12 - I Wanna Be Your Hero

3.6K 372 5
                                    

"Tuan Kim mengalami patah tulang selangka bagian kanan akibat benturan keras dari benda berat. Cukup parah dan waktu pemulihannya pun selama empat bulan."

"Ah, dan dibagian telapak tangan kiri tuan Kim juga terdapat luka robek dan sudah mendapatkan jahitan karena cukup dalam. Ini akibat terkena pecahan lampu sorot, kami berjanji akan mengusut kelalaian ini tuan. Dan luka ini akan sembuh sekitar tiga minggu jika tidak mengenai air atau menghindari aktivitas berat."

William terdiam, kemudian melihat bahu kanannya yang sudah dililit oleh perban coklat elastis juga kini tangan kanannya pun memakai arm sling yang tentu saja akan menyangga tangannya selama empat bulan ke depan.

"Untuk sekarang hingga empat bulan ke depan, anda tidak diperkenankan untuk bekerja terlalu lelah karena itu bisa memperlambat kesembuhan bahu anda--"

"Baik-baik. Aku sudah tahu semuanya, sekarang bolehkah aku menemui calon istriku Karina Kang? Aku sangat khawatir sekali"

"Yah! Kau disaat-saat seperti ini masih mengkhawatirkan nona Karina?!"Ryujin menimpali ucapan William, lelaki itu turut langsung meluncur menemui sang sahabat sekaligus bosnya itu karena mendapat kabar bahwa William mengalami kecelakaan.

William terbangun dan tidak mendengar perkataan sarkas Ryujin, ia nekat ingin menemui Karina dalam keadaan telanjang dada. Sungguh luar biasa sekali bukan tingkah William yang kadang membuat Ryujin geleng-geleng kepala?

"Setidaknya pakai dulu bajumu, tuan Kim--astaga lelaki itu ya Tuhan!"Suara Ryujin sedikit meninggi saat William pergi begitu saja dengan santainya keluar dari ruangan rawat, mengabaikan dirinya yang kini mengikuti William sambil membawa jas baru milik sang sahabat karena jas dan kemeja milik William robek karena kejadian mengerikan itu.

Dan anehnya William terlihat tidak menampakkan rasa sakit. Atau apa mungkin obat penahan sakit yang diberikan masih bekerja?













---













Karina menghembuskan napasnya pelan dan sudah merasa tenang dari kejadian tadi yang nyaris melukai dirinya. Namun William datang menolongnya di waktu yang sangat pas, dalam hati ia bertanya-tanya tentang bagaimana kondisi sang lelaki saat ini.

Karina melihat punggung tangan kirinya yang sudah ditutupi oleh plester luka, punggung tangan kirinya sempat tergesek suatu benda yang mungkin tajam tetapi luka ini tergolong ringan.

Ia meneguk air mineral botol yang sempat rekan kerjanya berikan hingga tandas. Kejadian tadi sukses membuat kepala Karina merasa pusing, namun ini bukan masalah besar karena rasa pusingnya sudah berangsur membaik setelah meminum obat.

Pintu ruangannya terbuka, Karina langsung mengalihkan perhatiannya kesana hingga pada akhirnya ia bisa melihat figur tegap dan tinggi William dalam keadaan telanjang dada serta tangan kanannya yang memakai arm sling langsung menghampiri dirinya dengan raut wajah yang super duper khawatir.

"Sayang!? Apakah kau baik-baik saja!? Apakah ada luka?!"William langsung mengecek keadaan Karina, kemudian raut wajahnya berubah menjadi geram luar biasa saat menemukan luka di punggung tangan kiri sang gadis pujaan.

Oh dan juga ia bisa melihat lebam keunguan di siku kiri Karina.

"Aku berjanji akan membuat mereka membayar semua karena telah membuatmu terluka seperti ini, sayang. Tolong percaya padaku"William menatap lekat kedua manik mata Karina yang juga kini tengah menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

Rasa bersalah menyerang relung hati Karina. Gadis itu meringis melihat William yang terlihat baik-baik saja dengan lukanya yang sangat parah. Luka Karina sama sekali bukan bandingan, William menanggung semuanya hanya untuk dirinya.

"Mengapa kau menyelamatkan diriku?"Lirih Karina dengan tatapan sendu. Pasti luka yang William alami terasa sangat menyakitkan dan menyiksa, terlihat dari lelaki itu yang tampak menahan rasa sakitnya.

William sendiri sudah merasakan seluruh tangan kanannya sangat sakit dan juga berdenyut hebat. Namun ia tidak ingin terlihat lemah dihadapan Karina karena luka yang ia dapat, ia sama sekali tidak mau merepotkan Karina karena ia sudah menyetujui perjanjian yang gadis itu berikan padanya.

"Pihak Karina selalu sibuk dengan profesinya, maka dengan itu pihak William sama sekali tidak diperbolehkan untuk mengganggu pihak Karina dengan alasan apapun. Jika pihak William melanggar, maka pihak Karina akan memberikan hukuman berupa pemutusan hubungan."

William akan menepati perjanjian itu dan berjanji pada diri sendiri untuk cepat sembuh. Waktu empat bulan akan terasa singkat jika ia rutin mengecek lukanya.

"Karena aku ingin menjadi pahlawan mu, Karina. Aku ingin melindungi dirimu dari segala hal yang bisa membahayakan dirimu meskipun aku taruhannya."

"Karena aku benar-benar mencintaimu"

William tersenyum manis setelah mengatakan itu. "Aku berjanji tidak akan merepotkan dirimu dan memanfaatkan kondisiku yang seperti ini sebagai senjata agar kau terus berada di sampingku. Aku paham betul bahwa profesimu sangatlah penting untuk orang-orang."

Hati Karina benar-benar sangat terenyuh mendengar ucapan William yang lembut dan menenangkan. Ia merasa seperti orang jahat karena telah memperlakukan William secara kasar dan membuat lelaki itu kesusahan.

Namun balasan lelaki itu sangatlah tidak adil. William merasa tidak masalah dengan sikap Karina padanya selama ini dan itu membuat pikiran Karina sangat tidak tenang sama sekali.

"Astaga benar-benar calon suami anda memang tidak bisa membaca keadaan, nona. Aku benar-benar malu saat dia menemui dirimu dengan keadaan seperti ini"Sosok Ryujin datang dan dengan hati-hati langsung menutupi tubuh bagian atas William dengan jas berwarna hitam yang masih baru itu.

William terkekeh mendengar keluh kesah Ryujin kepada Karina.

"Aku akan membawamu pulang ke rumah kita. Seluruh jadwalmu sudah aku batalkan dan aku sudah menghubungi atasanmu agar kau langsung beristirahat, kau tidak boleh menolak"

"Apa?! Tapi--"

Tanpa merespon protes yang dilayangkan Karina, William langsung menoleh kearah Ryujin yang masih mengatur napasnya karena lelah mengejarnya. "Bawa mobilku dan antar aku ke rumah baru calon istriku"Ujarnya.

Karina merasa tidak terima dengan keputusan William yang seenaknya dan tiba-tiba. Lelaki itu masih sama saja menyebalkan, namun rasa kesalnya hilang seketika saat melihat wajah William yang memucat bahkan wajahnya pun sedikit memerah seperti menahan sakit.

"Ayo?"Ajak William pada Karina yang masih terdiam mematung, lelaki itu tersenyum dan langsung meraih tangan sang calon istri kemudian menariknya lembut.

"Hah! Kau harus membayar ku dengan gaji yang tinggi tuan Kim!"

"Akan aku lakukan dengan senang hati, tuan Shin"


TBC?

The Way I Love You || Winrina (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang