note: ayaaaang, nungguin ini ga? hehehe, kalo nungguin boleh kali dibagi votenya... maaci ayang...9.
Nata duduk dihadapan dua temannya yang sedang bicara serius.
"Nat, lo udah keterima ya?" tanya Himas.
Nat amengangguk, "iya, lo?"
'Himas menggeleng, "masih mau coba cari kampus lagi ga?" tanya Himas lagi.
"Ini udah oke sih, kayanya gue kalo ikut tes lagi yaa cuma iseng-isengan berhadiah aja." Nata melihta kesekeliling kantin yang sudah sepi, "elo, Jav?"
Java menggeleng, "belom."
"Lo ga pernah ikut tes gue liat-liat." Ujar Himas.
"Emang engga." Jawab Java singkat.
"Lah? Gimana sih?" Himas mengangkat satu kaki, menghadap ke Java, "lo ikut seleksi rapor ya? Emang bagus nilai lo?"
Java menggeleng lagi, "engga."
"Terus?"
"SBMPTN ya nanti?" tanya Nata.
"Engga juga."
"Lo kay aorang ga niat kuliah ya gue liat-liat." Ujar Himas, "kenapa lo? Masih sok rebel-rebel?"Java tertawa, "kagaa Himaas... gue emnag belom mikir mau kuliah."
"Lah??" Nata dan Himas kaget bersamaan, "kenapa??"
~~
Audi melambaikan tangan ke Himas yang baru selesai tes masuk salah satu universitas swasta.
"Kamu ngapain nunggu diluar? Kan kunci mobil di kamu." Ujar Himas.
"Bosen didalem mobil, terus nemu minimarket disitu eh ada café Lala, jadi aku jajan." Ia mengangkat gelas thai tea.
"Thai tea terooos..."
"Udah berapa minggu aku ga minum ini..." Audi menggandeng tangan pacarnya, "gimana tes-nya susah ga?"
"Aku udah itung semuanya kok."
"Itung apa tuh?" tanya Audi
"Itung kancing, itung tanggal ultahku, ultah kamu, tanggal jadian kita, semua aku pake buat nentuin jawaban." Lalu Himas pura-pura menangis, "susah banget yaaang... ga bakal keterima sih kayanya."
"Ya ampun... puk puk." Audi menepuk-nepuk kepala Himas, "gapapa, moga-moga ada yang nyangkut satu ya pilihan kamu. Pilihan pertama kamu tetep ekonomi ya?"
Himas ngangguk, "aku besok tes yang seluruh perguruan tinggi, kalo aku harus pindah kota gimana dong?"
"Ya udah nanti aku tengokin sekalian liburan." Audi tersenyum lebar.
"Ga bakal ngajak putus kaya Lana mutusin Java pas dia pindah kan?" tanya Himas.
"Ih ga bakal laah..." Audi terdiam, "eh Java ga ikut tes ini ya?"
Himas menggeleng, "dia katanya ga mau kuliah dulu."
Audi ga menjawab, Himas ga tau bahwa Java dan dirinya sudah tidak saling bicara selama lebih dari dua minggu.
"Kamu ga tau kenapa?" tanya Himas.
"Ga tau lah, kan dia gitu, jarang cerita. Lagian dia udah baikan sama bundanya jadi udah jarang kerumah juga. Kalo kerumah juga cari Sean bukan aku, dari dulu tuh gitu tau, yang, sebenernya aku sama Java tuh ga sedeket atau sesahabatan itu, cuma karena tetangga aja." Tak sadar Audi mengoceh panjang yang membuat Himas mengerutkan alis. Audi segera sadar dan ia masuk ke mobil lalu pura-pura sibuk mencari-cari restoran untuk pergi makan dengan Himas walaupun pikirannya masih bertanya-tanya kenapa Java ga mau kuliah dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAGUNA (Jeno x Karina | Jenrina | bluesy)
FanficPersahabatan sepuluh tahun yang bikin frustasi! Tentang dua orang yang tak pernah membahas rasa, meski ada. Achievements 2023 #1 ncthaechan (maret) #3 jenokarina (maret) #4 friendstolover (april) ____ Disclaimer!! Cerita ini murni imajinasi penuli...