30. Mama Rose

2K 209 15
                                    

Mendapat kabar sang adik koma sontak membuat kaki Jihoon lemas. Baru saja tadi pagi dirinya sarapan bersama dengan Jeongwoo dan sekarang..

Jihoon dan Hyunsuk langsung menuju rumah sakit yang sudah Yedam kirimkan. Perasaannya kini campur aduk. Sedih kesal kecewa dan marah dengan dirinya dendiri yang tidak becus menjaga sang adik.

"Gue ga becus banget ya" gumamnya

Hyunsuk langsung merangkul pundak Jihoon. "Bukan salah lo. Kecelakaan itu kan takdir dan lo gaada di tempat. Ayo gausah nyalahin diri sendiri ah"

Jihoon mengangguk lalu masuk mobil dan menuju rumah sakit. Pikirannya dipenuhi oleh dugaan yang akan terjadi. Kejadian ini persis seperti saat Jeongwoo kecil masuk rumah sakit. Jihoon sudah tidak peduli dengan sang mama yang akan marah nanti. Yang terpenting sekarang bagaimana keadaan sang adik di rumah sakit.

"Lo khawatir banget ya" tanya Hyunsuk

Jihoon mengangguk. "Nakal nakal gitu dia adik kesayangan gue"

25 menit perjalanan, kini mereka tiba di rumah sakit. Tanpa menunggu Hyunsuk, Jihoon langsung berlari mencari tempat dimana adiknya berada.

"Yedam" teriak Jihoon

"Ka ka huh maaf. Kita gabisa jaga Jeongwoo " ucap Yedam

"Bukan salah lo. Gimana bisa kejadiannya kaya gini" tanya Jihoon

Jaehyukpun menceritakan awal mula Jeongwoo ditantang balapan oleh orang asing hingga kecelakaan.

"Cari siapa orang itu dan bawa kehadapan gue paham" perintah Jihoon pada Jeongwoo dan Yedam

"Kalau gitu kita balik duluan kak"

Kini tinggal Hyunsuk dan Jihoon di luar UGD. Jihoon masih belum sanggup untuk masuk melihat Jeongwoo. Dirinya begitu kecewa karena gagal menjadi kakak buat Jeongwoo.

"Masuk aja percaya sama gue. Dia butuh lo sebagai kakak. Gimanapun, koneksi lu sebagai kakak pasti bakal membantu Jeongwoo sadar. Jangan nyalahin diri sendiri ya, karena terkadang kita gabisa ngendaliin apa yang akan terjadi. Lo udah jadi kakak yang baik buat Jeongwoo" ucap Hyunsuk yang terus meyakinkan Jihoon agar masuk

Jihoon mengehela nafas lalu berdiri. Perlahan kakinya mulai membuka pintu UGD dimana sang adik terbaring tak berdaya disana. Orang yang selalu menjadi teman ributnya di rumah.

Jihoon perlahan duduk dan menatap Jeongwoo yang tumbuhnya dipenuhi alat medis yang cukup banyak.

"Kapokmu kapan wo? Tiap hari ada aja ulah lo yang harus gue liat. Ga cape buat ulah terus wo? Tapi lebih baik lo berulah wo daripada kaya gini. Lo ga kangen rebutan sama gue? Gue saingan lo wo haha. Mama sebentar lagi kesini liat anak kesayangannya. Gue ga peduli wo kalau mama bakal pukul gue lagi. Ah lebih baik gue yang dipukul daripada lo. Btw lo ga kangen rumah? Rumah sepi gaada lo tau ga. Lo gamau nemuin Haru terus minta maaf? Keburu gue tikung wo" ucapnya berusaha untuk tidak menangis di depan Jeongwoo

"Huff gue keluar dulu boleh wo? Kayaknya mama udah sampe. Doain semoga gue ga kena pukul ya haha" ucap Jihoon lalu keluar dari UGD

Jihoon keluar dan melihat Rose sang mama sudah memasang raut wajah tak bersahabat. Hyunsuk yang lagi dudukpun terheran dengan reaksi anak dan ibu yang tak biasa ini.

"Kenapa bisa" tanya Rose

"Maaf. Maaf Jihoon gagal jaga adek" ucap Jihoon yang kini hanya menunduk. Dirinya terlalu takut untuk menatap kedua mata sang mama

"Mama kerja buat kalian jauh jauh. Bisa ga sehari aja kalian ga bikin kepala mama pusing? Kenapa sih kamu tu jadi kakak ga pernah becus jaga adek kamu sendiri. Kenapa bisa kamu biarin Jeongwoo balapan sampe koma gini? Kamu gabisa apa larang dia buat ga balapan. Atau kamu sengaja ya biar adek kamu luka terus koma hah? ORANG TUA NGOMONG TU DI TATAP BUKAN LIAT KE BAWAH" amarah Rose tak terbendung setelah mengetahui anak bungsunya koma karena kecelakaan

SWEETIE MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang