SRI

27

Saras.

# playlist

Jodoh adalah rahasia Tuhan, Dimana tidak akan ada satu mahluk pun yang tahu siapa yang akan menjadi jodohnya kelak. begitupun dengan wanita cantik itu.

Sekalipun tidak pernah terlintas dalam benak nya bahwa ia akan di pinang oleh seorang pria tampan, bertanggung jawab. yang merupakan anak dari sahabat sang Ayah.

pertemuannya keduanya membawa takdir untuk lebih mengenal satu sama lain. Umur, mental dan fisik sudah mendukungnya untuk segera menikah.
belum lagi memang desakan keluarga.

Satu tahun yang lalu Tuhan telah mengatur pertemuannya dengan Utara, pria itu. yang memang sama-sama sedang mencari pasangan untuk diajak ke jenjang pernikahan.

Dan enam bulan berlangsung setelah pertemuan itu. pihak keluarga Utara langsung memberi kabar gembira, dengan meminangnya untuk pria itu. Saras yang mendapatkan kabar baik tesebut tanpa fikir panjang langsung menerimanya.

Bukan tanpa alasan. sang ayah sudah menyakinkan nya, bahwa putra dari sahabat karib nya itu sudah pasti pria baik-baik. yang sudah pasti bertanggung jawab. dan untuk kesekian kali pertemuan keduanya Saras sudah semakin jatuh hati dengan sifat pria itu.

memang benar adanya. Utara pria itu seperti apa yang sang ayah katakan, bertanggung jawab dan sangat menghormati kepada sesama. dan yang membuat Saras semakin jatuh hati, pria itu sangat menyayangi ibunya.

Seolah sudah di takdir kan berjodoh tak lama setelah menerima lamaran tersebut. tugas nya di pindahkan ke luar kota. tepat dimana keluarga pria itu tinggal, hal itu semakin membuat keluarga yakin untuk cepat menghalalkan keduanya.

Tapi kali ini semua itu hanya seperti permainan takdir. Di sana Utara dan Ayahnya sudah menyampaikan permintaan maaf. Saras tidak bisa mencerna semua ini. ia masih berada dalam pelukan sang ibu sejak pria itu datang bersama sang ayah dari Batam dan menyatakan maksud kedatangannya.

Amarah Nawardi sudah tidak tersulit seperti tadi siang ketika masih di Batam. Setelah menyampaikan permintaan maaf Sabahat karibnya itu, Nawardi rela menunda pekerjaannya di sana demi meluruskan masa depan sang putri.

Kali ini pria paruh baya itu lebih banyak diam, bagaimana tidak. Kabar ini sungguh membuatnya syok.

"Bagaimana dengan putri ku. NU?" tanya pria itu lirih.

Hati Dhanuwan seakan di remas. ia pun mengerti bagiamana perasaan sahabat karibnya itu. "Ini murni kesalahan saya, Di. bukan kemauan putraku, Utara"

"Tanggal pernikahan sudah di tentukan. gedung untuk acara pun sudah di reservasi untuk hari H, lalu surat undangan pun sebagian sudah di bagikan. harus bilang apa Iki pada saudara-saudara ku?" tanya pria itu, "Putriku yang akan menanggung malu. Nu" lanjut Nawardi.

tangis Saras semakin tak terbendung lagi. bener apa kata sang ayah, ini semua tidak adil baginya. mengapa Utara tega membatalkan pernikahan merak berdua?. padahal semua persiapan sudah 75%.

Dan yang membuat Saras tidak mengerti mengapa pria itu tega menikahi wanita lain. Apakah Utara tidak mencintainya?. lalu, selama ini perhatian dan sikap pria itu seolah bertolak belakang.

Apa kekurangannya?. dengan senang hati Saras akan merubah semua itu jika memang dirinya yang serba kekurangan.

"Mas. tolong jangan begini, Apa salah ku Mas?" tanyanya pilu.

Utara menggeleng. memang Saras tidak bersalah, semua ini murni karena takdir. ia dan Saras memang tidak berjodoh. "Maaf. Kamu ngga salah Ras. kita memang tidak di takdir kan untuk bersama, kamu bisa mendapatkan laki-laki yang lebih segalanya dari Mas. Mas minta maaf Ras"