Enjoy
___Beberapa pasang mata menanti dengan cemas, pergerakan dari lelaki berseragam putih itulah yang paling di tunggu. Menanti ucapan yang akan menjadi sebuah keajaiban bagi si malaikat kecil, bungsu keluarga Jung.
Terlebih lagi, mata boba penuh harap dari si manis yang masih duduk di kursi rodanya. Dokter itu, dokter yang menjadi harapan satu-satunya bagi mereka, dokter yang dibawa oleh Yuta dari New York.
Setelah melihat catatan medis dari kesehatan si manis serta cindera yang di alaminya, dokter muda itu mulai menggerakkan tungkai si manis pelan. Menepuk-nepuk bagian yang sedari tadi di amatinya.
Tidak lama, hanya lima menit dokter muda itu memeriksa kondisi si manis. Dokter itu menghela napasnya sejenak kemudian duduk di sofa, berniat bicara baik-baik pada pihak keluarga.
"Can my child rec--?"
"Sabar tuan Jung. Tidak perlu menggunakan bahasa Inggris, saya lahir di Korea dan saya bisa berbahasa Korea aktif"
Namanya Jeon WonWoo, seorang dokter terapi spesialis kelumpuhan. Kelahiran Changwon, memilih bekerja di negara asing untuk membantu pasien dengan tingkat kelumpuhan yang bisa dibilang permanen.
Lulusan terbaik universitas Korea dengan nilai yang membanggakan, kerap bersinggah di negara-negara asing jika mendapat panggilan.
Terapi yang ia terapkan memang tidak sepenuhnya menjamin akan bisa berjalan dengan sempurna seperti sedia kala. Akan tetapi, terapi yang diberikan oleh Jeon WonWoo setidaknya bisa membantu bagi mereka yang sudah pupus harapan, masih ada harapan jika ada kemauan meski harus berjalan menggunakan tongkat.
Tergantung bagaimana orang itu menjalaninya.
Dokter muda itu tersenyum ramah, memilih kata paling sopan agar tidak menyinggung Jaehyun yang tiba-tiba saja mengajukan pertanyaan lantaran tidak sabar.
"Saya sudah memeriksa catatan medis putra anda, dan cidera yang di alaminya. Sejauh ini putra anda mendapatkan penanganan yang sangat baik. Untuk kelumpuhan putra anda, mungkin saya bisa bantu. Tidak sepenuhnya akan kembali seperti dulu, sekitar 75% tingkat kesembuhannya-- tapi, tergantung bagaimana putra anda nantinya. Jika putra anda rutin meminum obat dan melakukan fisioterapi jalan, mungkin tingkat kesembuhannya bisa bertambah. Terapi yang saya lakukan memerlukan waktu yang cukup lama, apakah putra anda dan tuan Jung bersedia?"
Dokter muda menjelaskan secara singkat, beberapa pasang telinga mendengarkan dengan seksama. Glenyer syukur berdesir memanas dalam kepingan darah kala dokter itu mengatakan kata yang mereka tunggu-tunggu sejak hari itu.
Si manis menatap iris hitam sang Papa, ia mengangguk mantap. Setuju dengan apa yang diucapkan oleh dokter itu. Ia ingin sembuh, ia ingin berjalan lagi seperti dulu, ia ingin berlarian kesana kemari.
"Baik. Lakukan apapun untuk kesembuhan putra ku dokter Jeon"
Dokter Jeon mengangguk dengan senyum tampannya. Helaan napas lega mengisi suasana haru di ruang keluarga. Semua orang meneteskan air mata, ketiga putra Jung juga tak menutupi rasa syukur dan bahagia, Winwin memeluk Yuta dengan erat.
Jaehyun menatap malaikat kecilnya yang mulai berkaca-kaca, membawa tubuh mungil malaikat kecilnya ke pelukan. Tanpa melewatkan kecupan-kecupan di pucuk kepala si manis. Menempelkan dahinya dengan dahi putra kecilnya, atau sesekali mengecupi kedua pipi yang masih tirus itu.
Mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja, memberikan keyakinan bagi malaikat kecilnya bahwa ia akan sembuh dan bisa berjalan lagi seperti dulu.
"Kapan adikku bisa memulai terapinya?"
Sang kakak sulung bertanya, senyuman kembali di kembangkan oleh dokter Jeon.
"Secepatnya jika bisa. Aku yakin anak manis ini sudah tidak sabar untuk bisa berjalan lagi. Iyakan, Beomgyu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gelas Kaca || Beomgyu
Fiksi PenggemarBeomgyu hanya mau Papa, kak Mark, kak Jeno, dan kak Sungchan menyayangi Gyu dan berhenti menyebut Gyu sebagai anak pembunuh dan pembawa sial. ft. Jung familly. Angst? tidak tahu, baca saja ceritanya.