Chapter 35

63 5 0
                                    

"Ameera tunggu" Ucap Daffa mengejar Ameera.

Ameera pun terus berjalan cepat tanpa menghiraukan suara Daffa yang memanggilnya.

Daffa terus berlari mengejar Ameera. Pada akhirnya Daffa berhasil memegang pergelangan tangan sang istri.

"Ra aku bisa jelasin semuanya apa yang dibilang Diba tadi" Ujar Daffa menatap sang istri dengan mata yang berkaca-kaca. Ia juga tidak tahu bagaimana mamanya bisa senekat ini hanya untuk bisa menjauhkan dirinya dengan Ameera. Bahkan mengorbankan nyawa seseorang yang sangat berarti bagi kehidupan Ameera.

Ameera berusaha melepaskan cekalan sang suami. Namun, kekuatan ia tak sepadan dengan Daffa. Hingga Ameera menyerah begitu saja membiarkan tangannya yang masih di cekal oleh Daffa. Ameera tidak menatap suaminya itu. Melainkan ia menatap lurus ke arah depan dengan air mata yang terus saja mengalir sedari tadi.

"Aku minta maaf ra. Atas semua yang telah terjadi. Demi apapun aku tidak tau jika Mama ku bisa senekat ini" Ujar Daffa. "Aku juga sangat kecewa dengan mama setelah mendengar penjelasan Diba tadi. Aku akan segera membicarakan masalah ini nanti ke mama. Tapi.. Tolong ra jangan tinggalkan aku. Kamu sudah berjanji akan tetap berada disisiku apapun yang terjadi"

Penuturan Daffa membuat dada Ameera merasa sesak sekali. Memang ia pernah berjanji tidak akan meninggalkan suaminya di situasi apapun nanti. Tetapi ia merasa ini sangatlah beda!. Sakit sekali rasanya!!ketika mengetahui sang mama mertua yang sudah menghabisi nyawa keluarga satu-satunya yang ia punya. Ameera butuh waktu untuk sendiri!!agar bisa Berdamai dengan semua ini.

Disaat melihat Daffa yang memulai melonggarkan cekalan tangannya, ia langsung saja melepaskannya dengan kasar. Dan pada akhirnya ia berhasil terlepas dari cekalan suaminya.

Ameera menatap Daffa dengan tatapan Luka, Kecewa, dan sedih seolah bercampur menjadi satu. Ia menarik nafas dalam dan setelah itu..

Plakk..

Ameera menampar pipi suaminya itu. Daffa yang menerimanya secara tiba-tiba bukannya terkejut atau marah melainkan ia menampar pipinya sendiri berulang kali. Seraya berkata "Tampar aku ra!! Tampar aku lagi sepuas kamu!! Jika itu membuat mu lebih lega dan kamu tetap ada di samping aku"

Ameera yang melihat itu sungguh ia tak tega. Ameera berlari meninggalkan Daffa seorang diri. Bukannya Ameera tak perduli dengan suaminya itu. Melainkan rasa kecewa yang sangat besar terhadap keluarga suaminya tersebut terutama sang mama mertua.

Ameera tak tau ia akan pergi kemana. Ia akan mengikuti langkah kaki yang membawa dirinya. 

Daffa meneteskan air matanya kala melihat kepergian sang istri yang mulai menjauh.

"Aku harap kamu cepat kembali ra" Batin Daffa berucap.

***
Dengan perasaan tak menentu, Daffa pulang berjalan seorang diri. Mengapa? Mengapa ia merasa ujian nya sangatlah berat. Apa ia bisa melewatinya?. Semoga saja ia bisa melewati ini semua.

Apa kalian pernah mendengar bahwa Allah SWT berfirman bahwasannya Allah SWT tidak akan memberikan ujian kepada hambanya melewati batas kemampuan hambanya?. Sejak mengenal Ameera, Daffa menanamkan ini di dalam hatinya. Daffa yakin dibalik ujian yang Allah berikan kepadanya ini, Ada hikmah yang tersimpan. Dan Allah akan mengangkat derajat nya.

Adiba yang melihat sang kakak berjalan seorang diri, langsung saja ia menghampiri Daffa.

Adiba tak banyak bicara. Ia langsung saja memeluk kakaknya seraya berkata "sabar kak. Kuat ya!! Aku yakin kakak bisa melewati ini semua" Suport Adiba.

Daffa mengangguk.

"Terimakasih ya dek" Ujar Daffa

"Iya kak" Adiba melepaskan pelukannya dan menatap sang kakak.

Stay With Me, Ameera (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang