05. Bumbu penyedap

1.9K 92 1
                                    

Selamat hari kamis buat gue yang manis

Avvv maaciii gue emang manis, gula sepabrik aja kalah 😉

Bagi pembaca baru atau lama, luangkan waktu sedetik untuk vote ya bestieee, cantik, manis, rajin menabung dan tidak sombong 😚

Jangan lupa spam komen

Oh iyaaa buat kalian pembaca setia cerita Dimas Herdiansyah kalo mau promosiin cerita ini boleh banget yaaa ayanggg, kalo engga juga gapapaaaa

SIAP BACA?

Hargai penulis dengan memberikan vote dan komen mau sebelum atau sesudah baca yaaaa

Vote kalian sangatlah berarti biar cepet-cepet up huhu 😏

Happy reading!!

"Perjuangan tidak akan mengkhianati hasil sama seperti memperjuangkan perasaan yang terkadang perjalanan sampai dititik itu tidak mulus dan harus melewati masa-masa yang luar biasa sakitnya" - Beby Laura Wijaya

Empat motor sport berbaris rapih dijalan raya, para pengemudi motor kompak mengarahkan kaca spion kanan untuk melihat ada apa dibelakang sedangkan bagian kiri mengarah pada penumpang cantik

Dimas memasukan tangan angel kedalam kantong jaketnya "tangannya kaya gini, pegangan yang kenceng takut jatuh" kata dimas melihat angel lewat kaca spion

"Modus" cibir angel mempererat pegangan

Dimas terkekeh "Biar ga jatuh sayang" angel hanya mengangguk malas berdebat

"Sayangg" tangan Dimas mengelus dengkul angel

"Hm" angel tanpa sadar menyahut

"Mau punya anak berapa?" Dimas memelankan kecepatan agar penumpang cantik dibelakang mendengar apa yang dikatakan

"Anak?" Dimas mengangguk

"Ga tau masih lama"

"Kalo gue mau punya anak kembar cewe dua belas"

"Gila, lo pikir istri pembuatan anak hah?"

"Biar gue ganteng sendiri trus istri gue alias emak mereka berantem ngerebutin gue" Dimas tak mengindahkan ucapan angel

"Sakarepmu" Dimas terkekeh mendengar balasan gadis cantik dibelakangnya

Setelah menempuh kurang lebih tiga jam mereka baru sampai ditempat tujuan, mereka mengendari seperti siput, kayanya kalo jalan kaki cepetan jalan kaki dibanding naik motor

"Cewe-cewe kalo mau langsung istirahat masuk duluan, gue rasa semuanya udah lengkap, kalo butuh sesuatu bilang ke gue atau yang lain anggap rumah sendiri" kata mahesa

"Kita masuk duluan guys" dimas dkk mengangguk

"Keisha kenapa mukanya asem bener?" Tanya farel pada Mahesa setelah memastikan yang menjadi bahan topik tak mendengar

"Sa ada kemungkinan kita bisa balikan ga sih?"

Mahesa melirik keisha lewat kaca spion sekilas "kenapa nanya itu? bukannya kita sepakat buat jadi temen?"

Dimas Herdiansyah (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang