14 - Will You Marry Me?

3.1K 320 4
                                    

"Aku tidak mau pernikahan ini diundur karena keadaanku! Aku ingin pernikahan ini dilaksanakan sesuai jadwal!"

William menatap tajam kedua orangtuanya yang memberikan saran agar pernikahannya dengan Karina diundur karena kondisi William yang masih cedera. Sementara William sendiri enggan, ia menolak keras saran itu.

Ia ingin pernikahannya dengan Karina tetap berlangsung dan sekarang tinggal satu bulan lagi persiapannya, tentu William senang karena sebentar lagi ia akan menjadi suami Karina.

Bahkan sudah jauh-jauh hari William mengurus beberapa hal untuk hari pernikahannya nanti dibantu oleh kedua orang tuanya dan juga ia membawa Ryujin untuk membantunya tanpa sepengetahuan Karina maupun keluarga Kang.

"Bayangkan saja, aku sudah mengurus pernikahan ini dan sudah mencapai sembilan puluh persen! Aku benar-benar tidak rela jika kalian mengundur semuanya"Lanjut William kembali, kepalanya mendadak ingin pecah dengan hal ini.

Ia merasa semakin sakit setelah kedatangan orang tuanya karena membahas permasalahan tentang pernikahannya dengan Karina. Dan kabarnya keluarga Kang sedang dalam perjalanan menuju rumah baru William dan Karina untuk membahas pernikahan ini.

Bersamaan dengan itu, pada akhirnya keluarga Kang tanpa Karina sudah berada didalam rumah. Mereka seolah menjadi penengah antara William yang sedang dikuasai emosi dan kedua orangtuanya yang juga berusaha untuk memberikan pengertian kepada putra mereka.

"Baik, tanpa berlama-lama kita akan membahas pernikahan antara William dan Karina."

"Yah, kau baru sampai."

"Tidak masalah. Tampaknya calon menantuku yang tampan ini sedang merasa marah dan kecewa"Tuan Kang melihat kearah William yang masih terdiam dengan wajahnya yang kini memerah menahan marah.

"William? Tenang, okay? Kita bicarakan ini baik-baik"Nyonya Kim mengelus pundak kokoh milik William, berusaha menenangkan sang putra yang sedang diselimuti oleh emosi negatif.

Usapan itu berhasil membuat William tersadar, lelaki itu melihat kearah sang mommy yang kini tengah tersenyum tipis kearahnya. William melunak, ia pun mengikuti langkah ke empat orang tua yang sudah berjalan menuju ruangan yang lebih luas.











---









Karina sedang berada di ruangannya, ia tengah sibuk membaca laporan dan data-data pasien yang akan ia operasi besok. Hari ini ia sudah melakukan tiga operasi kecil, dan sekarang ia akan melakukan kunjungan pada pasien-pasiennya setelah semuanya telah selesai.

Namun suara ketukan pintu membuat Karina menghentikan aktivitasnya, netra kebiruannya melihat kearah pintu. "Masuk"Titahnya, kemudian menutup berkas yang sudah ia baca.

Dan bersamaan dengan itu, muncul figur Ryujin yang kini berdiri diambang pintu seraya melempar senyuman sopan pada Karina.

"Saya sekretaris dari tuan William Kim. Saya datang kemari untuk menjemput nona Kang atas perintah tuan Kim"Ujar Ryujin langsung pada inti, bahkan lelaki itu memberikan sesuatu kepada Karina.

Karina memasang wajah penuh tanya kepada Ryujin yang meletakkan sebuah paperbag yang diletakkan diatas mejanya.

"Dari tuan Kim. Ini berisi mantel dan juga makanan ringan, udara diluar sangat dingin. Tuan Kim memberitahu saya bahwa nona Kang tidak tahan dingin"Jelas Ryujin seolah tahu dengan raut tanya Karina yang kontras.

Karina menghela napasnya singkat, ia merasa tidak mood saat kembali mendengar nama William disebut. Sudah bagus hari ini ia bebas dari lelaki itu, dan bahkan rencananya hari ini ia akan keluar dan kembali tinggal di rumah orangtuanya.

Karina tidak terbiasa tinggal satu rumah dengan William. Cukup ini saja yang terakhir.

"Aku tidak bisa, ada beberapa pekerjaan lagi yang harus aku selesaikan. Katakan pada William agar tidak menggangguku sekali ini saja, aku benar-benar lelah."Jawaban Karina membuat Ryujin terdiam, ia bisa melihat raut tidak nyaman sang gadis membuat dirinya merasa iba.

Iba pada Karina dan juga William.

Ryujin sebenarnya tidak mengetahui kisah keduanya. Tapi yang sekarang ia tahu adalah bahwa William sangat mencintai Karina, bahkan lelaki itu dengan sukarela merelakan tubuhnya cedera demi melindungi Karina.

Bagi William, Karina pantas dilindungi dan sama sekali tidak boleh dilukai oleh siapapun.

"Tapi, sebagai sahabatnya juga aku ingin kau menuruti permintaan William, nona. Sekarang dia sudah menunggumu di rumah--ehm, rumah kalian"

Karina menghela napas. Ia mengusap kasar wajahnya dan langsung meraih tasnya yang tersimpan tidak jauh dari tempat duduknya.

"Katakan dimana mobilmu dan antar aku untuk menemui si tukang memaksa itu."Karina langsung pergi begitu saja keluar dengan masih memakai jas dokternya, sementara Ryujin cukup terkejut dengan reaksi calon istri William itu yang terlihat marah.

Sangat marah.

"Astaga, mengapa aku yang jadi takut?"Monolog Ryujin, ia langsung menutup pintu ruangan Karina dan sedikit berlari untuk menyusul Karina.
















---













William masih memasang wajahnya datar saat pembicaraan tengah berlangsung antara keluarga Kim dan Kang. Tanpa Karina, ia merasa sangat tidak nyaman apalagi saat membahas pernikahan mereka.

"Jadi keputusan yang kita ambil--"

"Pernikahan ini akan tetap berjalan sebagaimana mestinya, meskipun dengan kondisiku saat ini. Tidak ada bantahan apapun atau aku tidak akan bertanggung jawab atas KK GROUP."William dengan berani memotong pembicaraan sang ayah, Theodore. Membuat pria paruh baya itu menatap kesal kearahnya dan hendak memprotes sang putra tetapi Tiffany melerainya secara langsung.

Bersamaan dengan itu juga Karina datang, gadis itu sukses menyita perhatian semua yang ada disana. William yang melihatnya pun langsung terlihat senang dengan pancaran bahagia dikedua iris kehijauannya saat sang pujaan hati kini duduk manis di depannya.

Melihat perubahan raut wajah William membuat Theodore dan Tiffany saling menatap satu sama lain dan menghela napasnya, putra mereka benar-benar sudah menjadi budak cinta dari putri keluarga Kang itu. Tentu senang, akhirnya perjodohan ini berjalan dengan baik.

"Maaf aku terlambat, sebenarnya masih ada pekerjaan yang tersisa. Hanya saja aku dengan terpaksa harus menemui tuan William Kim yang terhormat ini."Karina berucap dingin tanpa membalas senyuman manis William yang terpatri untuknya.

William terkekeh pelan, Karina marah dan itu sangatlah manis dan lucu. "Sayang, maafkan aku tapi sehari tidak melihatmu aku merasa ada yang kurang"Jawabnya, sontak semua yang ada disana langsung tertawa melihat tingkah William.

Suasana pun cair kembali setelah beberapa menit dihiasi ketegangan.

William kemudian berdehem, ia menatap kedua orang tua Karina kemudian kedua orangtuanya, terakhir dengan lekat dan penuh cinta ia menatap lembut sosok Karina yang kini juga menatapnya datar tanpa ekspresi apapun.

William paham, Karina terpaksa kemari. Tapi tidak masalah, ia sangat senang gadis itu mau datang.

"Akan ku jaga Karina dan juga mencintainya sampai maut memisahkan. Aku berjanji akan membuatnya menjadi wanita paling beruntung di dunia karena memiliki diriku, aku tidak bisa berjanji akan terus membuat dirinya bahagia. Tetapi aku akan berusaha keras untuk membuatnya tersenyum dan tertawa saat bersamaku."

"Jadi, secara resmi dan secara jantan. Aku dihadapan orang tuaku dan orang tuamu, dengan serius akan menikahi dirimu dan menjadikan dirimu ratu sebagaimana mestinya seorang lelaki sejati memperlakukan wanitanya."

"Karina Kim, maukah kau menikah denganku?"















TBC?

The Way I Love You || Winrina (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang