9. Hujan

5.4K 537 67
                                    

"maaf wo"

Jeongwoo mah udah pasrah kalau denger kata maaf.

"Aku bukannya jahat nolak kamu. Aku cuma gamau nantinya kamu berantem sama kaka kamu. Aku gamau nanti jadi orang yang buat persaudaraan kalian hancur cuma rebutan aku. Please jangan suka sama aku. Keluarga aku aja gajelas asal usulnya. Haha takutnya kamu atau kaka kamu malu, jadi lebih baik kita tetep gini aja ya. Aku baby sitter kamu udah gitu aja" jelas Haruto dengan tatapan sendu

Jeongwoo menggelengkan kepalanya. Dirinya bahkan tidak perduli bagaimana asal usul keluarga Haruto. Untuk apa? Yang dia butuh hanya Haruto

"Engga. Gue ga perduli keluarga lo siapa dan dimana"

"Kasi aku waktu ya wo"

Jeongwoo mengangguk pelan tanda bahwa dirinya setuju. Walaupun sebenarnya peluang diterima sangatlah sulit.




















Sepulang dari acara sekolah Jeongwoo, Haruto pamit untuk pulang. Entah karma karena sempat menolak Jeongwoo atau bagaimana, bus kali ini sama seperti kemarin tidak ada tanda tanda bus datang. Hari sudah sore dan mau tidak mau Haruto harus jalan kaki. Jika naik bus saja membutuhkan waktu 2 jam, maka jalan kaki bisa kalian bayangkan sendiri berapa jam Haruto harus jalan kaki .

Hampir 1 jam berjalan kaki rasanya Haruto sudah tidak kuat. Haruto bahkan lupa jika dirinya belum makan karena hari ini sibuk dalam acara sekolah Jeongwoo.

"Laper banget. Ada sih ayam cuma ini kan buat wawan. Ah gpp ru segini doang mah masih bisa" monolognya dengan diri sendiri. Berharap kuat menahan lapar hingga sampai rumah.

2 jam perjalanan kaki Haruto benar benar pegal. Hari sudah malam dan Haruto belum tiba di rumah. Perutnya juga semakin sakit dan kaki yang sudah tidak kuat berjalan. Hujan mulai turun dan yah jadilah Haruto harus berjalan ditengah hujan deras. Dirinya harus pulang karena khawatir wawan belum makan.

"Wawan tunggu kaka ya. Ayamnya semoga masih bisa dimakan" gumamnya

Untuk kali ini Haruto ingin menyerah. Sakit diperutnya, kaki yang lemas hingga kepala pusing menjadi titik terakhir dimana Haruto sadar.















"Loh siapa tuh tidur di tengah jalan"

Seseorang ini menghampiri sesuatu yang mencurigakan. Semoga saja bukan prank atau maling

"Hey bangun"

Ketika dilihat seksama ternyata

"Ruru" teriak Junkyu

Iya dia Kim Junkyu. Mantan kekasih Haruto selama masa putih abu abu.

"Ru hey kamu gpp"

Junkyu langsung menggendong Haruto dan ia masukkan ke dalam mobil. Awalnya dirinya keluar untuk membeli sate dekat sekolahnya dulu. Tapi ada sesuatu yang menarik perhatiannya dan ternyata itu Haruto yang pingsan.

Junkyu segera memacu kendaraannya menuju rumah Haruto. Untungnya dirinya masih ingat dimana rumah mantan kekasihnya ini.

"Permisi wawan"

Junghwan membuka pintu dan terkejut melihat Haruto yang sedang ada di gendongan Junkyu dengan wajah pucat dan mata tertutup

"Kaka aku kenapa" tanya Junghwan panik

Junkyu merebahkan Haruto di kasur kamarnya. Junkyu juga meminta Junghwan untuk mengambilkan air hangat dan handuk kecil.

"Kaka kenapa ka kyukyu" tanya Junghwan

"Kaka wawan sakit"

Junghwan langsung memeluk Junkyu. "Kaka makasi ya. Coba gaada ka kyu, ka Haru gimana nanti"

Junkyu tersenyum. Sudah lama dirinya tidak bertemu Junghwan dan anak ini sudah sangat besar? Bahkan tingginya melampaui dirinya.

"Tapi ya ka kyu. Kenapa jarang main kesini sih" omel Junghwan

"Gimana mau main cil, gue udah putus ama kaka lo" batin Junkyu

"Hehe baru sempet wan"

Junghwan mengangguk lalu keluar. Junghwan kecil kecil gini paham kok kalau ka Junkyu perlu waktu berdua sama kakaknya. Ya walaupun Junghwan gatau keduanya sudah putus

"Cantik. Masih cantik"


















Setelah kejadian kemarin, Junghwan memutuskan untuk menelpon bos tempat kerja kakaknya

"Halo ini adiknya ka Ruru. Ka ruru ga kerja, dia sakit abis ujan ujanan. Makasi"

Yang baru saja Junghwan hubungi adalah Jeongwoo.

Jeongwoo yang mendengar kabar Haruto sakit segera menyusulnya. Persetanan dengan sekolah, ia lebih memilih bolos daripada tidak melihat kondisi Haruto. Untungnya sang mama sempat memberitahu alamat Haruto, jadi Jeongwoo langsung bisa tancap gas kesana.

Saat Jeongwoo tiba anak ini langsung masuk karena pintu terbuka

"Kamu siapa" tanya Junghwan.

"Gue yang tadi lo telpon. Mana ayang gue? Ah mksdnya mana Haruto".

Junghwan mengantarkan Jeongwoo ke kamar Haruto. Apa yang Jeongwoo lihat? Ada Haruto yang tengah tidur dan ada seseorang yang entah siapa memeluk Haruto dari samping.

"Sape lo" tanya Jeongwoo

Junkyu tertawa. "Lah lo siapa? Masuk gaada salam udah kaya rumah sendiri"

"Ck minggir ah gue pacarnya" ucap Jeongwoo dengan rasa percaya diri

Junkyu lagi lagi tertawa. Orang dihadapannya ini kenapa ngelawak ya

"Gausah ngelawak. Haruto ga pernah pacaran sama siapa siapa"

Junkyu berdiri lalu menatap tajam ke arah Jeongwoo. "Denger ya, siapapun lo gue ga perduli. Haruto ga akan pacaran sama siapapun karena dia punya gue"

"Haha punya lo? Haruto ga pernah bilang dia punya pacar tuh " Jeongwoo ingat bahwa Haruto tidak pernah mengatakan dirinya punya pacar apalagi modelan kaya orang dihadapannya ini.

"Well kenyataannya gue ada disini duluan kan? Katanya lo pacarnya dia, kenapa baru tau sekarang " tawa Junkyu

Jeongwoo ingin sekali menghantam wajah orang yang ngaku ngaku jadi pacarnya Haruto. Jeongwoo menyeret pemuda ini untuk keluar.

"Lo siapa sebenarnya" tanya Jeongwoo sekali lagi

Brak

"Mana pacar gue" ucap Jihoon yang entah dateng darimana

"Ah lu ngapain ikut sih wibu" kesal Jeongwoo karena kakaknya alias Park Jihoon juga ada disini

Junkyu semakin heran. Kenapa banyak sekali yang mengaku menjadi pacar Haruto

"Lo berdua pulang deh. Gue pacarnya" ucap Junkyu

"Gue bodoh" Jeongwoo gamau kalah

"Dih gue ya bangsat" Jihoon semakin gamau kalah
















"Sebenarnya siapa pacar ka Haru ya" gumam Junghwan yang hanya menyimak keributan dari arah dapur.


























Nah lo 🤭






SWEETIE MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang