkat ke kantor.

"Bang.. Kita berdua izin mau kerumah mama papa ya bang" ucap Daffa seraya menyalimi tangan Abizar disusul dengan Ameera.

"iya hati-hati. Gua titip Ameera sama lo" jawab Abizar. Abizar sedang mencoba agar lebih dekat dengan adik iparnya itu. Dengan menggunakan kata Lo-gua agar sedikit tidak merasa canggung diantara mereka berdua.

"siap bang. Iyaudah kita berangkat bang. Assalamu'alaikum"

"wa'alaikumsalam"

Kini mereka sudah sampai di depan rumah kedua orang tuanya Daffa. Daffa langsung memasuki mobilnya ke dalam pekarangan rumah. Dan setelah itu, Daffa dan juga Ameera turun dari mobil. Dengan Daffa yang selalu setia menggenggam tangan Ameera.

"Assalamu'alaikum" salam Daffa ketika membuka pintu rumahnya.

"wa'alaikumsalam. Wahh ada kak Daffa sama kak Ameera" jawab Adiba antusias ketika tahu siapa yang datang. Adiba langsung berlari memeluk keduanya.

"mama sama papa kemana dek?" tanya Daffa. Ketika melihat adiknya hanya seorang diri di ruang tamu seraya menonton kartun kesukaannya.

"mama lagi di dapur, kalau papa lagi di taman belakang rumah" jelas Adiba. Daffa mengangguk.

Tak lama dari itu, Nina dan Fahmi datang. Menghampiri anak dan menantunya.

"eh ada kamu Daf sama Ameera" ucap Nina. Berbeda dengan Fahmi yang hanya diam saja. Ameera langsung menyalimi tangan Nina dan juga Fahmi.

"eh ngomong-ngomong ngapain kamu kesini Daf?, kamu ga lupa kan sama perjanjiannya" ucap Nina dengan nada meledek.

Deg

Ameera yang tidak mengerti maksud pembicaraan mama mertuanya itu, tiba-tiba merasakan sakit dihatinya. Ia tidak tahu apa yang sedang terjadi diantara mereka. Tapi, Ameera sangat sakit ketika mama mertuanya berbicara seperti itu kepada suaminya. Tapi berbeda dengan Daffa, ia hanya tersenyum miris. Ia kesini tujuannya juga hanya untuk mengambil pakaiannya, dan mengembalikan fasilitas yang Nina dan Fahmi berikan.

"kok mama ngomongnya begitu sih ke kakak" protes Adiba tak terima.

"sutt.. Anak kecil tidak boleh ikut-ikutan masalah orang dewasa. Sana masuk kamar" tegas Nina

"AAA.. MAMA NYEBELIN" teriak Adiba. Kemudian ia mengehentak-hentakkan kakinya menuju ke kamarnya yang berada di lantai dua.

Setelah kepergian Adiba, kini Daffa memulai bicara dengan tangan yang senantiasa mengenggam tangan istrinya.

"aku kesini hanya ingin mengambil pakaianku yang masih ada di kamar dan mengembalikkan ini kepada mama dan papa" ucap Daffa seraya mengeluarkan ATM, kartu kredit dan kunci mobil kepada kedua orang tuanya.

"makasih untuk selama ini udah sabar Merawat Daffa. Dan maaf jika Daffa selama ini belum bisa membahagiakan kalian berdua" ucap Daffa. Setelah itu ia pergi mengajak Ameera ke kamarnya untuk membereskan semua pakaiannya.

Nina dan fahmi hanya diam membisu ketika Daffa berucap seperti itu.

"Ini semua gara-gara gadis bisu itu. Yang membuat hubungan ku hancur dengan putraku" batin Nina berucap

Berbeda dengan pemikiran Nina. Fahmi tiba-tiba berucap "Apakah kita salah ya ma, membuat syarat seperti ini?"

Stay With Me, Ameera (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang