04. Start struggling

2K 98 1
                                    

Heyyo ketemu lagiii kitaaa

Siapa yang nungguin gue??

Hayoo ngakuuu!!!

Bentar lagi puasa udah nyiapin baju lebaran belum??

Kalo belum huh sami ;(

Jujur gue males kalo kalian cuma baca tanpa vote apalagi komen, luangkan waktu tak sampai satu menit buat vote ko susah banget yaaa?

Tapi gue mau kalian ikhlas vote setelah baca sebagai bentuk apresiasi kalian bukan atas suruhan gue, ngerti kagaa?

SIAP BACA?

Hargai penulis dengan memberikan vote sebelum baca dan komen setelah baca, menghargai karya orang ga akan buatmu jatuh, inget kata pepatah kalo ingin dihargai maka harus menghargai orang lain dulu, kurang lebihnya begitu cintaaa muach 😘

Happy reading!!

Pantang mundur sampe punya anak 12 kembar cewe, biar gue ganteng sendiri - Dimas Herdiansyah

"Kalo mau bunuh diri jangan sampe keliatan orang"

Dimas menengok pada seorang gadis yang baru saja berdiri sejajar dengannya "maksud lo?"

Gadis itu menatap Dimas yang sedang menatapnya "kalo lo udah cape hidup lo bisa bunuh diri dikamar"

Dahi Dimas mengkerut "siapa juga yang bunuh diri"

"Trus lo ngapain berdiri disini kalo bukan bunuh diri hah?" Gadis itu tiba-tiba emosi

Dimas terkekeh entah apa yang lucu "pikiran lo terlalu dangkal"

"Putus cinta lo" tanya gadis itu mengalihkan

Dimas menatap gadis disebelahnya sekilas "bukan urusan lo"

"Club'" satu kata yang berhasil mengambil atensi Dimas sepenuhnya

"Hal biasa bukan cinta ditolak club bertindak"

"Gue ga ditolak jangan so tau"

"Hm kalo gitu" gadis itu menjeda ucapannya

"Diselingkuhi, right?"

"Dukun lo main ramal"

Gadis itu mengangkat dua bahunya acuh "mending sekarang lo pulang, introspeksi diri mungkin disini lo yang salah sampe cewe lo ngelakuin itu"

"Lo masih SMP diliat dari baju lo" gadis itu lebih dulu bersuara saat lelaki dihadapannya ingin membuka mulut

"Belajar yang pinter, kalo sukses cewe mana yang ga mau sama lo, mungkin aja mantan lo bisa balik kalo lo udah sukses" Dimas hanya diam menatap gadis disampingnya yang terus berbicara seperti kereta api

"Nih" gadis itu memberikan kartu nama

"Siapa tau suatu saat lo butuh kerjaan" lanjutnya sembari menyimpan kartu nama ditangan Dimas saat lelaki itu hanya menatap datar

Dimas Herdiansyah (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang