~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡
Gua ngga akan pernah rela milik
gua disentuh sama orang lain
sedikitpun
Ryan.Jangan lupa vote dan komen🥰❤
Di kantin meja Nara dkk. Sahabatnya sedang asik menggodanya dengan ledekan ledekan dan candaan.
"Ciee Nara, spil amalan lo dong kok bisa dapet bikin Ryan bucin banget sama lo?."Alin memulai percakapan.
"Pakai pelet yah lo ra?."Celetuk Zora.
"Iya gua pakai pelet puas lo pada."Nara menjawab dengan sedikit rasa kesal.
"Hehe jangan marah dong ra kita cuma tanya doang."Liona pun mulai berbicara.
"Lagian lo pada nyeselin banget, nih yah gua kasih tau kak Ryan itu ngga gua apa apain ngga tau deh gua kenapa dia begitu bucinnya sama gua."Nara terheran heran dengan sikap Ryan karena Ryan waktu pertama kali bertemu dengannya sifatnya sangat dingin.
"Berarti yang di bilangin Bian ke gua benar."Gumam Alin.
"Apa yang Bian omonggin ke lo?."Celetuk Zora yang tak sengaja mendengar gumaman Alin.
"Bian bilang ke gua Ryan itu sikapnya emang kasar dan keras kepala tapi ketika sama orang yang dia sayang sikapnya berbanding terbalik contohnya seperti dia ke pembantunya yang udah di anggap ibu sama dia."
"Berarti kak Ryan bersikap kasar sama orang karena ada sangkutan troma dong."Ujar Nara.
"Dia punya penyakit mental ra kalau lo mau tau penyebabnya tanya dia langsung karena gua yakin kalau sama lo dia mulai terbuka sama yang dia alamin."Kata Alin meyakinkan Nara.
"Aaa gua sayang banget sama lo bertiga makasih udah dukung hubungan gua sama Ryan."Nara memeluk mereka bertiga. Lalu dibalas pelukannya oleh sahabatnya.
"Sama sama ra, gua berharap lo bahagia terus sama Ryan."Ucap ketiga sahabatnya tersenyum tulus lalu dibalas nara dengan senyuman yang manis.
~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡
Kring......
Bel pulang sekolah berbunyi Nara berlari menuju keparkiran bersama sahabatnya."Ra lo mau ikut kami pulang bareng ngga?."Alin bertanya kepada Nara.
"Hm ngga gua bareng kak Ryan soalnya udah janji."Jawab Nara.
"Beda yah yang bucin mah hahaha."Ejek Zora.
"Yang ngomong ngga sadar yah."Sindir Liona.
"Udah udah yok pulang gaes, ra lo sendiri nunggu nggapapa kan?."Alin mengandeng tangan kedua bestienya mengajak pulang bareng.
"Ngga papa santai aja."Ujar Nara tersenyum.
"Yaudah kalau gitu kita duluan dadah Nara sayang."Ucap mereka bertiga sambil melambaikan tangan lalu berlari menuju mobil jemputan supir Alin.
Sekitar 10 menit dia menunggu Ryan diparkiran tapi batang hidungnya pun belum muncul, karena capek menunggu akhirnya Nara memakan cemilan sambil duduk di atas motor Ryan. Tak lama ada seorang murid laki laki yang datang mengodanya.
"Lo murid baru itu kan?."Tanyanya tiba tiba muncul yang membuat Nara kaget.
"Iya kenapa?."
"Kenalin gua Alvin."Alvin mengulurkan tangan ke arah Nara kemudian disambut oleh Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
RYAN PRADIPTA (TERBIT)
Teen FictionBertemu dengan sosok lelaki seperti Ryan Pradipta adalah takdir yang harus dijalani oleh Nara Queendra. Sejak hari pertama pindah sekolah dia tidak sengaja bertabrakan dengan lelaki iblis itu. Ryan Pradipta adalah teman sekelas Nara sekaligus ketua...