19. Rival sejati

1.5K 87 50
                                    

Holaaa ketemu lagii kitaa

Gimana hari kalian hari ini?

Masih setia sampe end atau nyerah sampe sini?

Enaknya ada problem lagi ga sih?

Jangan lupa tekan bintang dan selipkan komentar disetiap kalimat yawww

Happy reading

"Ada yang mau dibeli, sayang?" Angel yang hanya sebatas bahu Dimas mendongak lalu menggeleng, tangan lelaki itu dibahunya

"Main dulu yaa kerumah"

"Nanti ngerepotin" Dimas menggeleng, mengecup puncak kepala kekasihnya sekilas

"Engga, sayang, bunda seneng banget kamu kerumah, apalagi aku" Angel mengangguk dengan bibir membentuk senyuman mendengarnya

"Munduran"

"Hah?" Dimas terkekeh melihat perubahan wajah kekasihnya

"Cantiknya kelewatan" 

"Dimas!" Dimas tertawa saat angel langsung menubruk bidang dadanya

"Nyebelin banget"

"Salting bu" Dimas berbicara dengan nada bertanya

"Kamu ngeselin banget, anak siapa sih?"

"Anak bunda"

"Bunda siapa?"

"Bunda Hana"

"Bunda orangnya baik, ga mungkin anaknya ngeselin kaya kamu"

"Enteng bener tuh mulut, mau dihukum, hm?" 

"Emang bisa?" Angel mendongak

"Bisa" bibir Dimas menyeringai

"Gimana cara ngehukumnya?"

"Kamu ga berbakat jadi orang polos" Angel terkekeh lalu menjulurkan lidahnya pada Dimas

"Awss, sakit, lepasin gaa" Dimas menghiraukan pukulan angel di lengannya, terus berjalan dengan tangan disekeliling bahu angel seperti mencekik, tidak kasar dan sakit namun pergerakan angel terbatas

"Diajarin siapa kamu ga sopan gitu?"

"Apasih orang kita seumuran, yah"

"Aku lebih tua dari kamu"

"Jangan bohong deh, orang kita seangkatan"

"Kamu lahir Desember, aku November"

"Cuma sebulan doang"

"Tapi tetep aja aku tua"

"Iya deh si paling tua"

"Sekali lagi mulutnya ga bisa dijaga, aku kasih hukuman, mau?"

"Kamu ga bakalan berani lakuin itu" sahutan angel bersamaan dengan langkah Dimas berhenti, angel mengambil kesempatan meloloskan diri

Dimas Herdiansyah (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang