17. Manja

4.2K 370 12
                                    

Jeongwoo siuman. Hal pertama yang ia sadari adalah langit putih disertai bau obat obatan yang khas.

"Haus" gumam Jeongwoo

Haruto langsung spontan mengambil aie yang sudah disediakan suster. Dengan telaten, Haruto membantu Jeongwoo untuk duduk.

"Makasi" ucap Jeongwoo

Untuk kali ini tenaga dia belum pulih untuk banyak tingkah. 

"Jihoon mana" tanya Jeongwoo

Tidak ingatkah bahwa Jihoon pergi dari rumah karena berantem sama dirinya? Wah apa efek operasi bikin orang waras ya?

"Menurut kamu? Ya aku mana tau. Kan kalian berantem" ucap Haruto

"Cariin Jihoon" rengek Jeongwoo

Haruto menatap aneh Jeongwoo. Gimana bisa Jeongwoo sadar langsung nyari Jihoon? Parahnya dia ga sadar kalau Jihoon pergi karena ulahnya.

"Ya cari kemana Jeongwoo "

"Kemana aja ayo cepetan"

Haruto menghela nafasnya. Tidak cukupkah anak ini berulah? Bahkan saat sakit saja Jeongwoo masih bisa membuatnya bekerja lebih keras. Sekarang harus nyari Jihoon kemana coba.

Haruto mencoba menghubungi Yoshi untuk meminta bantuan.

"Oke aku cari dulu oke" Haruto pasrah

"Lo tetep disini" ujar Jeongwoo

"Kamu pikir aja deh. Gimana caranya aku cari Jihoon tapi harus diem disini? Belah dua gitu" kesal Haruto pada Jeongwoo

Jeongwoo merengut kesal " Yaudah sana. Cepetan oke"

Haruto menatap kesal ke arah Jeongwoo dan keluar dari ruangannya. Saat ini Haruto bingung mulai dari mana mencari Jihoon. Apa dia harus mencari ke tongkrongan Jihoon? Ah ide bagus.

Untung saja Jihoon sempat menceritakannya dimana letak tongkrongannya. Ya walaupun mustahil ada tapi semoga saja teman teman Jihoon tau dimana Jihoon. Kalau engga barabe udah idupnya denger Jeongwoo ngamuk.

Sampai disana nihil. Tempatnya sepi dan bahkan banyak sampah berserakan. Oke Haruto bingung harus gimana sekarang.

"Ketemu ga" tanya Yoshi yang menyusul Haruto ke tongkrongan Jihoon

Haruto menggelengkan kepalanya

"Emang dajjal nyusahin mulu dari dulu" omel Yoshi

Haruto menatap Yoshi dengan tatapan bingung. "Kalian kenal ya"

"Engga. Yuk lanjut" Yoshi malas harus membahas Jihoon kembali. Manusia menyebalkan dari seluruh pelosok dunia

Haruto naik ke motor Yoshi dan mencari Jihoon keliling. Ga adeknya ga abangnya sama sama nyusahin. Kabur udah kaya di telan bumi banget.

"Ru kemana ni? Siang bolong begini kemana itu anak sih" tanya Yoshi

"Laper ka. Makan dulu bisa ga"

Yoshi mengangguk lalu melimpir ke tempat bakso terdekat. Nyari Jihoon buat tenaga mereka berdua habis. Muter muter Jakarta tetep ga ketemu

Yoshi melihat sekitar dan matanya tertuju pada dua pasangan yang salah satunya ia kenal. Ga lain ga bukan ada Jihoon. Emosi karena panas dan kesal dengan Jihoon, Yoshi bangkit lalu menghampiri meja pojok yang ia yakin itu Jihoon

"Bangsat. Adek lo kecelakaan dan sekarang di rumah sakit, lo malah pacaran. Gue sama Haruto pusing nyari lo tau ga? Bisa ga sih gausah ngerepotin orang terus? Adek lo ngerengek minta dicariin abangnya. Lo pikir Haruto manusia gps yang tau kemana lo pergi hah"  emosi Yoshi benar benar memuncak ketika melihat betapa tengilnya Jihoon bersama orang asing ini

"Bohong" ucap Jihoon

"Beneran ka. Jeongwoo minta kaka kesana" kini Haruto yang harus berbicara

"Rumah sakit bunda ruangan anggrek nomor 300 lantai 3. Udah ru cabut yuk, ga nafsu gue liat orang sinting disini"ujar Yoshi lalu menyeret Haruto untuk pergi.


















"Mana Jihoon" tanya Jeongwoo saat Haruto dan Yoshi masuk ke ruangan

"Nyusul" ujar Yoshi dengan datar

Benar benar menyebalkan. Ingin Yohi bantai andai Jeongwoo tidak sakit.

"Ru mau makan tapi disuapin" rengek Jeongwoo

Yoshi menatap jijik ke arah Jeongwoo. Anak ini sungguh arghh menyebalkan.

"Aaa buka mulutnya"

Satu suapan berhasil

"Udah ru kenyang"

Yoshi melempar tatapan tajam. "Kenyang makan angin lo? Baru satu suap"

"Ka udah. Mungkin mulutnya pahit" Haruto paham Jeongwoo lapar namun mulutnya sulit mencerna makanan yang masuk

"Denger tu" ucap Jeongwoo

Brak

"Kenapa lo" tanya Jihoon yang datang bersama Hyunsuk yang tentu mendapatkan tatapan aneh dari semuanya.

"Ah hay kenalin gue Hyunsuk. Ga sengaja ketemu Jihoon waktu kabur" jelasnya supaya suasana ga canggung

"Maaf " ucap Jeongwoo dengan sedikit rasa malu.

Jihoon tertawa. "Gue tau lo kangen. Sini pelukan "

Jihoon memeluk erat Jeongwoo. Biarpun dirinya masih kesal dan marah, namun tetap saja Jeongwoo masih adik kecilnya yang butuh perhatian. Terkadang memang perselisihan antar saudara sering terjadi.

"Lo rambut gulali siapanya abang gue" tanya Jihoon

"Hyunsuk. Nama gue Hyunsuk. Ga sengaja nemu depan toko gue dia. Gue cabut boleh" tanya Hyunsuk

"Tunggu" ujar Jihoon

Yoshi lagi lagi menatap aneh ke arah Hyunsuk. "Dih najis" gumamnya lalu keluar dari ruangan
































Kalian kangen Haruto ga sih? Lama ga update jadi kangen anaknya 🥺🥺🥺

SWEETIE MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang