25 - Now and Forever (end)

6.3K 414 36
                                    

William berlari dengan tergesa-gesa di lorong rumah sakit. Raut wajah lelaki itu tergambar panik luar biasa bercampur terkejut, tidak peduli dengan teriakan Ryujin yang meminta untuk tidak grasak-grusuk karena takutnya sang sahabat menabrak orang-orang sekitar.

Namun William tidak mengindahkan teriakan merdu Ryujin yang kini bergerak lambat, membiarkan dirinya berlari menuju ruangan rawat tempat dimana Karina dirawat.

Beberapa menit yang lalu, William mendapatkan telepon dari pihak rumah sakit bahwa Karina Kim alias istrinya sendiri dilarikan ke ruang rawat karena tiba-tiba saja tidak sadarkan diri setelah selesai melakukan operasi.

Padahal pagi hari tadi, William tidak menemukan kondisi dimana sang istri tidak baik-baik saja. Karina masih tetap sehat dan segar, bahkan istrinya itu mengatakan bahwa hari ini pekerjaannya tidak banyak hingga bisa pulang bersama.

William yang mengetahui kabar mendadak itu langsung segera membatalkan meeting bersama perusahaan cabang dan langsung bergegas terburu-buru, tentu saja membawa Ryujin dan meliburkan seluruh karyawan dengan tiba-tiba.

Memang seenaknya tuan Kim ini, pikir Ryujin setengah kesal.










Brak.













"Karina, sayang! Kau tidak--"

"Tuan, tolong untuk tidak ribut. Dokter Kim masih belum siuman."

William mengusap wajahnya kasar, ia tidak meminta maaf karena telah mengagetkan beberapa dokter dan suster yang ada didalam ruangan ini. Ia berjalan tegap dan menghampiri Karina yang masih setia menutup kedua matanya.

"Istriku. Ada apa dengan istriku hingga ia seperti ini?"Tanya William, ia menatap geram orang-orang yang ada disini. Gejolak amarah membumbung tinggi dalam dada, ia masih menahannya karena berada di rumah sakit.

Sontak pucat wajah mereka yang melihat kemarahan William. Wajah lelaki Kim itu tampak mengeras dengan kedua telinganya yang memerah, kontras sekali dengan kulitnya yang putih bersih.

"Jawab."

"Istri anda hamil"

"Uh?"

Raut wajah sangar William dengan drastis berubah menjadi penuh tanya setelah seorang dokter baru saja keluar dari kamar mandi. Dokter itu bernama Aeri Uchinaga, ia berjalan menghampiri William dan menyerahkan sebuah amplop berwarna coklat dari tasnya.

William menerima amplop tersebut dan membuka isinya dalam diam. Alangkah terkejutnya ia melihat itu ternyata itu adalah foto hasil USG.

"Masih sangat kecil, usianya baru tiga minggu. Sepertinya istri anda tidak menyadari bahwa dirinya sedang mengandung dan mengajaknya untuk bekerja lama dengan intensitas istirahat yang kurang cukup, mengakibatkan dokter Kim kelelahan."Jelas Aeri, ia bisa melihat kedua mata William berkaca-kaca dengan senyuman tipis mengembang di bibirnya.

"..aku..akan menjadi seorang ayah? Aku?"

"Iya, tuan Kim."

"Bolehkah kalian meninggalkan kami sebentar?"

"Baik, kalau begitu kami pamit. Dan selamat atas kehamilan dokter Karina Kim, selamat untuk kalian berdua"

"Terima kasih."

William langsung duduk dengan tangannya yang menggenggam lembut tangan Karina yang dingin, ia mengecupnya dengan air mata yang mulai menetes.

"Kita akan menjadi orang tua, bunny. Bear sangat senang karena telah menjadi seorang daddy."

The Way I Love You || Winrina (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang