10. Pelakor

1.8K 98 34
                                    

Heyyy ayanggg apa kabar?

Kangen gue gaaaa?

Kangen dong pastinyaaaa, ngaku aja jangan boong dosaa tahuu kalo boong

Yang belum follow silahkan follow dulu yaa, bakalan ada private acak buat chapter berikutnyaaa 😚

Selalu mengingatkan jangan lupa tekan bintang ⭐ dan komen 🗨️ disetiap chapter mau sebelum atau sesudah baca sebagai bentuk apresiasi kalian terhadap penulis, oke sayang?

Happy Reading

"Kita punya rencana, dunia punya realita, tuhan yang menentukan, fiksi menyenangkan hanya saja tak berwujud nyata sehingga memaksa untuk sadar bahwa kita berbeda dunia" - Delianalstr

"Sendirian aja mas?" seorang wanita mengambil tangan Dimas yang tadi digenggam sikecil dengan suara selembut pantat babi

Dimas langsung menepisnya kasar "buta?"

"Iih ganteng-ganteng ko galak sih?"

"Gelo"

"Iya nih aku gila karena kamu"

"Setres" Dimas mundur saat wanita itu ingin mengambil tangannya lagi

"Pegang tangan gue, gue bunuh lo sekarang"

"Kasian banget sendirian padahal ganteng, mau aku temenin ga, mas?" wanita itu tak mengindahkan ucapan dimas

"Ganteng banget mas adeknya" saat wanita itu ingin mencolek pipi Rio, dimas sigap balik badan

"Tangan lo kuman ga pantes pegang berlian" Dimas mempererat gendongan pada rio

Wanita itu melirik rio dan dimas bergantian "adeknya kan, mas?"

Dimas yang memiliki kesabaran setipis tisu dibagi sepuluh basah pula berniat berlalu harus mundur saat wanita itu ingin mencekal tangannya

"Kamu belum jawab pertanyaan aku, sayangg, itu yang digendong adek kamukan?"

"Anak" tekan dimas tanpa menatap wanita itu

Wanita itu clingak-clinguk "mamahnya mana ko ga ada, mas?" Dimas diam tak menjawab

"Oh kamu duda, mas?" Dimas yang mendengar menatap tajam wanita didepannya

Wanita itu senyam-senyum tak jelas saat dimas menatap penampilannya dari ujung rambut sampai ujung kaki mengira lelaki itu tergoda nyatanya tidak, Dimas merasa jijik melihat penampilan wanita didepannya sekaligus berpikir bisa-bisanya pemilik acara mengundang wanita didepannya

Dimas menutup mata dengan tangan satunya menutup mata Rio saat wanita didepannya merapihkan baju bagian atas sehingga menampakkan belahan dada

"Buka dong mas matanya, ini buat kamu, sayang" katanya dengan suara menggoda

Ingin rasanya Dimas membogem wajah pas-pasan wanita itu sekarang jika tak mengingat saat ini ada diacara keluarganya sendiri

Dimas Herdiansyah (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang