33. With u

2.4K 191 13
                                    

Jeongwoo sudah kembali dari rumah sakit. Hubungan keduanya pun terjalin dengan baik lagi. Namun ada satu misi yang ingin Jeongwoo lakukan, yaitu membuat Yoshi dan kakaknya damai. Setidaknya walaupun mereka tidak akan bersatu kembali, paling tidak damai demi Hana bisa mereka lakukan.

"Sudah siap" tanya Jeongwoo

"Hihi sudah. Aku yakin mereka suka" ucap Haruto penuh semangat

Jeongwoo dan Haruto ingin menjebak keduanya di dalam taman cantik yang sudah Jeongwoo dan Haruto hias se cantik mungkin. Bukan tanpa alasan Haruto melakukan ini. Dirinya hanya ingin kelak Hana memiliki figur orang tua yang lengkap. Haruto sering mendapatkan pertanyaan dari Hana, mengapa ayahnya tidak satu rumah dengan dirinya? Haruto selalu menghindari pertanyaan itu. 

"Hana pasti bahagia banget" Ucap Jeongwoo

Jujur saja, Jeongwoo hanya ingin semuanya kembali membaik. jeongwoo ingin Hana memiliki figur ayah untuk masa pertumbuhannya. Jeongwoo paham bagaimana pahitnya hidup tanpa seorang ayah. dirinya tumbuh menjadi Jeongwoo yang nakal karena kurangnya figur ayah dalam hidupnya. 

Jeongwoo dan Haruto segera menuju tempat awal mereka untuk merencanakan semua ini. Haruto juga mengajak Hyunsuk untuk menuntaskan semua kesalahpahaman yang terjadi. Haruto tau jauh dalam lubuk hati kakaknya, ia sangat mencintai Jihoon. Untuk itu ia membawa Hyunsuk serta agar semua kondisi panas ini berakhir. 

"Mereka tiba" Bisik Jeongwoo

Baik Jihoon maupun Yoshi sama sekali tidak tahu bahwa mereka akan dipertemukan dalam situasi dan kondisi yang sama.

"Loh ngapain lo" Tanya Yoshi dengan ketus

"Lah gue mah diajak si burik Jeongwoo" ucap Jihoon tak kalah ketusnya

Mereka duduk lengkap dengan meja yang berisikan banyak makanan. Ada satu amplop kecil berwarna ungu yang membuat mereka membuka perlahan isi dari amplop tersebut. 

BISAKAH BERDAMAI DEMI HANA

Jihoon mendadak bingung. Apa maksud dari surat ini? 

"Kalian ga cape apa jadi kucing sama tikus mulu? Hana tiap hari pengen liat mama papanya bareng" ucap seseorang dari belakang

Itu Hyunsuk

"Ji kamu tau kenapa aku sampai sekarang gamau nerima kamu? aku gamau ji kalau nantinya hubungan kita ada masa lalu yang belum kamu selesaikan. Hana tiap ketemu aku cuma nanya dimana papa. Kamu ga kasian lihat Hana yang entah bingung papanya dimana dan kemana. Aku ga masalah ji kalau nantinya kita yang berakhir. Aku ga bisa paksain kalau ternyata hati kamu masih sama Yoshi"

Hyunsuk duduk diantara mereka berdua yang masih saling canggung setelah kehadiran Hyunsuk. 

"Kalian harus sama sama dewasa untuk Hana. Aku tau yos, ga mudah buat lupain kejadian yang bikin hidup kamu berputar sejauh ini. Tapi aku rasa waktunya kalian mengesampingkan ego demi anak. Aku tau ga mudah, tapi liat Hana yang pengen kalian bersatu bikin aku terketuk hatinya buat relain kamu ji. Tunggu apalagi ayo, aku gpp. Jangan pikirin perasaan aku"

Yoshi menatap ke arah depan tepat Jihoon duduk. Manik mata keduanya bertemu. Yoshi memang sangat membenci Jihoon. Namun jauh dalam lubuk hatinya, dirinya juga merindukan sosok yang entah kapan selalu mengisi hatinya.

"Aku gabisa maaf. Aku ga pernah benci kamu ji. Bagaimanapun kamu adalah ayah dari Hana. Kamu tau ji? piring yang pecah ga akan bisa kamu satuin bahkan pake lem terkuat sedunia sekalipun. Aku ga pernah ngelarang kamu untuk ketemu Hana ji. Tapi maaf aku gabisa untuk kembali sama kamu. Kamu liat Hyunsuk? Dia tulus sama kamu. Jangan sama aku ji, cukup kita hanya berjalan sebagai orang tuanya Hana, ga lebih dari itu." Ucap Yoshi dengan air mata yang sudah membasahi pipi mulusnya

Jihoon mengangguk paham. Sekeras apapun usahanya, namun tetap rasa sakit hati Yoshi tidak bisa ia sembuhkan. Benar kata Yoshi, piring yang pecah ga akan bisa nyatu bahkan pake lem terkuat sekalipun.

"Sekarang kita berjalan sebagai orang tuanya Hana ya? Kita pantau perkembangan anak kita bareng bareng. Aku yakin kamu akan bahagia sama Hyunsuk" Ucap Yoshi lalu menyatukan tangan Jihoon dan Hyunsuk

"Bahagia selalu ya. Aku harus pamit karena Hana pasti nyariin aku"

kepergian Yoshi membuat Jeongwoo dan Haruto yang bersembunyi dibalik pohopun menangis. Manusia boleh berencana, namun tetap takdir ada pada Tuhan. 

"Huhuhu sedih. Kasian hiks" cicit Haruto

Setelah kejadian itu, Yoshi tidak sedingin dulu jika Jihoon bertamu mengunjungi Hana. Mereka sudah bisa mengesampingkan ego masing masing demi Hana. Terlihat bagaimana bahagianya Hana ketika kedua orang tuanya ada disampingnya

"Papa jelek ih pake topi Hana" ledek Hana ketika Jihoon mencoba memakai topi kelinci milik anaknya

Sementara itu ada Jeongwoo dan Haruto yang memperhatikan keluarga kecil Jihoon

"Jadi pengen punya anak hmm" gumam Haruto

"Kamu mau bikin ga" goda Jeongwoo

"Gausah macem macem ya. Kita belum sah"

Jeongwoo tertawa. Kenapa kekasihnya gemas sekali

"Tapi aku juga kepo. Bikin anak itu kaya gimana ya" tanya Haruto

"Sini aku ajarin"Bisik Jeongwoo

























END

















BOONG WKWK

Hay. Book ini akan end dalam 1 atau 2 chapter lagi . Kenapa cepet end? Takutnya kalau makin panjang ceritanya jadi gajelas. Hehe silahkan mampir book sebelah yaw kawanku 🦋

Jika ada typo maap ya 🦋❣️

SWEETIE MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang