Chapter 25

50 4 0
                                    

Hari ini sebelum bekerja, Daffa mengantarkan Ameera ke rumah Abizar terlebih dahulu.

Pagi-pagi sekali mereka berangkat ke rumah Abizar. Karna, Daffa ingin mengejar waktu. Ia berencana akan meninggalkan Ameera di rumah sang kakak sebelum bekerja. Dan akan ia jemput setelah pulang kerja. Daffa sangat yakin, bahwa istrinya ini sangat merindukan kakaknya dan ingin mempunyai waktu bersama kakaknya.

Setelah 20 menit mereka sampai dikediaman Abizar. Dan sedari tadi Ameera tidak berhenti-hentinya tersenyum. Mungkin benar apa yang Daffa katakan. Bahwa Ameera merindukan Abizar.

"Assalamu'alaikum" salam Daffa diiringi dengan suara ketukan pintu.

1 ketukan

2 ketukan

3 ketukan

.........

Sampai 5 ketukan belum juga ada sahutan dari dalam. Apakah mungkin Abizar ini tidak ada di rumah. Daffa mencoba untuk membuka gagang pintu rumah tersebut. Dan ternyata...

Pintunya tidak terkunci.

Lalu? Kemana Abizar pergi.

Hingga timbul beberapa kejanggalan di hati Daffa ketika mengetahui hal ini. Daffa terdiam seketika.

"kok rumahnya ga dikunci ya? Apa bener bang Abizar pergi di pagi-pagi seperti ini?. Tapi kalau ada urusan yang harus ia lakukan di pagi hari, tidak mungkin ia lupa untuk mengunci pintu" Daffa berucap dalam hati.

Ameera menepuk pelan bahu sang suami. Dan tepukan itu kembali menyadarkan Daffa. Ameera mulai menggerakkan jari tangannya di hadapan Daffa.

"ayo mas masuk. Mungkin bang abi ada urusan. Dan lupa mengunci pintunya"

Daffa mengangguk. Walaupun di hatinya ia merasa janggal dengan semua ini. Dan mereka berdua memasuki rumah tersebut.

"mas kalau mau berangkat kerja. Berangkat saja. Aku akan menunggu Bang abi pulang"

Daffa lagi-lagi mengangguk.

"iyaudah aku berangkat ya. Kamu hati-hati dirumah. Nanti kalau bang Abizar sudah pulang kabari aku ya"

Ameera mengangguk mengerti. Kemudian ia mulai menyalimi tangan Daffa.

"baik-baik disini ya. Aku berangkat kerja dulu" Daffa mengelus kepala Ameera.

Setelah Daffa pergi, Ameera segera masuk ke dalam kamarnya. Sungguh, ia sangat merindukan kamarnya yang dulu.

"Aku gasabar tunggu bang abi pulang"

"gimana ya reaksi bang abi ketika melihat aku disini" ucap Ameera di dalam hatinya.

Yah... Ameera dan juga Daffa tidak memberitahu Abizar sebelumnya tentang mereka berdua akan berkunjung ke rumah Abizar hari ini. Karna, Ameera ingin memberikan kejutan kepada kakaknya. Tapi, sayang ternyata Abizar tidak ada di rumah.

Dilain sisi Terlihat Daffa sedang melihat jam yang ada di pergelangan tangannya. Ternyata masih menunjukkan pukul 6.15 pagi dini hari. Itu tandanya ia masih mempunyai setengah jam lagi. Daffa memutuskan untuk membelikan istrinya tersebut sarapan terlebih dahulu. Ia membeli nasi uduk yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan rumah Abizar.

"buk.. Saya pesan nasi uduknya satu ya" ucap Daffa kepada ibu-ibu penjual nasi uduk itu.

"mohon ditunggu sebentar ya dek"

Daffa hanya mengangguk saja. Tidak lama dari itu, ibu-ibu datang mengantri untuk membeli nasi uduk ini.

"eh ibu-ibu tadi saya melihat di ujung jalan sana rame sekali banyak orang ngegerumun. Saya tanya salah satu diantara mereka katanya ada seorang laki-laki yang tertabrak tadi pagi" celetuk salah satu ibu-ibu. Mendengar itu, entah mengapa hati Daffa merasa mempunyai firasat tidak enak.

Stay With Me, Ameera (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang