31. Kangen

2.3K 230 7
                                    

Hari demi hari kondisi mental Haruto mulai membaik. Tentu didampingi Junghwan dan Yoshi selama ini. Haruto juga sudah mulai melakukan kebiasaannya di rumah. Seminggu berlalu sejak kejadian itu membuat Haruto belajar banyak hal. Harusnya dirinya bisa lebih menjaga diri sendiri tanpa mengandalkan orang lain.

Namun buruknya, kondisi Jeongwoo justru semakin tidak ada perkembangan. Jeongwoo koma hampir seminggu tanpa ada progres apapun. Jihoon yang setiap hari rela bulak balik rumah sakit terus menerus menangis melihat kondisi adiknya.

"Ji jangan nangis lagi. Kamu belum makan" ucap Hyunsuk yang setia menemani Jihoon di rumah sakit dari awal Jeongwoo kecelakaan.

"Aku harus gimana? Bahkan mama ga jenguk Jeongwoo dari hari itu. Haha kadang aku mikir, maunya mama apa sih" keluh Jihoon yang merasa sang mama terlalu egois

"Gpp kan ada aku ya? Kamu gamau coba bawa Haruto kesini? Siapa tau Jeongwoo sadar kan" usul Hyunsuk

Jihoon berpikir sejenak dan merasa itu mustahil. "Haru pasti trauma liat Jeongwoo suk"

Jihoon benar. Namun Hyunsuk yakin bahwa kehadiran Haruto pasti akan membawa perkembangan baik untuk Jeongwoo kedepannya.

"Kamu serahin ke aku ya? Nanti aku coba bujuk Haruto sebisa aku. Dia tinggal sama Yoshi kan" tanya Hyunsuk

Jihoon mengangguk "makasi ya, lo emang terbaik"

Hyunsuk tersenyum lalu pamit dengan Jihoon untuk menuju rumah Yoshi.

2 jam perjalan akhirnya Hyunsuk tiba di rumah Yoshi.

"Permisi" teriak Hyunsuk

Pintu dibuka oleh gadis kecil. Hyunsuk yang tau siapa anak itu langsung memberi sapa "hallo adik kecil. Boleh kakak ketemu mama kamu"

"Oce tunggu ya. MAMA ADA TAMU" Teriak Hana dari dalam

Hyunsuk tertawa. Anaknya Jihoon lucu banget, dirinya jadi siap untuk menjadi mama tiri buat Hana, eh.

"Ngapain lo? Masuk" ucap Yoshi saat melihat Hyunsuk ada di depan rumahnya

Mereka berdua duduk lalu Hyunsuk berusaha membuka pembicaraan.

"Maaf gue lancang. Kali ini ribut kita tunda dulu. Gue mau minta izin bawa Haruto ke rumah sakit bisa? Kasian Jeongwoo belum sadar juga. Siapa tau dengan hadirnya orang paling dekat bisa bantu progres kesembuhan Jeongwoo" ucap Hyunsuk yang langsung mendapat lemparan bantal dari Yoshi

"Cih disuruh Jihoon lo? Cinta mati banget lo ama tu laki. Denger ya, sampai kapanpun gue ga akan kasi izin Haruto ketemu Jeongwoo. Paham" tegas Yoshi

"Gue mohon. Jeongwoo sama sekali belum sadar dari komanya" ucap Hyunsuk

Yoshi tertawa. "Urusan gue? Kaga. Dah sana pulang"

Haruto yang hendak ke dapur mendengar semua percakapan antara Hyunsuk dan Yoshi. Haruto merasa iba mendengar Jeongwoo belum sadarkan diri hingga hari ini. Bagaimanapun dirinya masih memiliki hati nurani sebagai manusia.

"Ayo ka aku siap" ucap Haruto yang tentu membuat Hyunsuk dan Yoshi terkejut

"HARUTO MASUK KAMAR" Teriak Yoshi

Haruto berusaha meminta izin pada Yoshi. Haruto paham betapa sayangnya Yoshi terhadap dirinya.

"Ka please sekali aja ya. Kasian" mohon Haruto

"Huft oke ga lebih dari 2 jam. Setelah itu kaka akan jemput kamu disana" ucap Yoshi

Haruto mengangguk lalu menggandeng Hyunsuk untuk keluar sebelum Yoshi berubah pikiran lagi.

Tiba di rumah sakit, Jihoon terkejut karena Hyunsuk berhasil membawa Haruto kesini.

"Haru makasi" ucap Jihoon

Haruto tersenyum lalu masuk ke UGD dengan perasaan takut dan gugup. Tidak munafik jika Haruto masih takut untuk bertemu Jeongwoo. Namun jika kehadiran dirinya membantu Jeongwoo agar cepat sadar, maka dengan ikhlas akan Haruto lakukan.

"Hai. Lama ga ketemu ya. Kamu gimana? Kenapa masih tidur aja. Liat deh kaka kamu, mukanya sembab karena nangisin adik nakalnya. Bangun yuk, kasian kaka kamu dan yang lain nunggu kamu. Kamu ga kangen aku wo? Biasanya pagi pagi kamu bakal teriak minta aku siapin baju sekolah kan? Aku benci kamu wo. Benci kamu yang tidur kaya gini. Bangun ayo, mana ketua geng yang aku kenal sok jago itu. Kamu ga kangen sama temen temen kamu? Kamu ga kangen aku? Sejauh apapun aku pergi, aku tetep gabisa lupain kamu wo. Terlalu banyak kenangan indah yang kita lalui ya? Kamu masih merasa bersalah ya sampai gamau bangun? Jeongwoo, aku udah maafin kamu. Ayo bangun wo hiksss aku kangen banget sama kamu si anak nakal ini"

Haruto benar benar merindukan Jeongwoo. Seberapa sering ia membenci Jeongwoo, maka sesering itu juga ia mencintai Jeongwoo. Haruto kangen dimana Jeongwoo yang selalu merepotkannya tiap hari. Terlalu banyak luka bersama Jeongwoo, terlalu banyak juga kenangan indah yang Jeongwoo ciptakan selama ini.





















"Jeongwoo sadar" teriak Haruto keluar untuk memberi tahu dokter.

Jihoon yang mendengar sang adik sadar langsung masuk menemui Jeongwoo bersama Haruto.

"Wo ada yang sakit atau apa kasi tau ayo" ucap Jihoon dengan excited

Jeongwoo hanya menangis melihat ada Haruto dihadapannya.

"Kenapa wo ada yang sakit? Mana mana kasi tau gue" tanya Jihoon yang panik melihat adiknya menangis

"Bang usttt berisik. Gue lagi kangen orang yang ada disamping lo" ucap Jeongwoo dengan suara pelan

Jika saja Jeongwoo tidak dalam kondisi sakit udah Jihoon ajak duel ni anak

"Bang keluar dulu sana" ucap Jeongwoo

"Bocah prik lo" omel Jihoon lalu keluar dari ruangan

Hening. Hening yang terjadi setelah Jihoon pergi. Tidak ada satupun dari mereka yang membuka pembicaraan.

"Maaf" satu kata yang terlontar dari Jeongwoo

Haruto mengangguk. Tanpa Jeongwoo minta maaf pun sudah ia maafkan dari jauh jauh hari.

"Jadiin pelajaran ya? Ga semua bisa berjalan sesuai kemauan kamu. Untung yang kena aku? Coba yang lain? Gimana nasib mereka nanti. Kamu anak baik wo aku yakin itu. Belajar memahami sekitar ya? Jangan mau menang sendiri dan menjalani hidup sesuai kehendak kamu. Kamu gabisa gitu terus. Ada kakak kamu yang selama ini berkorban banyak buat kamu. Coba deh sesekali kamu liat sekitar kamu kaya gimana" tutur Haruto dengan lembut

"Maaf" hanya kata itu yang bisa Jeongwoo ucapkan. Haruto benar. Dirinya terlalu egois tanpa memikirkan bagaimana orang sekitarnya termasuk sang kakak, Jihoon

"Maaf sama kakak kamu nanti. Dia lebih terluka dibanding aku"

Jeongwoo mengangguk lalu menggenggam tangan Haruto. "Makasi dan maaf. Maaf aku salah banget ma...maaf ka..kalau aku udah bikin kamu sakit, maaf.. hiks aku janji bakal berubah haru. Tapi kamu jangan tinggalin aku ya, tetep kerja sama aku"

Haruto mengangguk "udah dulu ya? Ka Yoshi kayaknya di luar. Aku gabisa lama lama. Tapi aku janji bakal balik ke kamu lagi. Jadi baby sitter buat bayi gede mama Park hehe. Bye see u"

"Hana mana" tanya Jihoon

"Nanya mulu lo. Samperin sendiri kalau masih ngerasa jadi bapaknya sebelum gue ganti. Lo ( nunjuk Hyunsuk) gausah komen ye gue tau lo mau ngomong. Udah bye urusan Hana kalau lo masih ngerasa jadi bapaknya nafkahin anak lo. Ru ayo cabut" ucap Yoshi

"Dih prik lo" gumam Hyunsuk




































Perdamaian perdamaian

Damai nih ( kayaknya) wkwkw

Jika ada typo maap ya 🦋❣️

SWEETIE MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang