بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Banyaknya kelebihan bisa tak terlihat hanya karena satu kekurangan yang mencuat.
KEMAJUAN teknologi menawarkan banyak kemudahan, salah satunya menjadi ladang pencaharian untuk menambah pundi-pundi rupiah. Memanfaatkan fasilitas yang tersedia, dan menjadikan aplikasi belanja online sebagai tempat untuk berjualan.
Semula aku hanya menjadi reseller saja, tapi sekarang sudah bisa berdiri di atas kakiku sendiri. Membuat sebuah brand fashion muslimah yang menawarkan beragam produk, seperti hijab, gamis, serta peralatan salat. Prasta.hijab begitulah orang-orang menyebutnya.
Di tengah kesibukanku menjadi seorang istri, aku pun bergelut dengan bisnis kecil-kecilan yang sudah dua tahun terakhir ini dijalani. Menikmati hari-hari dengan sejumlah paket serta resi. Meskipun hanya dikelola seorang diri, tapi alhamdulilah semua bisa kutangani.
Orderan akan melunjak tinggi kala tanggal kembar datang, atau tanggal-tanggal khusus yang diadakan oleh marketplace. Biasanya para pembeli akan banyak menggelontorkan uang di tanggal-tanggal tersebut, sebab banyak sekali voucher yang disediakan. Entah itu berupa free ongkir, chasback dan lain sebagainya.
"Ada yang bisa Abang bantu gak?" tanyanya saat baru selesai membersihkan diri, dengan secangkir kopi hitam di tangan.
Kebiasaan Bang Fariz selepas pulang kerja memang seperti itu. Dia langsung bergegas membersihkan diri, sedangkan aku membuatkan secangkir kopi dan menyimpannya di dapur. Setelahnya dia akan duduk santai menemaniku yang tengah asik membungkus paket seraya menyesap kopi hitam.
Aku menggeleng pelan lalu berujar, "Gak usah, Abang pasti capek baru pulang kerja. Mau aku siapkan makanan sekarang?"
Tanpa meminta izin, Bang Fariz menggunting resi pengiriman yang baru selesai kucetak. "Nanti aja, selesai membungkus paket-paket kamu."
Aku mengangguk mengiyakan. Terserah saja, yang penting aku sudah menawarkan. Urusan diterima atau tidak, ya terserah dia.
"Gimana orderan hari ini?" tanyanya.
"Alhamdulillah banyak, mungkin karena efek launching produk baru," kataku seraya tersenyum lebar.
Merancang pakaian adalah hal yang paling kusenangi, terlebih pada saat turun ke toko untuk membeli sejumlah kain. Setelahnya aku akan berkutat bersama mesin jahit, untuk menciptakan pakaian-pakaian yang layak untuk dipergunakan.
Aku terbiasa untuk membuat satu sample pakaian, setelah dirasa cocok barulah aku akan menyerahkannya pada konveksi langganan untuk diperbanyak, agar bisa segera diperjualbelikan di toko online.
Aku berfokus pada kenyamanan bahan, model yang sesuai syariat Islam. Tidak menerawang, tidak ketat hingga membentuk lekuk badan, dan tidak terlalu mahal di kantong. Keep syar'i but stylish.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Khalwat Until Akad || END
SpiritualSELESAI || PART MASIH LENGKAP NIKAH itu bukan penyelamat hidup, tapi pergantian fase. Dari yang semula melajang menjadi berpasangan. Bukan pula sebagai ajang pelarian agar terbebas dari masalah, justru dengan menikah trouble yang dihadapi akan sema...