23. BERDUKA

62 9 1
                                    

~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡

Jangan lupa vote dan komen🥰❤

Pagi sekitar jam 8, Ryan menyetir mobil menuju ke rumah Nara untuk mengajak Nara ke suatu tempat. Sesampainya dirumah Nara dia langsung masuk keruang tamu karena memang rumah Nara sedang sepi semua keluarganya berkunjung ketempat neneknya.

Nara menuruni tangga dengan memakai dress putih lalu menyusul Ryan yang berada diruang tamu.

"Udah nunggu lama."Nara berkata sambil menepuk pelan bahu Ryan yang sedang bermain ponsel.

"Barusan ay."Jawab Ryan lalu menoleh ke arah Nara dengan tersenyum.

"Mau pergi sekarang?."Tanya Nara.

Saat Ryan mau mengandeng tangan Nara dia dikagetkan dengan dering telpon yang menelponnya dia segera mengambil hp didalam sakunya dan langsung membaca nama yang tertera ternyata Rivaldo yang menelpon dirinya lalu Ryan pun langsung mengangat telpon tersebut.

Tut...tut.....

Regan: Booooo...sssss.ssss

Ryan: Lah kenapa jadi suara lo gan? Kenapa lo kek nahan nangis ada apasih jawab gua?

Regan: Bos kita gagal.....

Ryan: Gagal kenapa sih ngga usah bikin gua bingung

Regan: Ibu Bang do meninggal bos kecelakaan

Ryan: ngga usah bercanda deh hahaha bangsad ngga lucu

Regan:Gua ngga bercanda bos serius

Tutttt.......................
Ryan yang menerima telpon tersebut langsung lemas tak berdaya dengan mata yang berkaca kaca dia langsung memeluk Nara yang ada disampingnya. Nara yang melihat pemandangan tersebut langsung bingung kenapa Ryan bisa menangis tersedu sedu setelah menerima telpon.

"Ay."Panggil Nara sambil mengusap bahu Ryan guna menenangkan lelaki tersebut.

"Ay kamu kenapa ngomong adaapa, kamu ada masalah atau gimana?."

Ryan masih terdiam sambil menangis dan masih tak mau menjawab pertanyaan Nara.

"Hikss.. ay."Ryan mulai membuka suara dengan terbata bata.

"Udah kamu minum dulu yah apa mau aku ambilin air minumnya supaya kamu minum biar tenang."Bujuk Nara dan Ryan langsung mengeleng menolak.

"Hikss kenapa dunia kejam banget."Ucap Ryan tersedu sedu.

"Ada apa sih ay aku tanya kamu kenapa hal apa yang buat kamu sampai nangis begini?."Tanya Nara dengan Nara lembut sambil mengelus kepala Ryan.

"Apa aku ngga berhak bahagia yah ay."Ryan berkata sambil menatap Nara dengan mata yang berkaca kaca.

"Eitssss siapa yang bilang begitu semua orang berhak bahagia didunia ini ay."Nara berkata sambil menempelkan telunjuknya ke bibir Ryan dan tersenyum.

"Tapi kenapa tuhan ambil semuanya dari aku ay? Kenapaaa aghhh aku ngga sanggup."Ucap Ryan sambil menjambak rambutnya.

Nara langsung melepaskan tangan Ryan dari jambakan rambutnya sendiri dan mengelus kepala Ryan pelan.

"Jangan sakitin diri sendiri ay aku ngga suka."Tegur Nara.

"Kenapa ibu ninggalin kami semua."

"Ibu siapa?."Tanya Nara.

"Bang Rivaldo."Jawab Ryan pelan.

Degg.....
Jantung Nara langsung berdetak cepat dia langsung menanyakan berita ini kepada Alin. Dia membiarkan Ryan menangis dipelukannya.

Alin bangkek😘✌
Ra gua mau ngasih tau kalau ibunya bang Rivaldo dikabarin barusan meninggal dalam kecelakaan

RYAN PRADIPTA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang