***
Daven tengah membersihkan tubuhnya, pria itu segera memakai pakaian formalnya seperti biasa sebelum ia berangkat ke kantor.
Lovely masih menangis sesenggukan didalam gulungan selimut, tangisannya yang terdengar memilukan sempat membuat Daven merasa bersalah, namun Daven segera menepis dengan cepat perasaan itu.
Sekarang semuanya sudah selesai bagi Daven, ia akan segera menceraikan Lovely dan mengirim wanita itu kembali kepada keluarganya.
"Ambil cek itu! Ada uang dua milyar disana. Saya beri lebih dari yang kamu butuhkan karena saya tidak mau memakai kamu dengan cuma-cuma. Setelah ini kemasi barang-barang kamu, supir akan segera mengantarkan kamu pulang kembali ke keluarga kamu. Saya akan segera mengurus surat-surat perceraian kita hari ini." Tangisan Lovely semakin pilu, ia tak menyangka jika Daven akan benar-benar setega ini padanya. Setelah memperkosanya, pria itu malah akan membuangnya layaknya sampah seperti ini.
"Om Dave jahat. Salah Loly apa sama om?" Tanya Lovely dengan nada bergetar. Mendapatkan pertanyaan seperti itu, membuat Daven langsung terdiam membisu. Lovely selama ini sudah merawatnya, menjaganya, bahkan rela menerima segala perlakuan buruknya demi bisa membantunya kembali pulih seperti sedia kala. Bukannya ucapan terimakasih yang Lovely dapatkan dari Daven, tapi justru rasa benci dan penyiksaan yang sangat kejam.
"Salahmu adalah... Hadir dalam kehidupan saya."
"Niat Loly cuma bantu om, Loly ingin balas Budi."
"Bullshit, kamu adalah pesuruh Belinda, kalian ingin merampas seluruh harta keluargaku kan?"
"Nggak ada om, nggak sama sekali. Mungkin mama emang materialistis, mama ada niat seperti itu. Tapi Loly sama sekali enggak. Loly tulus sama om Dave, Loly bener-bener nggak pernah ada niat sedikitpun untuk merebut harta om Daven." Jelas Lovely dengan penuh kesungguhan, tak ada kebohongan sama sekali, Daven bisa merasakan dan melihat itu, tapi lagi-lagi pria itu segera menepisnya karena tak ingin terpengaruh oleh ucapan Lovely.
"Kemasi barang-barangmu lalu pergi!" Titah Daven.
"Om-"
"Pergi!" Sahut Daven dengan penuh penekanan.
"Om akan menyesal, om akan menyesal karena udah ngebuang Loly." Seru Lovely dengan penuh kesedihan, lalu iapun segera berlari dengan susah payah sembari membawa selimut yang membungkus tubuh nakednya menuju kearah kamarnya.
Sedangkan Daven sendiri tampak mengusap wajahnya dengan kasar, pria itu lalu mengambil vas bunga dan membantingnya dengan penuh amarah.
***
Setelah Daven berangkat ke kantor, Lovely benar-benar mengemasi seluruh pakaian dan barang-barangnya. Ia lantas menarik kopernya, dan hal itupun tak luput dari pantauan Diah dan Rina.
"Non, non Loly beneran mau pergi? Non Loly mau pergi kemana non? Kenapa mendadak kayak begini? Jangan pergi non! Jangan pergi!" Rina terlihat sedih melihat Loly yang akan pergi meninggalkan mansion, Loly yang sangat baik dan ceria selalu mendapatkan tempat dihati para pekerja. Semua orang begitu sangat menyukainya, tentu saja mereka semua akan merasa sedih jika Lovely tiba-tiba akan pergi seperti ini.
"Maaf mbak Rina, maaf kita udah nggak bisa sama-sama lagi. Loly harus pergi, Loly sama om Dave udah selesai." Lovely kembali menangis, airmatanya terus mengalir seperti air hujan. Apalagi pusat tubuhnya masih begitu sakit karena hujaman keras yang berkali-kali Daven berikan kemarin, Lovely sampai kesulitan saat berjalan.
"Astaga non, kenapa tuan jahat banget sih sama non?" Rina juga ikut menangis, ia sungguh tak rela jika Lovely harus pergi.
"Mbak Rina tolong jagain om Dave yah, tolong pastikan dia makan dengan teratur, jangan sampai dia telat makan. Loly pergi dulu, sampai jumpa!" Pamit Lovely pada Rina.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCLE DAVE
RomanceMenikah kontrak dengan paman angkatnya yang diam-diam ia sukai, tak pernah terbayangkan sebelumnya dalam benak seorang Lovely. Merawat Daven yang terkena depresi berat setelah pernikahannya gagal dan menggantikan posisi kekasih Daven sebagai istri d...