-Elss-
"apa kita akan tetap disini sampai airnya menenggelamkan kita berdua" keluh rowan laslow sembari mondar mandir sesekali melirik kiri kanan, sangat gelisah dari tadi seperti cacing kepanasan padahal hari sangat dingin dan sedikit gelap karena hujan, entah apa yang mengganggu pikirannya saat ini.
Sedangkan Emma barthley si gadis berambut coklat tua dengan mata biru cerah seperti langit di siang hari itu, tampak tenang menghadapi situasi saat ini, karena baginya berada diluar bukanlah masalah yang besar selagi dirinya masih bersama rowan.
Keduanya tengah berteduh di rumah tua tak berpenghuni di pinggir jalan utama pagi ini, dikarenakan tidak ada satu pun rumah selain ini disini. Jaraknya bahkan tidak terlalu jauh sekitar beberapa meter dari gerbang nevermore.
Sebenarnya mereka berdua bisa saja berlari menerobos hujan agar bisa pulang ke asrama sekarang, tapi emma memilih untuk berteduh sampai hujannya benar benar berhenti, dengan alasan tidak ingin sakit, padahal ada maksud lain tentunya :v
Rowan masih saja mengeluhkan tentang hujan berlagak seolah alergi dengan hujan saja, tetapi emma sama sekali tidak menghiraukan nya. Pilihan terbaik dari emma ialah melakukan hal lain.
"Apa kau mendengarkan ku??" Sungut rowan sedikit kesal dengan emma yang sibuk mengintipi jendela rumah mengerikan ini.
"Tidak" jawab emma ketus. Tidak bisa berharap dapat melihat lebih banyak dari jendela kusam penuh debu dirumah kosong tak berpenghuni nan gelap ini.
Yang dapat terlihat hannya lah patung patung kecil berselimutkan debu tersusun rapih diatas lemari kayu, bekas lilin dimana-mana, dan kursi diselimuti dengan kain putih. Kondisi rumahnya masih cukup bagus menurut emma, dibanding rumah tua lain yang sudah lama tak dihuni.
"Konon katanya, 23 tahun yang lalu pemilik rumah ini diyakini menganut ilmu hitam yang membahayakan warga sekitar, hingga para warga harus membunuhnya, agar tidak ada lagi korban dari si penganut ilmu hitam tersebut" bisik rowan pada emma dengan nada menakut-nakuti, tidak lupa ditambahkan senyuman jahat dari wajah imutnya.
"Hiih, Benarkah?" emma seketika langsung berhenti mengintipi jendela kusam itu dan cepat cepat mengalihkan pandangannya pada rowan.
"Ya, mereka memotong lehernya sampai benar-benar putus dan kepalanya menggenlinding ke tanah, kau bisa bayangkan sebanyak apa darah yang mengalir" jawab rowan, semakin menjadi-jadi.
Dan yang benar saja, begitu mendengar kata kata rowan barusan, emma menjadi sedikit takut. Jangan heran, karena emma memang dasarnya penakut.
"Tidak, aku tidak akan membayangkannya" emma bergidik ngeri lalu kembali memandang ke arah hutan gundul, melihat pepohonan yang tertiup angin. Hujan semakin deras, angin bertiup semakin kencang. Kemudian dengan cepat rowan menarik emma kesisinya, dan tanpa ragu ia merangkul emma.
"Aku akan menyingkirkan hujan dengan kekuatan ku sekarang, jika itu mungkin" rowan menghembuskan nafas dengan kasar, seakan melupakan penyakit yang diderita nya.
Rowan sendirinya memiliki kekuatan telekenesis dan jika di telaah mustahil, kalau dia bisa menghentikan hujan dengan kekuatannya.
"Kenapa kau begitu membenci hujan?" Tambah emma, masih dirangkulan rowan. Anak matanya menatap butiran air yang jatuh mengenai tanah di hadapan mereka berdua, dengan tangan yang disimpan ke belakang.
"Kau sendiri kenapa menyukai hujan?"tanya rowan yang lalu mengikuti arah pandang emma. Bukannya menjawab malah balik bertanya.
"Aku hannya seperti para manusia biasa lainnya, merasakan ketenangan yang tersalur melalui serintik demi serintik hujan yang sampai kebumi. Seperti sebuah pesan, dan aku memahaminya" jawab emma sembari melangkah kedepan, lalu mengulurkan tangan kirinya hingga jari-jemari halusnya menyentuh air yang mengalir dari atas atap.
Bagi sebagian orang, memang hujan dipagi hari terlihat indah dan menenangkan hati bila dia memahaminya, namun bagi sebagian orang juga, hujan di pagi hari sungguh tidak mengenakkan hati.
"Kau harus merasakan nya dengan seluruh hatimu agar kau bisa memahaminya" sambung emma.
Sebenarnya rowan sangat malas berlama lama di tempat asing ini, apalagi terjebak di tengah hujan, tapi karena gadis itu emma, rowan rela melakukan apapun untuknya. Jika itu bukan emma mungkin rowan akan meninggalkannya tanpa berpikir harus melindunginya ataupun sedikit memikirkan perasaannya.
Seperti yang kita ketahui, nevermore dan sekitarnya menyimpan begitu banyak misteri yang masih belum terungkap, dan rowan berpikir dengan itu emma bisa mati kapan saja, walaupun rowan sendiri tidak cukup kuat dan sedikit penyakitan untuk melindungi emma, tapi dia selalu berusaha melindungi emma dengan segenap jiwa dan raga nya.
Tidak di ragukan lagi tentang perasaannya pada emma, rowan benar-benar mencintai emma, begitupula emma yang selalu memperhatikan rowan disetiap situasi dan kondisi dimanapun.
Emma dan rowan saling melengkapi selayaknya ibu mereka dahulu, beberapa tahun yang lalu ibu rowan dan ibu emma bersahabat sangat dekat, sebelum ibu rowan meninggal dunia.
Setelah beberapa jam berteduh tanpa duduk sedikitpun, akhirnya hujan sudah mereda, keduanya memutuskan keluar dari pekarangan rumah tua itu. Segera bergegas untuk pulang sebelum kepala sekolah menyadari kalau mereka tidak ada di kawasan sekolah.
Rowan dan emma kemudian mulai menapakan kakinya di jalan raya yang menuju gerbang utama sekolah nevermore, rowan dengan santai menggandeng tangan kanan emma, tapi emma tidak keberatan.
Setelah beberapa saat, atensi mereka teralihkan oleh mobil hitam berbentuk aneh yang melaju kencang. Emma terus memperhatikannya sampai ekor matanya menemukan sesosok gadis berambut gelap dikepang dua, dengan wajah putih pucat bak mayat hidup saja, yang menghadiahi emma tatapan menusuk.
"Dia sudah datang, dan aku tau dia akan datang!" sungut rowan sembari menatap mobil itu yang masih terlihat di ujung jalan, Sedangkan emma tampak kebingungan. Memandang rowan dan mobil itu secara begantian, hannya muncul satu pertanyaan di benak emma.
❝Siapa dia?❞
~~~
Halo gaiss, selamat datang di cerita pertama mimin, terimakasi sudah membaca sampai akhir🤩🤩
Tiktok : elsyaedit // elsyaedit2official
Instagram : elsaharburn//elsyae
KAMU SEDANG MEMBACA
Nevermore academy
Фанфик[on going]↡ - Bahasa indonesia "Wednesday's child is full of woe" 16+ Start : 17-12-2022 Wednesday↭netflix Written by elsyae || elsa harburn Tiktok : Elsyaedit Bahasa : indonesia Cover by : pinterest and me ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ Cerita ini berdasarkan serial t...