17 | Munafik?

1.5K 132 117
                                    

Hii apa kabar guys? Lama ga nyapa kalian. Maaf ya zaza lama ga update lagi sibuk jadi baru sempet update.

Makasih banyak buat yang masih nunggu cerita ku sampe saat ini, semoga tetap bisa nemenin aku sampe cerita ini selesai terimakasih.....

Tandai kalo ada typo, karena ini sehari langsung nulis dengan otak yang berjalan lancar memikirkan alur. Jadi mohon di maklumi bila ada typo, karena demi kalian aku up malam ini juga....

• Happy Reading •



Deru suara mesin motor memenuhi area balapan malam hari ini. Azera gadis yang lama tak terlihat karena menjalankan misinya kini berada di area balapan dan ikut dalam pertandingan.

"Zee, lo kalo menang di traktir zergan" ucap Gabriel dari sisi jalan.

"Yeuuu lo juga mau makan gratis kan" sahut kenan

"Iya dong" ucap Gabriel

"Fokus sayang. Lawanmu licik" ucap zergan yang di angguki zera.

Tak lama perempuan dengan pakaian serba hitam muncul ditengah area lapangan sambil membawa bendera.

"Satuu...."

"Duaa....."

"Tigaaa..."

Brum brum....

Dengan kecepatan penuh, azera mengendarai motor nya tanpa takut akan jatuh, hingga saat hampir mencapai garis finish motor zera di tendang kuat oleh lawan nya membuat zera terguling ke keluar jalan dan jatuh menabrak pohon.

"Azeraaaa" pekik anggota agastar.

*********

Seorang pria dewasa dengan jas hitam melekat di badannya, berlari tergesa-gesa masuk ke rumah sakit, menuju ruang rawat seseorang.

Brak

Pintu ruang rawat terbuka dan membuat orang yang berada di dalam ruangan tersebut terkejut.

"Astaghfirullah"

"Monyet"

"Baby, are you okay?" Ucap pria yang membuka kasar pintu itu.

"Regan" ucap zera.

Pria tersebut tergesa gesa masuk ke ruangan zera tanpa menyadari kehadiran anggota inti agastar dan glastar, serta antariksa dkk.

"Yes baby. Apa yang terjadi" ucap Regan lembut saat berada di sisi kasur rumah sakit zera.

"Hanya kecelakaan kecil" sahut zera dengan senyum manisnya.

"Ada yang retak tapi bukan kaca" ujar Arthur

"Amboy-amboy, sakit hati adek" ujar Kenan.

Zera tersenyum kecil. "Gapapa hanya luka kecil."

Regan yang notabene nya adalah seorang dokter pun memeriksa kembali tubuh azera membuat mereka jengah sendiri.

"Bapak dokter yang terhormat, zera udah di periksa tadi sama dokter disini jadi ga perlu di periksa lagi" ujar arcila.

Regan yang baru sadar banyak orang di ruangan itu pun segera memberi sedikit jarak dengan zera. Ia sedikit heran melihat tatapan tidak suka dari zean dan sahabat zera kepadanya. Bukan kah mereka menyetujui hubungan keduanya?

DANGEROUS GIRL [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang