Utara heran dengan informasi yang ada di hadapannya itu. Wanita itu tinggal di daerah yang tadi malam ia geledah, mungkin kan wanita itu salah satu PSK yang melarikan diri dari tempat kejadian?.
Tapi tidak mungkin jika wanita itu melarikan diri, apalagi sampai ke tempat dimana ia menemukannya, apakah ia wanita panggilan?.
Utara pening memikirkan kasus ini, dari hasil pemeriksaan Urin wanita itu dinyatakan negatif, tidak mengunakan narkoba atau obat-obatan terlarang lainnya.
"Gimana?"
Saras memberikan empat lembar foto pada dirinya. "Lebam di tubuhnya mungkin dari dua orang pelaku yang berbeda. Terbukti dari ada nya dua sidik jari yang berbeda, di bagian pundak dan leher terdapat luka pelecehan seksual. Lalu di keningnya terdapat lebam akibat benturan" Wanita dengan rambut hitam pendek sebahu itu menunjuk gambar yang dimaksud.
"Lalu luka tamparan dan cakaran dari sidik jari yang sama, dan luka gores sebagai luka alami kecelakaan" lanjut Saras. sambil terus menunjukan gambar luka-luka pada wanita yang dibawa oleh komandan nya tersebut.
Apakah wanita itu korban, Utara tidak tahu. Informasi yang ia dapat sangat dangkal, wanita itu memang warga di sana, tapi ia tidak tahu pekerjaan wanita tersebut.
"Apakah ia terjangkit HIV atau sejenisnya?"
"Dari pemeriksaan Urin dan tes darah wanita itu tidak mengidap penyakit kelamin"
Utara membaca kertas yang ada di genggaman tangannya. "Dari data yang ada, Masyarakat di sekitar gedung tersebut 88% wanita mengidap HIV dan ADIS. Termasuk anak di bawah umur dari faktor keturunan"
"Mungkin saja dia gadis yang baru?" Saras menimpali.
Keduanya memperhatikan lembaran kertas yang ada di hadapannya. "Tidak mungkin. Dia lahir dari lingkungan tersebut, tidak memungkinkan bahwa dia gadis yang baru" Sela Utara.
"Lalu?"
"Pagi nanti akan di selidiki kembali. Terima kasih atas kerja samanya Dok"
Saras yang duduk di hadapannya menjawab. "Sudah seharusnya. Ndan"
Keduanya memasuki gedung dua tingkat di belakang kantor Polres tersebut, menyusuri lorong-lorong yang diterangi lampu. Udara dingin menyapa tubuh kekar Utara yang hanya mengenakan kaos pendek berwarna hitam.
"Mas....., Untuk siang nanti Bapak dan Ibu minta kita yang jemput" Saras yang ada di samping Utara menatapnya.
Kakinya masih terus berjalan beriring menuju ruang pemeriksaan "Bukannya Bapak bawa mobil?"
"Pak Man lagi sakit, jadi bapak naik kereta. Mas lupa?"
Sungguh Utara lupa dengan acara besok siang. Pesan yang Saras kirim kepadanya sungguh Utara melupakan hal itu, beberapa hari ia terlalu sibuk dengan laporan yang harus ia selesaikan segera.
"Maaf. Mas lupa"
"Mas. Jangan terlalu capek ya, jangan lupa juga minum vitaminnya" Utara hanya mengangguk.
Keduanya telaha tiba di dalam ruangan pemeriksaan, Wanita yang sedang berbaring itu langsung terduduk ketika ia dan Saras menghampirinya.
Wajahnya sudah sedikit lebih baik saat ini, lutut dan siku yang tadi terdapat luka goresan kini sudah tertutup dengan kain kasa. "Anda kekurangan cairan, perbanyak minum dan makan dengan teratur. Anda punya maag jadi jangan lupa dijaga pola makannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
SRI
ChickLitMimpi Sri hanya satu, terbang di bawah birunya awan. Bukan di bawah gelapnya malam. *** Note* Judul awal TABIR. Cerita ini hanya fiksi. Nama tokoh dan tempat hanya menjadi pelengkap cerita.