3. Suka

8K 770 46
                                    

Minggu pertama kerja Haruto cukup menikmati walaupun harus merelakan dada mulusnya di sentuh Jeongwoo. Entahlah, anak itu terus menerus akan meminta nenen padanya. Seperti sekarang, ketika anak ini baru pulang dari sekolah tiba tiba ia berteriak mencari Haruto

"Woi Tono mana lo" teriak Jeongwoo

Haruto yang berada di dapur tentu tidak mendengarkan panggilan Jeongwoo

"Woi denger ga sih lo" bentak Jeongwoo

"Ah maaf aku sedang mengupas buah untukmu"

Jeongwoo menarik Haruto untuk ia bawa duduk di meja makan. Mulutnya butuh nenen saat ini. Milik Haruto lebih candu daripada rokok yang biasanya ia hisap

"Buka baju lo"

Haruto menaikkan sedikit bajunya lalu tanpa aba aba Jeongwoo langsung menyerangnya. Kekuatan nenen anak ini benar benar keras

"Angh Jeongwoo jangan kencang"

Jeongwoo menghisap dada milik Haruto dengan brutal. Ia gigit lalu ia jilat . Sungguh ia baru tau dada milik Haruto sungguh nikmat lebih dari milik bundanya.

Jeongwoo menyerahkan surat yang ia bawa dari tadi pada Haruto lalu melanjutkan aktifitasnya. Haruto membaca surat itu san

"What? Kamu bolos seminggu? Selama ini kamu berangkat dari rumah kemana Jeongwoo"

Haruto tak habis pikir. Bisa bisanya anak ini bolos seminggu

"Ya bolos dan males. Ummm lagian enakan nenen sama lo daripada sekolah"

Otak Jeongwoo memang miring sepertinya. Bisa bisanya anak ini menipu orang tuanya dengan bergaya seperti anak sekolahan dari rumah ternyata anak ini tidak pernah masuk sekolah selama seminggu. Wah benar benar harus ia luruskan

"Anghh lepas ah sakit" ucap Haruto sembari menjauhkan miliknya dari Jeongwoo

"Lo dateng sekolah ya. Nyokap gabakal mau dateng jadi lo kudu dan wajib dateng. Males gue ketemu guru sok asik itu"

Haruto cuma bisa geleng geleng kepala. Dia udah ga heran kenapa orang tua Jeongwoo serta kakaknya angkat tangan dalam mengurus anak ini.










Dan ya hari ini Haruto benar benar hadir ke sekolah Jeongwoo sebagai walinya. Entah mengatakan siapa dirinya nanti ketika ditanya siapanya Jeongwoo, yang jelas daripada Jeongwoo kena skors lebih baik dirinya hadir walaupun terpaksa. Tentunya ditemani Jeongwoo yang sontak mendapat perhatian seluruh warga sekolah.

"Gila Jeongwoo sama siapa cui"

"Cakep cui mulus"

Haruto memasuki ruang kepala sekolah dan jujur dirinya gugup.

"Dengan siapa saya bicara hari ini"

"Saya saudara sepupunya Jeongwoo pak" huft Haruto terpaksa berbohong demi anak nakal ini

Kepala sekolah mengeluarkan banyak surat tepat di hadapan Haruto

"Mungkin Jeongwoo hanya memberikan anda satu surat? Ini adalah surat panggilan dari kami yang tak pernah Jeongwoo ambil. Sudah terhitung selama 6 bulan semester baru ini Jeongwoo hanya hadir 2 kali. Saya bingung saudara anda niat sekolah atau tidak"

Haruto menelan ludah. Bayangkan saja, 6 bulan itu artinya ada  kurang 180 hari dan Jeongwoo hanya hadir 2 hari? Dimana otak anak ini. Kemana 178 Hari yang ia buang dengan percuma? Ah rasanya Haruto ingin mengundurkan diri menjadi baby sitter anak ini.

"Maaf pak bila saudara saya berprilaku buruk"

"Saya gamau tau ya suruh anak itu mulai besok hadir dan bersihkan lapangan selama 6 bulan demi mengganti waktu bolosnya. Untung saja kalian dari keluarga terpandang. Kalau tidak, Jeongwoo sudah saya keluarkan"

Haruto mengangguk paham dan keluar dari ruangan. Tangannya dengan spontan menjewer telinga Jeongwoo yang sedang menguping dari luar

"Kamu kemana aja hah? Kamu bilang seminggu tapi nyatanya hampir 180 hari kamu ga sekolah. Dasar bandel banget sih. Tante Rose kalau tau nanti dia kecewa sama anaknya tau ga" omel Haruto yang tentunya mengundang perhatian banyak orang

"Aiss diem woi ah ini sekolah. Malu sama citra gue"

"Citra citra palamu. Balik sana tebus kesalahan kamu. Saya tunggu di kantin"  ucap Haruto

Jika bukan karena dirinya baby sitter Jeongwoo, dirinya tidak akan mau menunggu anak ini pulang sekolah.

"Mama belum nikah kenapa ribet banget sih" batin Haruto

Sembari menunggu Jeongwoo menghadap kepala sekolah, Haruto menunggu Jeongwoo di kantin. Itung itung mengingat kenangan dirinya saat masa putih abu abu. Walaupun seumuran dengan Jeongwoo, Haruto lulus terlebih dahulu karena mengambil akselerasi.

"Sekolah mewah tingkahnya yang ga bener. Pantesan dicariin baby sitter. Kelakuan melebihi anak monyet" gumam Haruto

" Hay"

Haruto melihat ke arah sumber suara yang sedang menyapanya

"Lo siapanya Jeongwoo? Gue liat tadi masuk ruangan kepala sekolah"

"Pembantunya" ucap Haruto dengan singkat

Pemuda ini duduk menghadap Haruto. "Kenalin gue Jaehyuk temen sekelas Jeongwoo. Lo kenapa mau dah ngurus anak itu wkwkw dia aja gue kasi tau batu bener "

"Saya kan kerja jadi udah kewajiban"

Jaehyuk menatap pria manis di hadapannya. " Lo manis juga ya, jadi pacar gue mau ga"

Plak

"Pergi lo setan. Ru ayo cabut "

Ya itu Jeongwoo. Entah dari kapan anak itu disana, yang jelas ia harus membawa Haruto pulang sebelum digodain temen temennya yang minus akhlak.

"YOON JAEHYUK GANJEN. BALIK ATAU BATANG IDUNG LO GUE PATAHIN"

Teriakan Asahi sekaligus pacar Jaehyuk membuat seisi kantin melihat ke arahnya. Ya gimana ga teriak. Liat yang bening dikit ijo bener mata Jaehyuk

"AMPUN AYANG AMPUN"





















🥰❣️

SWEETIE MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang