II

22 3 0
                                    

"CARAAA!!" gadis yang tadi memeluk lutut nya disudut rumah sederhana ber cat putih itu menoleh

"Taaaa, Nanaaa" Caramel memeluk keduanya dengan tangis yang akhirnya meluap

"udah Raaa jangan nangis yaaa, Salsa ga akan kenapa-kenapa kok gua yakin" ucap Nana sembari mengusap punggung Caramel, sedang Agatha mengangguk dan mengurai pelukan nya, mengusap bulir bening yang membasahi pipi mulus sahabat nya itu.

"Caramel yang manis, kalo lu nangis nanti Salsa makin nangis didalam" tambah Agatha dan diangguki oleh gadis cantik itu.

Tiing...Ting...Ting..

"siapa, Ta? tanya Nana

"anak-anak di grup" Caramel dan Jena langsung membuka ponsel mereka dan menuju aplikasi whatsapp.

"anak-anak di grup" Caramel dan Jena langsung membuka ponsel mereka dan menuju aplikasi whatsapp

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"tempat biasa, Ta?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"tempat biasa, Ta?"

"iya Na"


**************










Agatha, Caramel dan Jena, mereka bertiga adalah yang paling tua dan usianya terbilang cukup untuk menempuh pernikahan. Akan tetapi ketiganya mengurungkan niat untuk yang namanya menjalin hubungan apalagi menikah. Pikir mereka, sangat sulit kalau harus mencari sosok yang akan melindungi jadi biarkan saja datang nya sendiri.

Ketiganya bertemu dalam salah satu acara yang membawa unsur peduli masyarakat dan ketiganya adalah sukarelawan yang secara tidak sengaja akrab dari beberapa tahun yang lalu. Usut punya usut keluarga Jena terbilang cukup rumit, dimana ayah nya memiliki dua istri tetapi sang ayah tidak mau bercerai dengan ibunya, sementara Caramel adalah anak hasil diluar nikah, keluarganya utuh hanya saja covernya terlihat manis namun didalam siapa yang tau? sementara Agatha? anak ini dilengkapi keluarga harmonis yang mana ayahnya adalah sosok humoris dan ibunya yang tangguh, hanya saja Agatha harus kehilangan sosok adik dan nenek nya karena ekonomi yang sulit untuk biaya pengobatan.

Ketiganya adalah anak perempuan pertama dengan bahu yang kuat, dan dipertemukan untuk saling menguatkan. Bertemu dengan Asthyn, salah satu mahasiswa yang ingin ikut andil dalam sukarelawan pada awalnya namun ditentang keras oleh ibunya, hal yang membuat Asthyn nyaris ribut di hadapan masyarakat yang tengah ia beri jasa karna sang ibu yang datang ke lokasi dan marah-marah, tak lupa Asthyn diberi hadiah tamparan hari itu yang menarik perhatian Agatha untuk membela dan memeluknya, dan anak itu jadi bagian dari ketiganya.

PELITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang