Chapter 18

50 6 0
                                    

Setelah memakan waktu 2 jam perjalanan, Akhirnya Daffa dan Ameera sampai juga di tempat tinggal baru yang akan ditempati oleh mereka. Daffa dan Ameera baru saja turun dari taxi. Dan kemudian mereka langsung memasuki rumah tersebut.

Jika dilihat dari luar, memang tempat tinggal nya tidak sebesar rumah Ameera dan Daffa dulu. Tapi, rumah ini akan menjadi saksi bagaimana perjuangan keduanya dalam menjalani bahtera kehidupan rumah tangga tanpa campur tangan orang lain. Daffa berharap agar selalu senantiasa keluarga kecilnya dapat hidup bahagia, nyaman, dan tentram.

Rumah ini hanya terdapat 2 kamar. Dan satu kamar mandi. Ruang tamu pun tidak besar. Tapi perlu kalian ketahui, Daffa dapat membeli rumah ini tidaklah mudah. Jika kalian berpikir seorang Daffa yang hanya bekerja sebagai kasir minimarket, tentu saja sangat mustahil dapat membeli rumah dalam kurun waktu setahun. Dan perlu kalian tahu, bahwa Daffa selama ini, selain bekerja sebagai kasir minimarket ia juga bekerja sebagai pramusaji di sebuah restorant. Dan juga ia berjualan online. Tanpa sepengetahuan Ameera. Maka dari itu, ia dapat membeli rumah sederhana ini dalam kurun waktu satu tahun.Bukan tanpa Alasan ia tidak memberitahu Ameera. Hanya saja Daffa tidak mau jika istrinya ini terlalu mengkhawatirkannya. Tapi ia berjanji akan memberitahukan ini semua jika memang sudah waktunya.
Ini semua Daffa lakukan karna ia ingin membuktikan kepada kedua orang tuanya bahwa ia masih bisa hidup tanpa bantuan dari mereka. Selain itu juga, Daffa sudah berjanji kepada dirinya bahwa ia akan membuat Ameera bahagia ketika hidup bersamanya.

"kamu mau langsung istirahat ra?"

"tidak. Aku mau membereskan pakaian kita dulu. Setelah itu, aku mau mandi"

Daffa mengangguk mengerti. Ia pun turut serta membantu Ameera.

Setelah selesai membereskan pakaian dan membersihkan diri, tentunya juga sudah selesai salat isya. Daffa dan juga Ameera sekarang sedang duduk di teras halaman depan rumahnya seraya menatap indahnya bulan dan bintang di malam hari.

"ra" panggil Daffa

Ameera yang merasa dirinya terpanggil langsung menoleh ke arah Daffa.

"kamu suka banget ya liat bulan dan bintang di malam hari?" Daffa bertanya seperti itu, karna selama hampir satu tahun usia pernikahannya dengan Ameera, Daffa selalu memergoki Ameera ketika sebelum tidur kebiasaan Ameera ialah menatap langit malam yang dimana adanya bulan dan bintang. Entah itu melihat di depan teras rumahnya atau lewat dari kaca jendela kamar Ameera. Ameera tersenyum dan mengangguk tanda membenarkan Pertanyaan Daffa. Lalu, ia kembali lagi menatap langit dimana adanya bulan dan bintang.

"alasannya?"

Kini pertanyaan Daffa membuat Ameera menoleh kembali tapi dengan raut wajah yang berbeda. Kali ini wajah Ameera terlihat sangat sendu. Terliahat dari mata nya yang sudah berkaca-kaca. Daffa yang melihatnya pun merasa bingung.

"Ayah dan Bunda"

Deg

Tiga kalimat yang Ameera ucapkan dengan bahasa isyaratnya. Membuat Daffa tersentil atas ucapan Ameera tersebut. Ia jadi teringat percakapan Abizar dengan dirinya kala itu.

Seperti biasa Ameera pun segera menuliskan sesuatu di selembar kertas. Dan Daffa pun seperti biasa hanya menunggunya sampai Ameera selesai.

Kata Abang Abi, Ayah dan Bunda sudah pergi meninggalkan Aku dan Abang abi. Pada kejadian saat itu, aku berusia 3 tahun dan Abang abi berusia 10 tahun. Sehingga aku tidak mengingat apapun tentang kejadian ini, karna aku masih terlalu kecil.

Ayah dan bunda mengalami kecelakaan pesawat ketika hendak berangkat ke Makkasar karna ada urusan yang harus diurus disana.

Yang lebih sedihnya lagi, Abang abi bercerita bahwa jasad Ayah dan Bunda belum ditemukan sampai saat ini. Abang abi selalu memberikan aku nasehat agar aku mencoba ikhlas atas kejadian ini, tapi itu tidaklah mudah bagiku. Karna, ketika kecelakaan itu terjadi usiaku masih terlalu kecil. Aku tidak mengingat apa-apa. Disaat teman-teman kecilku dulu disayang oleh kedua orang tuanya. Sedangkan aku tidak pernah merasakannya. Aku tidak tahu Bagaimana rasanya dimanja oleh Ayah dan disayang oleh Bunda.

Kamu bertanya kenapa aku suka sekali dengan Bulan dan Bintang?. Dan aku akan menjawabnya. karna, Aku menganggap Bulan dan Bintang adalah sahabat Ayah dan Bundaku. Dengan begitu, aku selalu bercerita kepada Bulan dan Bintang ketika aku sedang merindukan kedua orangtuaku. Dan aku berharap bahwa Bulan dan Bintang akan menyampaikan rinduku kepada Ayah dan Bunda yang sudah bahagia di atas sana.

Daffa seketika menitikkan Air matanya usai membacanya. Ia langsung memeluk Ameera yang sudah menangis untuk menenangkannya.

"mama dan papa sekarang apa kabar?. Daffa hanya ingin bilang kalau Daffa kangen sama kalian" batin Daffa berucap. Sepanjang tulisan Ameera yang ia baca, Daffa jadi teringat dengan kabar kedua orangtuanya sekarang. Walaupun sekarang hubungan Daffa dan kedua orangtuanya sedang tidak baik-baik saja, tetapi namanya seorang anak pasti ia akan selalu merindukan sosok kedua orang tua dimanapun ia berada.

Stay With Me, Ameera (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang