CHAPTER SPESIAL [1]

630 54 13
                                    

"Luffy! Apa kau melihat buku coklat milikku?" Seorang gadis berambut merah bernama Naruko bertanya kepada seorang lelaki yang memakai topi jerami.

"Tidak! Aku tak melihatnya sama sekali" Luffy, Seorang Laki-laki yang memakai topi jerami.

"Ya ampun, dimana aku terakhir menaruhnya" Naruko terus mencari buku coklat miliknya di beberapa tempat.

"Apa yang kau maksud buku novel yang sampulnya sedikit lusuh itu?" Tanya gadis berambut orange.

"Benar! Apa kau melihatnya nami?" Dengan cepat Naruko langsung menolehkan kepalanya kearah nami.

"Aku menaruhnya diatas meja makan, buku mu tergeletak begitu saja di dek jadi aku menaruhnya disana" Jawab Nami

"ARIGATOU NAMI!" Setelah mendengar jawaban nami, Naruko langsung lari ke arah dapur.

'BRAK'

Naruko membuka pintu dengan kasar membuat yang di dalamnya terkejut.

"Naruko-san kau hampir membuatku terkena serangan jatung, walaupun aku tak memiliki jantung. Yohohohohoho" Seorang tengkorak duduk dengan tangannya yang memegang secangkir teh hangat.

"Naruko-chan apa kau kesini karena merindukan diriku" Kata Seorang laki-laki berambut pirang dan beralis keriting yang bernama sanji.

"Tidak. Aku kesini untuk mengambil buku milikku" Naruko mengambil bukunya kemudian langsung pergi meninggalkan sanji yang membatu.

NARUKO PO'V.

Aku berjalan pergi kearah perpustakaan yang selalu menjadi tempat yang cocok untukku membaca, menyendiri atau mungkin belajar. Saat di dalam aku tak melihat robin, biasanya dia selalu ada di sana hampir setiap waktu, Mungkin dia sedang sibuk dengan urusannya.

Aku duduk kemudian membuka buku milikku yang memang sudah sedikit lusuh, tentu saja karena buku itu sudah sangat lama. Buku itu adalah buku berharga yang ku miliki selama hidupku.

Novel pertama Ero-sannin. Masih ku simpan walau sudah lusuh atau rusak pun aku akan tetap menyimpan dan terus membacanya tanpa bosan, Tapi tiba-tiba aku teringat percakapanku dengannya yang sudah lama sekali terjadi.

"Kau berteman lama dengan Orochimaru, kan, Ero-sannin? Kenapa Orochimaru meninggalkan desa dan memutuskan menghancurkan konoha" Tanya Naruko kecil.

"Orochimaru berubah setelah orang tuanya tewas, ia menjadi terobsesi dengan jutsu terlarang mungkin dia ingin melihat orang tuanya atau ia berusaha membalss dendam pada Desa Konoha. Orang tuaku tidak terbunuh sama sepertimu, aku di tuduh tidak bisa mengerti perasaannya. Mungkin dia bensr dan aku tak mengerti beberapa hal tentang dia."

Sempat terdiam beberapa saat sampai Jiraiya melanjutkan perkataannya lagi.

"Namun... Bahkan aku bisa melihat ada terlalu banyak kebencian di dunia shinobi ini dan aku ingin melakukan sesuatu hal dengan kebencian ini, Tapi aku tidak yakin apa yang harus aku lakukan, tapi aku memiliki keyakinan bahwa akan datang suatu waktu nanti ketika orang-orang benar-benar memahami satu sama lain"

"Semuanya terdengar agak rumit-Ttebayo" Naruko sedikit kebingungan dengan penjelasan Jiraiya.

"Dan jika aku tak dapat menemukan jawabannya mungkin aku akan mempercayakannya kepadamu untuk menemukannya"

"Yosh! Aku tak bisa menolak permintaan, bisakah aku, Ero-sannin?" Mendengar perkataan Naruko, Jiraiya mslah tertawa keras membuat Naruko kesal.

"Apa!? Kenapa kau malah tertawa?"

"Senyummu adalah keselamatanku, Aku senang menjadikanmu muridku..." Jiraiya menjawab dengan senyum lebar dan bahagia di wajahnya.

"Sungguh?" Semburat merah tipis muncul di kedua pipi Naruko.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝙉𝙖𝙧𝙪𝙩𝙤 𝙄𝙣 𝙏𝙝𝙚 𝙒𝙤𝙧𝙡𝙙 𝙊𝙛 𝙊𝙣𝙚 𝙋𝙞𝙚𝙘𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang