Beomgyu 38

16.2K 1K 114
                                        

Enjoy
___

"Gimana Pah? badannya masih panas?"

"Iya dari tadi siang belum turun"

Langkah kaki mendekat mengikis jarak demi jarak, ditatapnya wajah sang adik yang masih pucat. Pipi gembil nya bertumpu penuh di bahu sang Papa yang setia mengendong dan menimangnya.

"K-- kak Jeno?"

Tepat disaat kedua netra nya bertemu, bibir mungil nya mengukir senyuman kecil, manis sekali meski terlihat pucat dan bergetar. Jeno, sang kakak yang dipanggil pun membalas senyuman itu tak kalah manis, mengusap peluh adik kecilnya secara perlahan. Beomgyu nyaman dengan perlakuan sang kakak, perlahan mata itu kembali terpejam dan kembali mengarungi alam mimpinya.

"Biar Jeno yang gantian gendong Beomie Pah. Papa keliatan lelah banget hari ini"

"Biarin gini aja, Papa masih mau gendong Beomie"

"Biar Jeno aja, siniin Beomie-Nya"

"Heh! heh! heh! Kok kamu maksa? Beomie nyamannya sama Papa, hus kamu pergi sana! Gak usah ganggu"

"Bener kata Jeno Pah, Papa keliatan capek tuh mukanya berantakan kayak kamar Sungchan"

"Sembarangan lo kak Mark. Kamar gue rapi dan tertata ya, kamar lo kalik yang berantakan"

"Hnggg... hiks..."

Keduanya berhenti berdebat, suara rengekan dan isakan yang terdengar membuat mereka bungkam terlebih tatapan Jaehyun yang sangat datar.

"Shtt... Beomie bobo lagi ya sayang shtt..."

Jaehyun menepuk pantat Beomgyu agar anak manisnya kembali tenang dan tertidur, tak lupa pula ia bergoyang ke kanan dan ke kiri menimang sang anak. Ketiga anaknya hanya tersenyum simpul menyaksikan apa yang baru saja terjadi, terlihat sangat lucu.

"Kalian bertiga masuk ke kamar sana. Mandi yang bersih baru boleh gendong Beomie, kalian tu kotor Papa gak mau Beomie tambah sakit gara-gara kalian"

Ketiganya memutar bola mata malas, muncullah sikap overprotective Jaehyun. Akhir-akhir ini Jaehyun memang sangat sensitif pada Beomgyu, ia tak akan mengizinkan siapapun menyentuh malaikat kecilnya jika orang tersebut belum benar-benar bersih, bahkan berlaku untuk ketiga anaknya.

"Ya udah kita bertiga bersih-bersih dulu ya Pah, da... Beomie"

Plak!

"Dibilang jangan sentuh anak Papa!"

"Cailah kita juga anak Papa kalik"

"Jeno!"

"Iya-iya maaf Pah"

Ketiganya berlalu meninggalkan Jaehyun yang masih setia menimang Beomgyu yang perlahan mulai tenang, Jaehyun menghela nafasnya.

"Beomie cepat sembuh ya, biar Papa bisa lihat senyum Beomie lagi"

•••

Hari mulai sore, ketiga anaknya turun secara bersamaan, wangi maskulin dari ketiganya membuat kepala Jaehyun pening dan sesak.

Jaehyun merasa jika tubuhnya mulai kelelahan. Tubuh Beomgyu memang tidak begitu berat, tetapi jika terus-terusan menggendong malaikat kecilnya rasa lelahnya semakin terasa.

"Papa istirahat aja biar Jeno yang gendong Beomie"

Jaehyun menghela nafasnya lagi, ia mengangguk dan memberikan Beomgyu ke gendongan Jeno. Dengan hati-hati Jeno menggendong Beomgyu yang masih tertidur.

Jaehyun bisa bernafas lega saat ini, ia meregangkan otot-otot tubuhnya yang pegal dan kaku. Usianya memang tak muda lagi, rasa-rasanya tubuhnya tak seperti dulu yang kuat dan bugar.

Gelas Kaca || BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang