Chapter 3

82 12 0
                                    

Daffa sedang berada di toko buku bersama Adiba. Ia meminta Adiba untuk menemani nya ke toko buku, awalnya Adiba menolak nya tapi Daffa berhasil membujuknya dengan mengatakan bahwa ia akan mentraktir Adiba membeli novel baru. Adiba yang notabenya pecinta novel.  Justru tidak akan menolak kesempatan emas ini. Dengan senang hati ia akan menemani Daffa.

"Dek, sana kamu cari novel yang pengen kamu beli" ucap Daffa kepada Adiba.

"iya kak. Iyaudah aku cari dulu ya novelnya, nanti kalau udah ketemu kita ketemuan nya di kasir "

"iya dek"

Adiba pun pergi untuk mencari novel yang ingin ia beli. Dan Daffa mencari buku tentang bahasa isyarat untuk ia pelajari. Setelah berkeliling akhirnya Daffa menemukan buku yang ia cari.

"akhirnya ketemu juga" gumam Daffa. Seraya mengambil buku yang lumayan cukup tebal itu.

"huftt.. Tebel banget bukunya. Apa aku bisa pelajari ini semua ya?" tanya daffa kepada dirinya sendiri. "bisa ga bisa, pokoknya aku harus bisa!! Demi Ameera" lanjutnya.

Kemudian Daffa berjalan kearah kasir seraya membawa buku tersebut. Tak lama Adiba pun tiba. Adiba yang melihat sang kakak membeli buku tersebut, mengerutkan kening. Merasa heran dengan sang kakak.

"kakak beli buku itu untuk apa?" tanya Adiba

"kakak hanya ingin belajar tentang bahasa isyarat" ucap Daffa seraya tersenyum.

Adiba hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Kemudian Daffa membayar buku dan novel Adiba. Setelah membayar, Daffa dan juga Adiba langsung pergi untuk pulang kerumah.

***
Sesampainya dirumah, Daffa langsung membuka bukunya. Kemudian, ia mulai mempelajari tentang bahasa isyarat.

Ting

Suara notifikasi ponsel Daffa berbunyi, mengalihkan fokus Daffa kepada bukunya. Daffa meraih ponselnya dan ternyata ada notifikasi dari Ameera. Yah, sudah seminggu ini Daffa, Ameera, dan Abizar saling menukar nomor ponsel.

Ameera
Assalamu'alaikum

Daffa tersenyum tak kala membaca pesan dari Ameera. Biasanya Daffa yang lebih dulu mengirim pesan, namun ternyata sekarang Ameera yang terlebih dulu mengirim pesan.

Daffa
Wa'alaikumsalam

Ameera
Daffa

Daffa
Iya Ameera. Ada apa?

Ameera
Tidak. Aku hanya merasa bosan saja

Daffa tersenyum geli saat membaca pesan tersebut. Dipikiran Daffa ameera sangat  Lucu sekali .

Daffa
Bosan kenapa hm? Apa kamu butuh teman ?

Ameera
Aku bosan Daffa. Dari pagi abang abi keluar katanya ada kerjaan yang harus dia urus. Sampai sekarang belum pulang. Aku ingin main keluar, tapi tidak dibolehkan sama abang abi kalau perginya bukan sama abang abi.

Daffa
Apa kamu ingin keluar? Untuk bermain?

Ameera
Iya daffa. Aku sangat ingin. Aku bosan sekali dirumah terus-terusan. Tapi kalau aku keluar rumah tanpa abang abi, apa dibolehkan?

Daffa
Biar aku yang meminta izin kepada abangmu

Ameera
Daffa kamu serius? Aku tidak yakin abang abi akan mengizinkannya

Daffa
Kamu tidak usah khawatir, abangmu pasti memberikan izin kalau kamu pergi bersamaku. Secara kan aku temanmu.

Ameera
Yasudah terserah kamu Daffa. Kalau kamu berhasil membujuk abang abi, akan aku kasih hadiah.

Daffa tersenyum kala membaca pesan tersebut, kemudian ia mulai membalasnya dengan semangat. Mendengar akan mendapat hadiah dari Ameera jika ia berhasil membujuk abangnya.

Daffa
Wahh...serius ya!! Oke aku akan izin ke abangmu. Kalau berhasil jangan lupa hadiahku

Ameera
Iya Daffa. Aku janji.

Kemudian Daffa langsung beralih ke nomor Abizar yang ia beri nama Bang Abizar  kemudian ia langsung menekan tombol vidio call. Beruntungnya tidak lama dari itu, vidio call mulai diangkat memperlihatkan Abizar di layar ponsel Daffa.

"ada apa vidio call?" tanya Abizar to the point

"salam dulu atuh bang. Santai dong jangan ngegas" jawab Daffa diakhiri kekehan.

"Assalamu'alaikum Daff. Ada apa vidio call saya?" ulang Abizar

"wa'alaikumsalam. Maaf bang sebelumnya, saya mau meminta izin untuk mengajak adik abang jalan-jalan. Boleh kan bang?"

"tidak akan saya izinkan"

"ayolah bang, saya janji tidak akan macam-macam. Saya hanya ingin mengajak Ameera jalan-jalan. Kasian juga kan dia kalau dirumah terus-terusan. Pasti dia sering ngerasa bosan"

Setalah daffa berbicara seperti itu, terlihat wajah Abizar sedang memikirkan sesuatu. Daffa yang melihatnya tersenyum.

"baiklah saya izinkan kamu mengajak Ameera jalan-jalan. Tapi, ingatt ya jangan macam-macam sama adik saya. Harus tau batasan. Jangan sore-sore pulangnya. Sehabis ashar pokoknya adik saya harus sudah dirumah!!. Kamu harus ingat ya daff, kalau terjadi sesuatu sama adik saya, kamu orang pertama yang bakalan saya salahkan dan saya hajar  habis-habisan "

"hahaha.. Iya bang. Santai adik abang akan aman bersama saya"

"iyasudah kalau gitu. Saya matikan ya vidio callnya. Soalnya masih ada banyak kerjaan yang harus saya urus"

"iya bang"

Setelah mendengar jawaban Daffa. Abizar mematikan vidio callnya secara sepihak. Dan setelah itu, Daffa tersenyum senang ketika sudah mendapatkan izin dari Abizar.

Daffa mulai mengirim kan pesan kepada Ameera dengan senyuman yang terus mengukir di wajahnya.

Daffa
Ameera... Kirim segera alamatmu, aku akan menjemputmu

Ameera
Ha? Daffa kamu serius??

Daffa
Iya Ameera. Aku serius. Abang kamu sudah mengizinkan aku.

Ameera
Kamu bohong kan pasti?

Daffa
Kalau kamu tidak percaya tanya saja abangmu.

Pesan daffa hanya di baca oleh Ameera. Daffa berpikir Ameera sedang menanyakan hal ini kepada Abizar untuk memastikan bahwa ucapan Daffa ini benar. Tidak lama dari itu, Ameera mengirim pesan.

Ameera
Aku awalnya tidak percaya. Tapi setelah aku tanyakan kepada abang abi tadi, memang benar katanya abang abi mengizinkan. aku bingung kok kamu berhasil membujuk abang abi?.

Daffa
Iyalah bisa. Siapa dulu gitu loh😄
Iyaudah cepat kirim alamat rumahmu, aku akan menjemputmu.

Tak lama Ameera membalas pesan Daffa memberitahu alamat rumahnya. Daffa pun segera bergegas mengambil kunci mobilnya dan langsung berangkat menuju rumah Ameera.

Stay With Me, Ameera (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang