Enjoy
___"Gyu?"
"Iy-- Taehyun?"
Pandangan keduanya bertemu dalam jeda waktu sejenak, rumput bergerak mengikuti hembusan sang angin. Bahkan, kedua kelopak mata itu tak terpejam meski sang angin dengan kuatnya menerpa. Bola mata langit malam milik si pemuda Kang bertabrakan langsung dengan bola mata kilau milik si manis.
Di waktu yang bersamaan, terdapat perasaan aneh yang menghinggapi diantara keduanya. Entah rasa kejut, marah, kecewa, ataupun kerinduan.
Semuanya seakan menyatu.
Dengan berat hati pula si manis lah yang mengakhiri pandangan, memilih menatap hal lain asalkan bukan orang yang ada dihadapannya saat ini. Dirinya pula dapat merasakan bahwa orang itu semakin mengikis jarak, duduk dan menyamankan diri disampingnya.
Beomgyu tak menoleh, tapi ia tahu.
Beberapa menit berlalu tanpa percakapan seolah keduanya adalah orang asing. Sampai pada dimana si pemuda Kang menghembuskan nafasnya perlahan. Si manis mulai meremat jari jempol mungilnya isyarat bahwa si manis tengah gugup saat ini.
Taehyun, dengan pandangan lembutnya menatap sang mantan kekasih dari samping. Matanya tak henti-hentinya mengagumi wajah molek itu, seakan titik dunianya berada disana.
"Kamu tidak berubah. Cantik seperti dulu"
Kata-kata itu melebur bersamaan dengan sang angin yang kembali bertiup. Sejuk, sangat sejuk. Namun, anehnya daun telinga itu memerah seakan sang surya tengah menyengat nya. Kedua pipi gembil itu juga ikut merona, semburat merah mudanya membentuk bulatan yang manis.
"Terimakasih"
Ucapnya menunduk dalam, jemarinya kembali diremat. Hatinya gelisah sungguh.
"Bagaimana kabarmu?"
"A- aku b-baik"
Taehyun tersenyum tipis kala pertanyaan nya di jawab dengan gugup oleh si manis. Taehyun kembali membuat wajah yang serius namun tersirat kelembutan besar di wajahnya.
"Gyu. Aku salah, aku menyesal sudah mengkhianatimu. Aku minta maaf, tolong maafkan aku. Aku benar-benar menyesal telah menyakiti mu, kumohon..."
Kata terakhir yang di ucapnya terdengar sangat lirih dari si pemuda Kang. Menarik nafas sekali lagi kemudian melanjutkan.
"Aku ingin memperbaiki semuanya. Aku ingin kamu kembali lagi padaku, seperti dulu dan aku berjanji akan serius bersamamu"
Kata itu tak terbalas, seakan kata yang barusan terucap terurai tak berarti layaknya butiran debu. Wajah Taehyun penuh isyarat harapan yang besar, berharap si manis mau kembali padanya meski ia akan dibenci olehnya nanti.
"Taehyun, maaf"
Runtuh, runtuh sudah.
"Aku sudah memaafkan mu tenang saja. Tapi maaf, kita sudah berakhir. Aku tidak bisa bersamamu lagi"
Beomgyu semakin menunduk dalam, tak kuasa jika harus menatap bola mata gelap malam milik Taehyun. Bahkan saat ia mengatakan itu, ia benar-benar tak menatap wajah Taehyun.
"Hey Gyu, tatap aku"
Tangan itu hendak meraih bahu sempit Beomgyu, tapi sayangnya tubuh kecil itu memberi jarak pada Taehyun yang hendak membalikkan posisi si manis agar menatapnya.
"Gyu kumohon. Aku tahu aku salah, aku memang lelaki brengsek yang sudah mengkhianati dan menyakiti mu. Tapi tolong, beri aku kesempatan sekali lagi. Aku berjanji akan memperbaiki semuanya"
Taehyun terus meyakinkan Beomgyu agar Beomgyu mau memberikannya kesempatan untuk bersama lagi, memperbaiki segala hal yang telah ia perbuat.
"Kita bisa bersama seperti dulu lagi. Kita bisa kencan bersama, tidur bersama dan berangkat sekolah bersama seperti dul--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gelas Kaca || Beomgyu
FanficBeomgyu hanya mau Papa, kak Mark, kak Jeno, dan kak Sungchan menyayangi Gyu dan berhenti menyebut Gyu sebagai anak pembunuh dan pembawa sial. ft. Jung familly. Angst? tidak tahu, baca saja ceritanya.