Jangan lupa vote yaa!
— R Y S H A K A —
"Ley—"
Shaka mematung. Ia menatap gadisnya itu tengah memeluk seorang laki-laki dengan punggung bergetar.
Mata Leysa membulat. Belum sempat ia mencegah Shaka, laki-laki itu sudah menarik kerah seragam Arden lalu memberikan bogeman kuat hingga Arden terjatuh di lantai sambil meringis kesakitan.
"Tau diri lo, anjing!"
"Shaka! Apa sih, Ka?! Kamu apa-apaan sih?!"
Mata Leysa membulat. Tanpa perduli dengan selang infus yang menancap di tangannya, Leysa turun begitu saja hingga punggung tangannya mengeluarkan banyak darah.
"Den. Arden kamu gakpapa?"
"Ley!"
"Kamu diem, Ka! Kamu tuh kalo gak tau apa-apa, gak usah sok jadi pahlawan!" Leysa menatap calon suaminya itu tajam. Ia lalu kembali memperhatikan Arden yang ujung bibirnya mengeluarkan darah. Sobek karena pukulan kuat Shaka.
"Kamu ngapain belain dia sih, Ley?! Udah gak waras kamu nolongin orang yang sudah tebar luka?!"
Arden hanya terdiam. Membalas makian orang seperti Shaka tidak akan ada habisnya. Ia menatap Leysa dalam. Gadis itu terlihat mengkhawatirkannya.
"Den, kamu gakpapa, 'kan?"
Laki-laki itu mengangguk kecil. "Balik ke kasur. Gue panggilin perawat buat tanganin infus lo—"
"Mendingan lo pergi aja deh. Gak guna lo di sini. Sampah masyarakat doang."
"Shaka, kamu tuh—!"
"Udah lah, Ley. Dia gak berguna. Mendingan pergi aja gih."
Arden menatap Shaka tajam. Perlahan ia berdiri dan Leysa ikut berdiri di dekatnya.
Keduanya saling menatap dengan tajam. Arden yang mengepalkan tangannya sedangkan Shaka bersidekap dengan angkuh.
Dengan sedikit menyenggol Shaka, Arden pergi dari ruang rawat itu tanpa memperdulikan teriakan Leysa yang memanggil dirinya.
"Kamu apa-apaan sih, Ka?! Marah kamu gak jelas tau gak?!" Leysa marah. Sangat marah kepada Shaka. Laki-laki itu tidak tau situasi jika tengah marah.
"Terus aja belaian dia. Aku gak perduli. Aku cuma gak mau punya aku disentuh sama orang lain, apalagi masa lalu kamu sendiri. Gak akan."
Leysa menggeleng tak habis pikir. Ia mendesah lelah, dan lebih memilih duduk di tepi brankarnya membiarkan punggung tangannya semakin mengeluarkan banyak darah.
Sedangkan di lorong rumah sakit, Andra tanpa sengaja berpapasan dengan seorang dokter. Laki-laki itu mendekat dan berbicara kecil kepada beliau.
"Dok, tadi teman saya di kamar melati nomer enam infusnya copot. Tolong di benerin ya, Dok."
"Owh, iya. Terimakasih banyak sudah melapor. Saya langsung ke sana, ya? Permisi." Ucap wanita yang berprofesi sebagai seorang dokter tersebut.
Arden hanya mengangguk menanggapinya. Sambil terus melangkahkan kakinya, ia memilih pulang.
— R Y S H A K A —
"Keadaan Leysa membaik. Nanti bisa langsung pulang, ya?"
Leysa tersenyum kepada dokter yang menanganinya. Shaka mengacak rambut gadis itu gemas sambil tersenyum.
"Inget, ya? Pola makannya dijaga, jangan sampek kecapekan. Kalo ada apa-apa, langsung ke rumah sakit aja, dan jangan lupa obatnya diminum. Jangan sampek telat."
KAMU SEDANG MEMBACA
R Y S H A K A [ENDING]
RandomSEQUEL OF "MY ANNOYING HUSBAND" DAPAT DIBACA TERPISAH‼️ ****** Ryshaka Vansa Eyando. Seorang laki-laki tampan dengan kecerdasan diatas rata-rata ini mampu membuat semua guru terkagum-kagum oleh otaknya yang sangat genius. Anak dari Revan Kevin Eyan...