19. Kembali

3.1K 306 16
                                    

Seharian ini Yoshi bener bener emosi. Kejadian kemarin bikin mood dia ga bagus banget. Ditambah si rambut warna warni itu bikin dia geli.

"Apa gue ikutan cat rambut kali ya? Lo liat aja tar rambut gue, gue cat warna ekor ayam" gumam Yoshi

Yoshi berdiri di depan kaca. "Dih masih cakepan gue kali. Tinggian juga gue daripada si gulali"

Tapi kenapa dia sensi sendirian ya?










Kali ini Haruto kayaknya harus kerja extra. Manjanya Jeongwoo meningkat semenjak kakinya masih di gips. Kali ini contohnya. Jeongwoo minta dibuatin bubur tapi isi es batu. Coba kalian pikir sekte mana yang makan bubur pake es batu

"Selera orang sakit aneh " gumam Haruto

Haruto membawa bubur isi es beserta susu hangat untuk Jeongwoo.

"Wo ayo makan"

"Suapin yayayayayaya" rengek Jeongwoo

Sakit ga sakit sama aja, batin Haruto

"Emang enak bubur pake es" tanya Haruto yang ngeliat Jeongwoo begitu lahap menerima suapannya

"Enak. Lo harus coba"

Haruto geleng geleng kepala. Engga akan ia coba. Cukup sekte bubur di aduk yang bikin dia geleng geleng kepala.

"Ru udah ah kenyang"

Haruto lantas mengambil obat obatan yang harus Jeongwoo konsumsi selama
masa penyembuhan. Dan seperti biasanya, terlebih dahulu obatnya akan Haruto tumbuk lalu ia larutkan ke dalam air.  Jeongwoo memang seperti itu jika minum obat.

"Minum cepet"

"Pait"

Haruto menghela nafas. Coba saja anak ini ga lagi sakit. Udah Haruto cincang jadi daging

"Minum Jeongwoo" paksa Haruto

"Tapi abis minum nenen ya" Rengek Jeongwoo

"Iya"

Kali ini Jeongwoo ga akan pake alat suntik itu ataupun bedaknya. Ternyata lebih enak dengan bentuk aslinya. Walaupun kecil tapi kalau kata Jeongwoo enak.






















🔞🔞 🙈

Jeongwoo langsung meminta Haruto untuk tidur disebelahnya. Membuka baju kaos yang Haruto kenakan lalu ia buang ke sembarang arah. Tubuh putih sebersih susu dengan dada menggoda membuat iman Jeongwoo kadang lemah pengen yang lebih.

Jeongwoo langsung meraup puting kanan Haruto. Ia hisap seperti layaknya bayi yang kehausan.

"Eungh wo no gigit aku bilang"

"Hehe maaf"

Jeongwoo melanjutkan kegiatan nenennya dengan tangan kiri yang fokus memijat puting sebelah kiri milik Haruto. Jujur saja, setiap Jeongwoo nenen punya sensasi yang unik.

Jeongwoo sengaja menekan puting kiri Haruto lalu ia tarik dan ia usap dengan gerakan yang lambat. Haruto cuma bisa memejamkan mata. Rasanya aneh dan nikmat di waktu yang bersamaan.

Kini Jeongwoo pindah ke puting kiri Haruto dengan tangan kanan yang sibuk memijat puting sebelah kanan Haruto yang tadi ia hisap. Puting kanan Haruto membengkak dan Jeongwoo suka. Menarik dan lucu dimatanya

"Eungh wo jangan gitu"

Tangan kanan Jeongwoo justru merambat ke perut halus Haruto. Ia usap dengan gerakan memutar lalu kembali ke puting kanan Haruto

"Coba kaki gue ga patah, udah gue perkosa lo" ucap Jeongwoo sembari menatap Haruto

"Gausah aneh aneh. Cepetan nenen, aku harus siapin air hangat buat kamu mandi"

Jeongwoo mengangguk lalu melanjutkan aktivitas nenennya.
















Jihoon lagi ada di toko brownies Hyunsuk. Sekarang pukul 9 pagi dan artinya 1 jam lagi toko brownies lonte ini harus tutup. Dirinya sengaja kesini karena mau berterimakasih soal kemarin. Soal dirinya yang dikasi tumpangan untuk tidur

"Gue liat nyaman juga lo jadi kasir ya" ledek Hyunsuk pada Jihoon

"Seru juga. Bisa ga gue ditetapin jadi karyawan resmi lo aja" tanya Jihoon

Hyunsuk berpikir sejenak dan

"Oke deal. Lagian sepi juga kerja sendiri disini"

Ini murni karena Jihoon gabut doang. Hatinya masih kecantol sama Haruto saat ini. Kedepannya ya gatau ya

"Lo siapanya Haruto" tanya Hyunsuk

"Ah bukan siapa siapa. Dia cuma kerja di rumah gue doang"

Hyunsuk tertawa. Dirinya bahkan mengetahui jelas bagaimana tatapan Jihoon kemarin saat melihat Haruto.

"Permisi kuenya masih ada"

Obrolan mereka terhenti karena ada pembeli.

"Sisa rasa pisang aja gpp ka? Cokelatnya habis kebetulan" ucap Hyunsuk yang memang stok brownies nya hanya tinggal satu rasa.

"Saya tanya temen saya dulu ya"

Saat seseorang ini masuk bersama temannya sontak membuat Jihoon dan juga Hyunsuk kaget. Gimana ga kaget? Ternyata teman yang dimaksud pelanggan tadi adalah Yoshi.

"Dih kerja sama dia lo" tanya Yoshi

"Ya iya" saut Jihoon

Yoshi menatap sinis ke arah Hyunsuk. "Gila abis mepet adik gue ternyata sekarang lo mepet lonte ya? Nemu dimana"

"Siapa maksud lo" tanya Hyunsuk

Yoshi tertawa. "Menurut lo siapa? Ya elo lah"

Hyunsuk yang udah emosi dikatain lonte, maju untuk menjambak rambut Yoshi

"Mulut lo kaya lonte"

"Lo lonte anjg. Mepet Jihoon dih geli najis banget gue" sindir Yoshi

Dan ya terjadilah aksi jambak jambakan antara Hyunsuk dan Yoshi di dalam toko.

"YOSHI STOP. Stop bertingkah seolah olah lo masih milik gue. Stop bertingkah seolah olah kita masih bersama. Semuanya udah selesai yos" teriak Jihoon

"Selesai kata lo? Gimana sama Hana? Lupa ya? Oh iya kan lo gabisa tanggungjawab ups. Oke fine selesai kan? Jangan temuin gue sama Hana lagi. Semua sampai disini kan? Oke"

Yoshi keluar dari toko dengan air mata. Ternyata hanya dirinya yang masih menganggap semua ini bersama. Ternyata hanya dirinya yang masih berjuang.....
































365/365

Happy new year semua ❣️















Jika ada typo maap ya 🦋❣️

SWEETIE MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang