tiga

251 9 0
                                    

"Morning Kayranaaaa" sapa Bima heboh menghampiri kubikel Kay

"Pagi menurut lo, gak bagi gue" jawab Kay sewot

"He he santai dong, gak mau sogokannya nih?"

"Really?" seketika raut wajah Kay berubah ceria

"As you wish, Haigh's for you"

"Ahhh thankyou so much Bim, padahal gue gak serius loh"

"I know you so well Kay, You loved chocolates so much. Tapi lo aneh sih Kay, orang tu biasanya liat temen tajir ke LN pasti nitipnya barang-barang branded, lah ini cuma cokelat"

"Emang gue tipe temen yang matre?"

"Kalo sekali-sekali sih gak bakal buat gue bangkrut Kay. Toh Liza udah pernah gue beliin tas Kate Spade, jadi untuk yang kali ini oleh-oleh untuk dia gue samain aja sama lo. Kemarin kerjaan sempet hectic, tapi syukur deh masih sempet beli oleh-oleh untuk kalian"

"Thanks again, and sorry"

"Hei don't worry Kay, lo tau gue kalo udah mumet kerja harus cari hiburan ke luar kan?"

"Typical you, jadi dapet berapa mangsa seminggu kemarin?"

"Cuma tiga nih, dan balik-balik lagi karena kerjaan gila itu. Tapi tetep berkesan sih, karna kualitas cewek LN gak mengecewakan"

"Enough, gue gak mau denger detailnya. Silahkan lanjutkan perkerjaan yang sempat anda tinggalkan pangeran mahkota"

"Eungh, lo tau gue paling benci panggilan dari Liza itu"

"But I loved it, suit for you Bim ha ha"

Bima hanya melengos ke kubikelnya.

"Oh ya btw Bim, siang ini kita ada rapat sama Owner di PI. Rencananya gue aja sih yang mau join, tapi karna lo dah balik siapa tau lo mau join juga"

"Owner yang mana nih?"

"Pak Candra"

"Seriously? Dia lagi? Heran gak kelar-kelar revisiannya. Jangan bilang ini masih masalah plafon?"

"Yuuuuup"

"Astagaaaa, kayaknya gue mesti pindah ke tim admin nih, gimana coba orang kayak Pak Candra bisa lulus jadi client kita. gue harus netapin standar untuk calon client kita selanjutnya "

"Gue hargai cita-cita lo Bim, dan gue harap lo juga gak lupa"

"Apa?"

"Motto perusahaan kita, yang so obvious dibuat oleh Tuan Herdianto"

Bima megap-megap kehilangan kata "Lo bener Kay, makasih udah ngingetin gue kalo ngelanggar titah Tuan Herdianto artinya gue durhaka"

Kay hanya tertawa melihat ekspresi Bima.

********

Dua jam kemudian mereka sudah berada di parkiran PI. Kay merapikan tampilannya sekali lagi sebelum turun dari mobil, memastikan dandanannya tetap stunning untuk menemui salah satu client penting mereka ini.

"Liza udah disini?" tanya Bima sambil melepas seatbelt-nya.

"Iya, kayaknya udah di Seribu Rasa, kan dia yang reservasi" ucap Kay sambil memoles liptint di bibirnya yang memang sudah luntur.

Pandangan Bima yang sedari melepas seatbelt-nya tak lepas dari Kay. Bima tidak perna bosan melihat tingkah Kay apapun itu. Terutama saat wanita itu sangat fokus dengan pekerjaannya.

The Little MatchmakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang