Chapter 7

59 9 0
                                    

Di hari Libur seperti ini, Daffa berniat untuk kerumah nya Ameera. Ia ingin mengajak Ameera untuk pergi ke Timezone. Daffa akan menghabiskan waktu liburannya ke Timezone bersama Ameera.

Kini Daffa sudah rapih dengan kemeja kotak-kotaknya, serta celana jeans yang ia pakai. Daffa mengambil kunci mobil nya dan segera keluar dari kamarnya.

Ketika Daffa sudah sampai diruang tamu, ia melihat adiknya sedang menonton televisi. Daffa segera menghampiri adiknya.

"mama sama papa kemana dek?" tanya Daffa

"papa tadi pagi berangkat katanya tiba-tiba ada kerjaan yang harus papa selesaikan. Kalau mama pergi arisan sama teman-temannya" jawab Adiba

"kalau gitu kamu ikut kakak aja"

"kemana kak?"

"kita main ke Timezone" ucap Daffa seraya tersenyum kepada adiknya.

"beneran kak?" tanya Adiba bersemangat.

"iya bener. Iyaudah sana kamu ganti baju"

"siap bos" ucap Adiba. Ia pun berjalan pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap.

***
Adiba mengerutkan keningnya, ia merasa bingung. Ketika mobil yang dikemudi oleh kakaknya ini memasuki lingkungan perumahan.

"kak" panggil Adiba seraya menatap wajah Daffa

"iya dek" jawab Daffa tanpa mengalihkan pandangannya yang kini lagi menyetir.

"tadi katanya kakak mau ngajak aku ke Timezone. Kok kita malah masuk ke perumahan sih"

"iya. Kakak mau ngenalin kamu sama teman kakak dulu. Dan juga kakak mau ngajak teman kakak pergi bersama kita. Kamu gapapa kan?"

"gapapa dong kak"

Daffa tersenyum kala mendengar respon sang adik. Tidak apa-apa rencananya gagal pergi ke Timezone berdua bersama Ameera. Dari pada adiknya ia tinggalkan sendirian di rumah.

Tidak lama dari itu, mobil Daffa berhenti di depan rumah sederhana dengan ber-cat abu-abu.

"ayo turun dek. Kita udah sampai"

Adiba mengangguk. Kemudian mereka turun dari mobil.

Tok..tok

"Assalamu'alaikum" Daffa mengetuk pintu rumah tersebut seraya mengucapkan salam. Tak lama dari itu pintu terbuka menampilkan seorang pria dengan celana selututnya serta memakai baju kaos selengan berwarna biru.

"wa'alaikumsalam. Ada apa Daf?" tanya pria tersebut.

"maaf bang Abizar, Ameera nya ada?"

"lagi di dapur Ameeranya. Masuk aja dulu. Nanti saya panggilkan"

Daffa mengangguk. Kemudian ia masuk bersama adiknya.

"duduk dulu Daf. Saya panggilkan Ameera nya dulu"

Setelah itu Abizar pergi ke dapur untuk memanggil Ameera.

"Dek" ucap Abizar

Ameera yang sedang menuangkan nasi goreng ke dalam piring seketika berhenti ketika mendengar suara abangnya.

"ada Daffa di ruang tamu. Temui dulu sana"

Ameera mengangguk. Walaupun ia merasa bingung sekali Daffa ke rumahnya tidak mengabarinya terlebih dahulu.

Sesampainya di ruang tamu. Ameera dikejutkan dengan Daffa bersama perempuan remaja yang duduk disebelahnya.

Daffa tersenyum kala melihat Ameera. Ameera duduk di bangku yang berhadapan dengan Daffa. Ameera juga tersenyum ke arah Adiba yang duduk di sebelah Daffa.

"Ra.. Kenalin ini adik aku Adiba" ucap Daffa memperkenalkan adiknya kepada Ameera.

Adiba tersenyum manis ke arah Ameera. Begitupun dengan Ameera yang membalas senyuman Adiba.

"kak, ini temen kakak yang waktu itu tiba-tiba kakak samperin kan. Pas kita lagi mau bayar bubur? Soalnya mukanya mirip banget" bisik adiba kepada Daffa.

"iya dek"

Adiba manggut-manggut mengerti.

"Ra aku ingin mengajak kamu main ke Timezone bersama Adiba. Kamu mau ya ikut" Ucap Daffa yang seolah tidak terjadi apa-apa diantara mereka.

Ameera terdiam sejenak. Ameera dibuat sangat bingung, sebenarnya ia ingin berjaga jarak dari Daffa sejak kejadian Daffa menyatakan cintanya di pantai kalau itu. Tapi, jika Ameera menolaknya itu akan membuat Daffa kecewa. Pada akhirnya pun ia mulai menggerakkan jari-jarinya untuk menjawab ajakan Daffa.

Aku izin dulu ke abang abi ya daf.

Melihat itu Adiba sangat terkejut. Ia menyadari bahwa Ameera ini adalah seorang gadis Tunawicara. Untung saja Adiba mengerti bahasa isyarat. Karna, ia juga mempunyai sahabat seorang Tunawicara.

Daffa menganggukkan kepalanya. Kemudian tak lama dari itu, Ameera beranjak dari duduknya menghampiri Abizar untuk meminta izin.

Tiba-tiba Abizar datang seorang diri. Daffa yang melihatnya dibuat bingung.

"Ameera sedang mengganti pakaian. Saya izinkan kamu mengajak adik saya pergi" ucap Abizar ketika melihat raut wajah Daffa yang kebingungan.

"terimakasih bang"

"iya sama-sama"

***
Dan disinilah mereka bertiga, disebuah restaurant yang ada di mall. Karna, sebelum pergi ke Timezone Daffa mengajak Ameera dan juga Adiba makan terlebih dahulu.  dan Tiba-tiba saja Daffa merasa dirinya ingin buang air kecil. Ia beranjak dari duduknya hendak pergi ke toilet.

"Ra.. Dek.. Kakak mau ke toilet dulu ya"

"iya kak" jawab Adiba

Setelah kepergian Daffa. Kini tinggal Mereka berdua.

"kak Ameera" panggil Adiba

Ameera merasa bingung sekarang, ia harus menjawab dengan apa. Karna, ia lupa membawa buku kecil beserta pulpennya. Dan Daffa juga sedang pergi ke toilet.

Akhirnya Ameera hanya tersenyum saja sebagai jawaban.

"Aku panggil kak Ameera kak Rara aja ya kak"

Mendengar itu, Ameera mengangguk setuju. Ternyata adiknya Daffa ini ramah dan baik hati.

"kak rara.. Kak rara tau ga, aku juga punya sahabat seorang Tunawicara. Jadi, aku bisa bahasa isyarat. Sekarang kakak mau ya jadi temanku"

Mendengar penuturan Adiba, sungguh ia sangat terkejut.tapi, dilain sisi ia juga merasa sangat senang. Karna, Adiba dapat mengerti bahasa isyarat. Dan setelah itu, ia mulai membalas ucapan Adiba dengan menggunakan  bahasa isyaratnya.

Iya aku mau Adiba.

Melihat Ameera, Adiba jadi teringat dengan sahabatnya. Ia memeluk Ameera. Begitupun dengan Ameera yang membalas pelukan Adiba. Kini Ameera tidak merasa kesepian lagi, selain Daffa yang mau berteman dengannya, ternyata adiknya juga mau berteman dengan dirinya.

Stay With Me, Ameera (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang