6. Ketidaksukaan Kedua Sahabat Ryshaka

379 33 3
                                    

— R Y S H A K A —

Seorang wanita tengah menatap sebuah menara Eiffel dari sebuah gedung tinggi lewat balkon kamar hotelnya.

Sebuah kimono berwarna putih membungkus tubuh polosnya dan jangan lupakan sebuah handuk yang melilit rambutnya menandakan ia baru selesai mandi.

Burung berkicau merdu. Pemandangan indah tersaji di depan mata membuat sepasang mata itu hampir tidak dapat berkedip saking kagumnya dengan apa yang ia lihat.

"Sayang,"

Sebuah tangan kekar melingkar di pinggangnya. Pria itu meletakkan dagunya pada pundak istrinya lalu menjatuhkan kecupan manis di leher wanita tersebut yang penuh dengan tanda kepemilikan yang ia ciptakan semalaman penuh.

"Suka?" Tanya pria itu sambil mengeratkan pelukannya.

"Sukaa bangett!!" Pekiknya sambil menghadiahi suaminya sebuah kecupan di pipi membuat kedua pipi pria itu sedikit memerah.

"Shaka gimana, ya?" Tanyanya hampa. "Kita udah seminggu disini. Anak kita gak bakal kelaparan kan?"

"Enggak. Anak kita itu pinter cari makan. Udah deh. Gak usah mikirin Shaka dulu, ya? Mendingan kita pikirkan cara buat bikin adeknya Shaka."

"Iiihhhh!! Kak Evan!!" Kesal Clarysa sambil mencubit perut Revan membuat pria itu mundur kesakitan. Ia lalu cemberut kesal.

Revan tertawa kecil. "Kamu masih sama kayak dulu, Rys."

"Apanya?" Tanya Clarysa sambil menatap sang suami.

Revan tersenyum manis. "Caranya ngembek, senyum, ngasih kode saya, semuanya. Gak ada yang berubah dari kamu, Rys. Mana auranya makin dewasa lagi."

Clarysa hanya tertawa. Ia berbalik badan dan mengalungkan tangannya pada leher Revan sedangkan pria itu melilitkan tangannya pada pinggang Clarysa.

"Kita udah berumahtangga lama banget. Wajar aja kalo kamu apal sama sifat aku."

Pria itu tersenyum. Ia lalu kembali memeluk istrinya dengan lembut dan dibalas Clarysa. Keduanya saling hanyut dalam nyamannya pelukan hingga sesuatu mendorong Clarysa untuk melepaskan pelukan mereka.

Howekk...

"Are you ok, baby?" Tanya Revan khawatir ketika melihat istrinya yang terlihat kurang fit secara tiba-tiba.

"Sayang, kamu—?!"

Howekk...

Byurrr...

Revan ternganga lebar dengan mata melotot hampir copot melihat bajunya yang sudah penuh dengan muntahan dari Clarysa.

"Rys, baju saya habis tinggal ini. Niatnya nanti mau keluar sama kamu, sekalian beli baju. Kalo udah kayak gini, mau gimana?" Omel Revan kesal.

"Ma-maaf... Aku gak sengaja. Tiba-tiba aja aku mual pengen muntah. Kelepasan, Kak."

Pria itu melepaskan bajunya dan mendengus kesal.

"Biar aku yang cuciin. Sini."

Clarysa langsung menarik baju Revan dan melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar. Namun baru beberapa langkah, tiba-tiba saja tubuhnya ambruk membuat Revan terkejut bukan main.

R Y S H A K A [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang