-Elss-
"ROWAN, TUNGGU!!" Seru wednesday dengan nafas terengah-engah.
"Aaaarghh!"
"Apa maumu, kenapa mengikutiku??!" Segak rowan sembari menggunakan alat bantu pernafasannya.
"Tak sempat kujelaskan tapi nyawamu terancam" ucap wednesday serius, kini gadis itu berada tepat di depan rowan, keduanya sudah berada di tepi hutan saat ini.
"Chhh" rowan menyeringai lalu berkata : "kurasa kita terbaik" kemudian ternsenyum miring, anak laki-laki ini tidak mudah ditebak, selain karena dia anak pendiam.
Bugh!!, Rowan tiba-tiba membanting tubuh mungil wednesday dan menahannya di atas pohon dengan kekuatan telekenesisnya.
"Apa yang kau lakukan!" Pekik wednesday bingung di atas sana.
"Menyelamatkan semua orang darimu, aku harus membunuhmu, wednesday"
Seketika wednesday mengingat ia nyaris saja mati, akibat sebuah patung jelek yang hampir menimpanya kemarin "Patung itu?, Kau yang menjatuhkannya?"
Rowan hannya membalas pertanyaan wednesday barusan dengan anggukan.
"Selalu saja yang pendiam" siapa sangka anak pendiam yang biasanya dianggap tidak berdaya, bisa menjadi psikopat kejam tak kenal ampun.
Kemudian rowan mengeluarkan selembar kertas dari sakunya yang bergambarkan seorang anak perempuan persis seperti wednesday, lalu melayangkan kertas itu ke uadara agar wednesday dapat melihatnya.
"Kau lah gadis di gambar itu" Ucap rowan lagi.
"Kau mau membunuhku gara-gara gambar?" Itu terdengar gila bagi wednesday.
"Ibuku menggambar itu 25 tahun yang lalu disaat ia masih bersekolah di nevermore, dia peramal hebat" mata rowan memerah sedikit berlinang, seperti menahan sakit dan rasa sedih disaat bersamaan.
"Sebelum meninggal dia memberi tahuku-" ucap rowan itu terpotong takala wednesday lagi-lagi memekik "turunkan aku!!"
"Tidak!!, Ibuku bilang ini takdirku, mengalahkan gadis ini jika datang ke nevermore!, Karna dia akan menghancurkan sekolah dan seisinya" rowan kemudian mencekik wednesday, sehingga wednesday meringis kesakitan. Tidak ada gunanya berusaha melepaskan diri, karna akan sia-sia.
Sejujurnya rowan terpaksa melakukannya karna dia hannya menganggap wednesday sebagai musuhnya. Dan berusaha melindungi sekolah dari kehancuran yang diramalkan akan terjadi di masa depan.
Tiba-tiba muncul sesosok mahluk berwarna hitam raksasa bermata besar dengan tubuh kekar dan tangan kakinya yang panjang. Dilengkapi cakar panjang, rupanya cukup mengerikan dengan suara aneh.
Monster itu dengan cepat menggenggam tubuh rowan lalu membantingnya ke tanah, rowan berteriak kencang, namun tidak ada siapapun yang mendengarnya, selain wednesday yang masih tergantung diatas sana, kemudian mencabik cabik isi perut rowan dengan ganas, bersamaan dengan wednesday yang terjatuh dari atas pohon itu.
"Noooo!!!!!" Pekik emma dari arah berlawanan, takala mendapati sang kekasih di cabik-cabik oleh monster mengerikan di depan matanya.
Monster itu menoleh ke arah emma sesaat setelah menghabisi nyawa rowan dengan kejam, kemudian pergi secepat sambaran kilat memasuki hutan, Emma lalu berlari menghampiri rowan yang terkulai di tanah dengan luka disekujur tubuhnya.
Emma terduduk lemas di tanah tepat disebelah kanan rowan, Jantung emma seperti berhenti saat ini, seluruh tubuh emma bergetar, air mata jatuh membasahi pipinya begitu saja, mulutnya bungkam tak mampu berkata sepatah kata pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nevermore academy
أدب الهواة[on going]↡ - Bahasa indonesia "Wednesday's child is full of woe" 16+ Start : 17-12-2022 Wednesday↭netflix Written by elsyae || elsa harburn Tiktok : Elsyaedit Bahasa : indonesia Cover by : pinterest and me ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ Cerita ini berdasarkan serial t...
