lima

206 11 0
                                    

Di lain tempat, seorang wanita terus memasang senyum profesionalnya sambil menahan diri agar tidak melempar pena yang ada di tangannya sekarang. Lelaki yang berada di sebelahnya hanya bisa tersenyum melihat ekspresi wanita itu.

"Sabar, dia client berharga kita" bisik Bima kepada Kay.

"Lo pasti tau, gue udah sabar dari setengah jam yang lalu saat meeting ini mulai berjalan alot" jawab Kay tak kalah berbisiknya.

Rasa senang karena bertemu anak lelaki lucu yang Kay rasa sekitar satu jam yang lalu rasanya benar-benar menguap. Pasalnya sudah jelas, tak lain dak tak bukan karena client pasangan suami istri yang ada di hadapannya ini. Untung saja disini ada si Cassanova yang memang benar-benar bisa diandalkan dalam hal persuasif dalam mempengaruhi client (banyak maunya) seperti ini.

Sebenarnya bukan Kay tidak bisa menangani hal seperti ini, tapi karena memang ada beberapa client yang tidak bisa diandalkan hanya dengan kemampuan bekerjanya saja. Ditambah juga, Kay lebih sering bekerja di balik kubikel dan pergi ke lapangan untuk pengecekan dibandingkan bertemu dengan client. "Itu hal wajar sih, manusia kan gak ada yang sempurna" ucap Bima waktu itu yang menghibur dirinya kala tak bisa menghasilkan apapun dalam meeting bersama client sejenis Pak Candra ini.

"Jadi kita akan mulai pengerjaan plafon di semua area kamar tidur ya pak mulai besok, dengan desain yang sudah dijelaskan oleh rekan saya Kay tadi" tanya Bima pada Pak Candra

"Ya, lanjutkan saja seperti itu" jawab Pak Candra singkat

"Kalo begitu udah deal ya Pak? Liz dimana kertas konsultasinya?" tanya Bima pada Liza

Kertas konsultasi sudah biasa digunakan perusahaan arsitek tempat mereka bekerja sebagai bentuk persetujuan secara tertulis dari meeting yang dilakukan untuk persetujuan poin-poin pekerjaan yang akan dilakukan. Hal ini juga sebagai bentuk bukti agar client tidak semena-mena membatalkan atau membantah pekerjaan yang sudah mereka setujui saat meeting. Hal ini juga menjadi bentuk perjanjian ganti rugi apabila salah satu pihak membatalkan atau adanya kesalahan pekerjaan yang sudah dilakukan. Jadi kedua belah pihak benar-benar measa bertanggung jawab kontrak pekerjaan yang sudah dilakukan di awal perjanjian.

"Baik Pak Candra, seperti biasa kita akan update selalu dengan pekerjaan di lapangan melalui grup whatsapp kita. Untuk pekerjaan selanjutnya akan kita lakukan sesuai desain di awal ya Pak" tanya Bima sambil menyimpan kertas konsultasi setelah di tanda tangani Pak Candra.

Setelah meeting dan diakhiri dengan makan siang bersama, Kay, Bima dan Liza mengantar kepergian Pak Candra dan istrinya keluar dari Seribu Rasa.

"Gue langsung ke Alam Sutra ya" ucap Kay sambil mencangklong tasnya.

"Mau gue temenin?" tanya Bima

"Gak usah, kerjaan lo juga kan masih banyak karena kabur kemarin"

Bima nyengir sambil menggaruk kepalanya yang sama sekali tak gatal.

"Habis itu gak balik ke kantor lagi Kay?" tanya Liza

"Iya Liz, kayaknya bakal lama ngawasin kerjaan disana. Karena katanya ada kendala gitu. Owner nya juga bakal kesana jadi sekalian little meeting juga" jelas Kay

"Oke deh, gue balik ke kantor sama Bima aja, lo kesana dianter sama Pak Jalil" tambah Liza lagi

"Oke, kalo gitu yuk bareng ke parkirannya" mereka bertiga keluar bersama.

Setelah tiba di lantai dasar, Kay tergoda untuk mengetahui kabar anak yang bertemu dengannya tadi. Apa anak itu sudah dijemput orang tuanya atau belum.

"Eh bentar dulu ya, ada yang mau gue tanya di meja informasi" ucap Kay seakan minta izin dengan Bima dan Liza

The Little MatchmakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang