13. 𝐓𝐡𝐞 𝐦𝐲𝐬𝐭𝐞𝐫𝐲 𝐨𝐟 𝐩𝐚𝐬𝐭↴

145 17 14
                                    

-Elss-

Perhatian!!
Buat para pembaca yang terhormat, terimakasih masih ngikutin sampe bab ini. Dan author juga minta maaf sudah jarang up karena ada sedikit masalah sehingga author mengharuskan untuk mengubah semua alur yang udah author buat. sangat disayangkan beberapa waktu yang lalu beredar berita tentang salah satu actor wednesday yang entah berita asli atau hannya dibuat-buat, dan author harap kalian lupain aja actornya dan tetep sm karakternya aja, lupain aja. Ya tau itu susah, tapi mau gimana lagi kan. Ya kalo kalian belum siap, baca ini kapan-kapan aja gapapa. Jangan khawatir, author juga mengubah semua alurnya jadi lagi dan lagi hannya emma dan wednesday di tengah misteri lingkungan sekolah. Udah itu aja, ayo lanjut kebawah.




























"Agnes leek?"






































Emma sudah memutar buku itu tujuh kali tapi hannya menemukan begitu banyak nama itu disebutkan ; "Agnes leek" nama yang tak asing ditelinga emma.

Di buku juga tertulis bahwa pertukaran jiwa bisa dilakukan dimalam walpugris suci yakni malam gerhana merah, saat dimana para penyihir biasanya mengumpulkan sarat dan jiwa. Juga biasanya digunakan untuk malam penganugerahan kekuatan. Tapi untuk membangkitkan yang lebih kuat biasanya perlu lebih banyak timbal jiwa.

"Aku akan segera mengembalikan mu kedunia." Emma tak akan pernah bosan duduk membanjiri nisan orang kesayangannya itu. Emma tidak benar-benar punya kehidupan setelah kepergiannya. Emma membuat kuburan yang lainnya iri.

Anak malang itu telah gila.

Seseorang menjatuhkan sapu tangan ke atas tanah kuburan rowan, sesaat setelahnya emma langsung menoleh sambil mengusap air mata dipipinya.

"Ah maaf. Aku ingin memberinya padamu, malah jatuh." Xavier dengan cepat mengambil sapu tangan berwarna putih polos itu. Cuaca hari ini lebih dingin, ia menghawatirkan emma, meskipun dia sebenarnya masih merajuk dengan emma.

"Aku tidak butuh itu." Emma berdiri tanpa membersihkan pakaiannya dari tanah kuburan.

"Tunggu." Xavier menahan tubuh emma sebelum emma beranjak meninggalkannya disana. "Tolong. Maafkan aku."

Emma menepis tangan xavier dari tubuhnya, lalu pasrah mendengarkan penjelasan yang mungkin perlu di dengar dari mulut seorang xavier. "Kau tak perlu dimaafkan oleh orang sinting, xavier."

"Ya, ya, ya, aku tau kau marah. Tapi aku sungguh minta maaf." Xavier mengeluarkan selipat kertas dari sakunya kemudian memberikannya pada emma. "Kau harus tahu tentang ini"

Emma membaca cepat kertas itu disana tertuliskan : "setelah ia dilahirkan ke dunia sebagai cahaya dalam kegelapan. Kau putraku, kusaratkan untuk mencintai zavierra selamanya, apapun deminya, dan rela mati untuknya." Ini adalah kertas yang emma baca di wathervane saat kerja bakti hari itu. Xavier menjatuhkannya di kedai, dan tyler mengembalikannya pada emma, tapi emma membacanya sebelum mengembalikan kertas itu pada xavier.

"Xavier. Apa maksudnya ini?"

"Aku tidak tahu. Aku mendapatkan surat ini di buku milik ibunya rowan. Aku tau kau menyelidikinya, kurasa ini penting untukmu" xavier berucap serius harap-harap agar di maafkan.

"Aku akan memaafkanmu tapi dengan syarat" emma memasukkan kertas berlipat itu ke dalam sakunya.

"Apa syaratnya?."











Nevermore academyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang