17 - P(r)o(tective)ssessive Husband

4K 334 10
                                    

Karina terbangun dari tidurnya, matahari masih malu-malu menunjukkan eksistensinya. Diliriknya jam dinding yang menempel, masih pukul enam pagi dan tersisa tiga jam lagi baginya untuk bersiap-siap pergi bekerja.

Honeymoon? Oh astaga, bahkan Karina tidak mau memikirkan hal itu. Baginya, menikah saja cukup. Dan juga Karina sama sekali tidak ada minat apapun untuk melakukan honeymoon bersama William.

Ia belum siap memiliki anak, dan juga belum siap memenuhi kebutuhan biologis William.

Karina merasa bagian sampingnya kosong. Nampaknya William sudah bangun dan entah pergi kemana, semalam mereka memutuskan untuk tidur dengan bantal guling sebagai pembatas diantara mereka.

Setelah membereskan tempat tidur, Karina memutuskan untuk membersihkan diri setelah itu membuat sarapan.

Sementara di tempat lain, William tampak tengah serius melihat kearah sepuluh orang pria dengan pakaian formal yang seragam. Suasana tampak tegang karena kini William memasang raut super serius, berbeda saat bersama Karina dan juga saat bersama sang mommy dan ibu mertuanya.

Akan sangat jauh lebih lembut dan juga hangat.

"Aku ingin kalian menjaga istriku selama bekerja dan juga saat ia beraktivitas selain bekerja. Tidak boleh ada yang melukainya ataupun menyentuhnya sedikitpun, dan jika ada tolong langsung melaporkannya padaku"Perintah William adalah satu hal yang wajib dituruti, jika salah sedikit ataupun satu diantara mereka lengah.

Maka harus siap menghadapi kemarahan William yang sangat mengerikan. Tentu saja itu adalah yang sangat ditakuti, maka dari itu semua sangat berhati-hati dan menjaga sikap saat bersama tuan mereka--William.

"Baik, tuan."

"Dua orang ikut bersama istriku di dalam satu mobil yang sama. Dua mobil ikut di belakang mobil istriku, dan sisanya kalian awasi dari jauh."

"Baik. Perintah tuan siap dilaksanakan."

"Bagus."

William tersenyum sangat puas. Katakan saja ia super protektif dan juga posesif, itu memang benar adanya. William tidak mau dan tidak rela Karina yang sekarang sudah resmi menjadi istrinya disentuh orang tidak dikenal ataupun dilukai.

Kemudian mereka pun bubar untuk mengambil posisi masing-masing, sementara William masih duduk di tempatnya. Lelaki itu kini melihat figur Karina yang baru saja keluar dari kamar dengan penampilan yang sangat segar.

Gadis itu akan bersiap untuk pergi bekerja. Padahal dalam hati William ia sangat ingin menghabiskan waktu bersama Karina.

Mungkin lain kali.

"Sayang"Panggil William dengan disertai senyumannya yang lebar kepada Karina.

Sedangkan Karina sendiri hanya meresponnya dengan anggukan kecil kemudian berjalan menuju dapur.

"Aku akan membuat sarapan. Tolong jangan mengganggu"Ujar Karina memberikan peringatan kepada William yang hendak memeluknya dari belakang.

William menghela napasnya kasar, kemudian ia tersenyum kecil. "Baik, cantik. Tapi setelah selesai sarapan, bolehkah aku memelukmu? Hanya untuk mengisi energiku sebelum menemui orang tua kita"Jawabnya disertai permintaan.

Tidak ada respon dari Karina, sudah pasti. William sudah menduganya dan ia merasa tidak apa-apa, meskipun sedikit sedih dalam hati mengeluhkan sikap Karina yang masih saja dingin.

Ia pikir perhatian malam tadi adalah awal untuk Karina berubah menjadi pribadi yang hangat pada William. Tetapi nyatanya sama sekali istrinya itu kembali pada mode awal.

Dingin dan juga irit bicara.

Merasa William telah berjalan meninggalkannya, Karina menghembuskan napasnya pelan kemudian kembali melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda tadi.

Hari ini ia akan membuat nasi goreng kimchi, karena pasti memasak makanan yang lain akan memakan banyak waktu. Tentu saja Karina yang sangat teliti terhadap waktu pun tidak mau terlambat bekerja hanya untuk membuat sarapan yang lain.

Sementara William, lelaki itu tengah berada di depan rumah sedang mencoba menggerakkan tangan kanannya untuk melatih ototnya agar tidak terlalu kaku. Ini adalah anjuran dokter saat ia melakukan check up beberapa hari yang lalu, masih sangat terasa sakit dan juga ngilu. Tetapi tidak separah saat awal-awal cedera.

"Kau akan terus diam disana?"Suara lembut menginterupsi William berhenti, ia menoleh pada figur cantik Karina yang mengintipnya dari pintu. Sontak William tersenyum manis pada sang ayu, kemudian masuk kedalam tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Kini keduanya duduk saling berhadapan, dua buah nasi goreng kimchi sudah tersedia diatas meja. Juga terdapat satu gelas susu vanilla hangat tanpa gula dan satu gelas teh lemon hangat untuk Karina.

"Ini pasti akan sangat enak! Terima kasih sudah berusaha membuat sarapan di pagi hari ini, istriku."Ujar William, kemudian ia mulai menyendok nasi goreng buatan Karina dan memakannya.

"Habiskan dan jangan sampai menyisa satu butir pun, tuan Kim"Balas Karina disertai senyuman tipis untuk William.

William terkekeh, ia mengangguk. "Tanpa kau suruh, akan aku lakukan dengan senang hati, cantik."Jawabnya sembari mengedipkan sebelah matanya bermaksud menggoda Karina.

Keduanya pun hening untuk menikmati sarapan mereka. Pagi hari ini William sangat bahagia bukan main, memiliki Karina dan menjadi suaminya dan memakan sarapan buatan sang istri yang tentu saja ini sangat enak!

Ya meskipun sedikit pedas, tapi tidak masalah. William bisa menahannya meskipun sebenarnya ia kurang menyukai makanan pedas.














---














"Maaf aku tidak bisa mengantarmu pergi. Jadi aku perintahkan seluruh bodyguard milikku untuk menjagamu satu hari penuh"

Karina menatap marah William saat ia melihat sepuluh orang pria berpakaian formal nampak membungkuk memberi salam kepadanya dan William dengan sopan. Ia merasa William sangat protektif sekali dan berlebihan.

Ia bisa menjaga diri baik-baik tanpa pengawalan ketat seperti ini.

"Ini sangat berlebihan! Aku tidak mau."Tolak Karina langsung secara mentah-mentah, membuat para bodyguard menatap khawatir kearah William yang bila dibantah sedikit saja langsung akan murka.

Mereka takut Karina mendapatkan murka dari William sepagi ini.

Namun reaksinya sangat mengejutkan! Bahkan mereka tidak percaya jika di depannya saat ini adalah bos mereka, seorang William Kim.

Lelaki itu terkekeh, tangan kirinya mengusap lembut pipi Karina yang lembut dan mulus. Tapi tak lama karena Karina menepisnya pelan.

"Hei, ini demi keselamatan kau sebagai istriku. Kau sekarang adalah Karina Kim. Otomatis segala hal tentangmu adalah tanggung jawabku, cantik. Jadi, kau hanya perlu duduk manis dan biarkan aku melindungi dirimu dari orang-orang jahat yang bisa kapan saja mengganggumu."Jawab William dengan lembut, kemudian ia meraih pinggang kecil Karina dan menariknya perlahan agar mendekat kedalam tubuhnya yang tinggi dan kekar itu.

Ekspresi William langsung berubah tegas dan serius saat melihat para bodyguard miliknya. Dan Karina hanya bisa tertegun melihat perubahan ekspresi William yang sangat cepat.

Bagaimana bisa?

"Jaga istriku baik-baik. Jangan buat ia lecet sedikitpun atau aku akan menghukum kalian."















TBC?

The Way I Love You || Winrina (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang