Hallo apa kabar?
Jangan lupa vote dan komen yawww
Happy reading
"Lo keberatan gue bawa temen-temen gue?" angel menggeleng menatap lima perempuan dibelakang ratu
"Sendirian lo kesini? ga punya temen?" angel terkekeh
"Gue mampu berdiri tanpa bekingan siapapun" ratu mengangguk dengan wajah mengejek
"Mulai sekarang?" angel mengangguk
Mereka mulai memasuki mobil masing-masing, membuka kaca mobil serempak dan menengok satu sama lain, dalam hitungan detik mobil mereka melesat setelah bendera dikibarkan
"Bos" Haikal mengangkat tangannya saat Dimas baru sampai basecamp
"Tumben kesini bos?"
"Mantau anak buah"
"Anjir bahasa lo" Dimas terkekeh
"Yang lain mana kal?"
"Belakang, main catur" Dimas mengangguk
"Oh iya dim, gosip ratu masuk sekola kita bener?"
"Ora ngurus gue" Haikal terkekeh, dia tau soal gosip terbaru hanya saja ingin tau tanggapan Dimas mengenai ratu yang satu sekolah
"Gimana tanggapan lo ratu satu sekolah dim?"
"Biasa aja"
"Yakin?" Dimas mengangguk malas
"Perasaan lo sekarang?"
"Biasa aja"
"Yakin biasa aja?"
"Ga usah mancing kal" Haikal terkekeh mengejek
"Gue cuma pastiin bu bos bukan second choice"
"Angel cewe kedua yang gue sayang setelah nyokap gue"
"Manis banget ucapan playboy" Dimas menoleh membuat haikal mengangkat dua jarinya berbentuk peace
"Becanda dim"
90 menit kemudian
"Selamat" angel mengangguk menyambut uluran tangan ratu
"Sesuai kesepakatan, gue bakal keluar dari sekolah" ratu menarik tangannya
"Thanks udah nepatin janji lo" ratu tersenyum
"Gue punya penawaran menarik buat lo" angel dihadang saat ingin ke toilet sekolah, diam menatap ratu menunggu ucapan selanjutnya
"Kita balapan...kalo lo menang gue bakal keluar dari sini, gue juga ga bakal ganggu hubungan kalian"
"Tapi kalo lo kalah, lo harus lepasin Dimas gimanapun caranya"
"Gue ga mau" ratu terkekeh
"Cupu lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimas Herdiansyah (SEGERA TERBIT)
Fiksi Remaja[BUDAYAKAN FOLLOW, CHAPTER PRIVAT] "Mantan lo balik, cantik ya dia?" "Gue tetep stay sama lo, dia ga ada apa-apanya dibanding lo" Setelah menemukan kebahagian, seseorang yang dulu pernah mengisi hari-harinya kembali hadir, akankah kalimat orang l...