enam

191 11 0
                                    

Tgif! Senang rasanya akhir pekan itu datang juga, Kay berjalan dengan bahagia berjalan dari lift menuju ke arah lobby kantornya, malam ini Kay sudah punya rencana sendiri untuk me time nonton marathon drakor yang ia ikuti akhir-akhir ini. Sampai-sampai Ia menolak ajakan nongkrong gratis dari Bima (yang sejujurnya kalo ajakan Bima gak pernah murah). Kantornya sendiri berada di lantai 14 dan 15 salah satu gedung perkantoran yang masuk kawasan SCBD, dimana gedung tersebut juga berisi kantor dari perusahaan-perusahaan yang lain.

Sambil mendengar lagu kesukaannya melalui headset Kay tidak mendengar ada yang sedang memanggilnya, sampai akhirnya orang tersebut menarik sweater yang Kay kenakan.

"Tante wonder woman" panggilnya sambil masih menarik sweater milik Kay.

Yang ditarik mulai berhenti berjalan, lalu menoleh sambil melepas headset yang ia kenakan. Betapa terkejutnya Kay mengetahui siapa yang menarik sweaternya itu.

"Halo tante, Cilo seneng kita bisa ketemu lagi" sapa anak itu

"Ciloooo" balas Kay heboh sambil memeluk anak tersebut

"Aduh maaf tante tiba-tiba peluk kamu, soalnya tante seneng banget bisa ketemu kamu lagi" ucap Kay sambil mengurai pelukan mereka

"Gak apa-apa kok tante, Cilo suka dipeluk tante. Oh iya, Cilo belum bilang terima kasih ke tante karena bantuin Cilo kemarin" ucapnya

Kay menjawab sambil tersenyum "Sama-sama Cilo. Hmm kalo boleh tau kok Cilo bisa disini?" tanya Kay

Sebelum anak itu menjawab, hadir sesosok laki-laki berjalan ke arah mereka berdua.

"Papap" panggil Cilo lalu berlari ke arah lelaki itu

Kay sontak kaget akan panggilan dan reaksi anak itu, kemudian ia ikut memutar badan mengikuti arah lari Cilo.

"Pap, gak nyangka ketemu sama my wonder woman disini. Tante Kenalin ini Papap Cilo, Pap ini tante Kay" ucap anak itu memperkenalkan

Yang diperkenalkan malah bengong sambil berpikir siapa yang dipanggil anak itu wonder woman.

Karena melihat wajah kebingungan wanita itu ayah si anak berdehem untuk memecah keheningan.

"Ehem, perkenalkan saya Rahadityo Gama Fahlevi, panggil saja saya Dityo. Saya ayahnya Cilo" ucap laki-laki itu sambil mengulurkan tangannya

Fokus wanita itu baru berpindah yang sebelumnya ada di Cilo, lalu mulai memindai keberadaan laki-laki yang memperkenalkan diri sebagai ayah Cilo tersebut.

Ternyata apa yang pernah dikatakan admin meja informasi itu benar. Rahadityo Gama Fahlevi benar-benar sosok laki-laki yang bisa membuat wanita salah fokus. Penampilannya yang rapih dengan setelah khas eksmud, setelan jas yang pas membungkus tubuhnya ditambah tatanan rambut rapih (disisir dan dibantu dengan gel rambut tentunya), kulitnya rada kecoklatan tapi bersih, badannya yang tegap dengan dada bidang dan bahu lebar. Dari ujung rambut sampai ke ujung kepala benar-benar stunning! Jangan lupakan wajah dengan rahang kokoh, hidung mancung dan alis hitam yang tebal itu. Mana bibirnya kiss-able lagi. Whatttt! Kay menggeleng-gelengkan kepala untuk menyadarkan dirinya. Maafkan reaksi kurang ajar Kay yang selalu melakukan pemindaian setiap pertama kali bertemu lawan bicaranya. Apalagi reaksinya saat itu Kay rasa merupakan reaksi normal saat bertemu lelaki sejenis Dityo ini.

"Eh iya maaf-maaf" ucap Kay panik lalu menyambut uluran tangan Dityo

"Perkenalkan nama saya Kayrana Dewi Respati, panggil aja saya Kay" tambah Kay lagi

"Oh iya Cilo belum jawab pertanyaan tante tadi ya, Cilo lagi nunggui Papap tan, kebetulan Papap juga kerja disini" celetuk Cilo tiba-tiba

"Oh ya, kantor tante juga disini, saya kerja di lantai 14 kantor arsitektur, kalo bapak?" tanya Kay

Dityo mengernyit karena panggilan Kay, emang ia sudah setua itu sampai-sampai dipanggil bapak.

"Saya kerja di lantai 23, kantor akuntan" jawab Dityo singkat

Kay tidak bisa menutupi reaksi keterkejutannya, karena yang ia tahu perusahaan yang disebut lelaki tersebut merupakan salah satu perusahaan terbesar yang berkantor di gedung yang sama dengannya. "Beruntungnya mama Cilo punya suami udah ganteng terus kaya begini. Eitss crush gue gak kalah kok" ucap Kay dalam hati sambil manggut-manggut.

"Tante ayo kita makan bareng, Cilo masih mau cerita-cerita sama tante. Boleh kan Pap kita ajak tante Kay" bujuk Cilo

Dityo sebenarnya kurang merasa nyaman untuk pergi makan bersama orang yang baru ia kenal. Tapi kalo ini permintaan anaknya, ia bisa apa? Dengan sedikit berat hati Dityo mengangguk.

Sedangkan yang diajak tak kalah berkecamuk pikirannya. Kalau dia sampai ikut bisa gagal rencana me time nya, tapi kalau dia tidak ikut keinginannya untuk akrab dengan bocah ini tidak tercapai. Satu sisi juga Kay merasa tidak enak, bagaimana pun mereka berdua kan suami dan anak orang. Nanti gimana tanggapan istrinya dan orang lain yang kenal mereka berdua jika sampai melihat ada Kay diantara mereka, duhhh bisa berabe. Kay mana mau disangka pelakor, pacaran juga gak pernah eh malah dapet stigma pelakor lagi. Kay masih menimbang-nimbang, sampai sebuah tangan menggapai tangannya.

"Tante mau kan?" bujuk Cilo dengan memasang ekspresi puppy eyes nya

"Tidakkkk! Kalo gini 100% pilihan gue ya ikut. Apa gue terlalu overthingkhing yak? Mungkin kali ini aja kali ya gue pergi bareng mereka, toh anggep aja perkenalan dan menerima ucapan terima kasih?" ucap Kay dalam hati.

Akhirnya dengan pertimbangan yang super matang, Kay mengangguk pasrah lalu berjalan mengikuti tarikan Cilo yang sudah erat menggenggam tangannya sembari tersenyum.

Dityo mengekor dibelakang, melihat interaksi kedua orang tersebut. Cilo tidak penah sesenang ini saat berinteraksi dengan orang lain. Ia bisa melihat senyum tulus Cilo saat bersama wanita yang bernama Kayrana itu. Seakan akan potongan puzzle untuk melengkapi hidup Cilo sudah pas berada di tempatnya. "Hah pikiran saya terlalu jauh" ucap Dityo dalam hati sambil menggelengkan kepalanya.

********


SCBD = Sudirman Center Bussiness District

Eksmud = Eksekutif muda




Vote & Komen, thanks🫰🏻

The Little MatchmakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang