notes: ini chapternya pendek soalnya gue bagi dua sama chapter depan, abis finishing gue update, paling 2 hari. Vote dulu dong, yang../cw/ mcd (minor)
6.
"Halo?" Java menerima sebuah panggilan telepon dari Audi.
"Lo siap masuk penjara ga?" tanyanya.
"Mo ngapain lo? Rampok bank ala Bonnie and Clyde? Lo tanya aja Himas gih, kan pacar lo dia bukan gue." Jawab Java ia baru saja selesai mengambil nilai UTS-nya dan bisa dibilang cukup lumayan.
"Bukan, bisa ga lo dorong gue dari atep gedung... make it like an accident juga boleh."
"Oh, Himas aja, gue masih punya kucing lucu yang butuh dikasih makan tiap hari." Ujar Java.
Ia mendengar tawa lemah kecil diujung sana, yah better than nothing.
"Kenapa lagi?" tanya Java,
"Biasa, ekspektasi orang tua." Gumam Audi, "gue mau masuk IPA aja harusnya mereka udah bersyukur ga sih?"
"Iya... kapasitas otak lo kan ga seberapa, harusnya bokap nyokap lo tau itu ga sih?"
"Brengsek, tapi bener."
"Pasti nilai UTS jelek ya?"
"Engga semuanya, fisika aja hancur lebur... maksud gue, gue tuh masuk IPA cuma ngejar matematika karena kata lo gue harus ambil itu buat jadi arsitek, Jav... gue ga butuh tau senyawa kimia batu apung!"
"Emang ada?"
"Auk ah!"
Java berjalan kearah luar ruang kelasnya. "dimana lo?"
"Deket kantin IPS."
"Oh, jangan ngobrol sama siapa-siapa, mereka ga suka sama anak IPA."
"Anak IPA juga ga suka sama kalian." Balasnya.
Java tertawa.
"Lo dimana sih?" tanya Audi tak sabar.
"Sabar!"
"Lari napa, badan doang atletis, lari cupu."
"Dih mulut lo, elo badan kurus loyo." Balas Java. Tapi entah kenapa Java belari, ia tau Audi ga akan menghilang hanya karena ia berjalan santai, tapi entahlah, kakinya mengajaknya untuk lebih cepat bertemu sahabatnya itu.
"Od." Panggil Java setelah mengatur nafas.
Audi menoleh, "Thai tea yuk?" ajaknya.
Mereka duduk di kursi bar panjang didalam minimarket yang ada café Lala diruko dekat sekolahan.
"Himas mana?" tanya Java.
"Lagi bikin tugas, buat UTS." Jawab Audi.
"Kenapa tadi ga minta Himas aja yang dorong lu dari atep gedung?"
Audi terdiam, bener juga kata Java, kan pacar dia Himas, bukan Java. "kasian kalo Himas masuk penjara."
"Kalo gue ga kasian?"
Audi menggeleng.
"Bangsat emang, ga kasian sama bunda gua lu?"
"Eh bener juga..." Audi menggumam, "yauda sih, ga serius juga..."
"Kenapa lagi sih anak IPA...? Segitu stressnya? Ga tau aja lo kuliah lebih stress, nanti kerja juga stress."
"Sok tau. Kaya pernah aja lo." Audi menyeruput minumannya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAGUNA (Jeno x Karina | Jenrina | bluesy)
FanfictionPersahabatan sepuluh tahun yang bikin frustasi! Tentang dua orang yang tak pernah membahas rasa, meski ada. Achievements 2023 #1 ncthaechan (maret) #3 jenokarina (maret) #4 friendstolover (april) ____ Disclaimer!! Cerita ini murni imajinasi penuli...