16 - A Little Attention

3.3K 339 4
                                    

William keluar dari kamar mandi setelah selesai membersihkan diri, ia hanya mengenakan celana panjang hitam sementara bagian atas tubuhnya masih telanjang dada disertai tetesan air yang sedikit membasahi.

Sebenarnya sangat sulit baginya untuk mandi dan juga memakai celana sendiri, tetapi karena tidak bisa secara langsung meminta bantuan Karina dan juga memang pada dasarnya William sedikit mampu untuk melakukannya. Pada akhirnya William melakukannya sendiri.

Tetapi saat hendak memakai baju, ini sangat sulit. Hendak tidur tanpa baju, cuaca sangat dingin. Dan juga ia merasakan nyeri pada cederanya setelah selesai memakai celana.

Ia akan meminta tolong pada Karina, semoga saja istrinya itu bersedia. Tetapi jika tidak pun tidak masalah, William tidak akan memaksa Karina.

Namun saat William mengangkat pandangannya, ia melihat sosok Karina sedang membuka lemari baju kemudian mengambil sebuah kemeja piyama tidur lengan pendek berwarna hitam polos. Gadis itu melihat kearah William kemudian berjalan menghampiri.

"Rendahkan posisi tubuhmu"Pinta Karina, ia sedikit mendongak untuk melihat wajah William yang tampak kebingungan itu.

Tanpa bicara, William langsung menurut. Lelaki itu duduk di pinggiran ranjang sementara kini Karina berdiri di hadapannya.

Degupan jantung William sangat terasa kencang saat Karina mengeringkan kembali tubuh bagian atasnya dengan handuk. Ia bisa melihat sang gadis tampak serius dan telaten, William pikir ini mimpi.

Namun saat tak sengaja Karina menyenggol tangan kanannya yang cedera, William langsung meringis kesakitan. Ini bisa disimpulkan bahwa William tidak sedang bermimpi.

"Sshh"Ringisan kesakitan dari William membuat Karina merasa panik, ia tidak sengaja menyenggol tangan kanan lelaki itu sedikit keras.

"Tunggu sebentar"Karina langsung pergi begitu saja keluar kamar, sementara William menggeram menahan rasa sakit yang berdenyut di bagian kanan tubuhnya.

Sementara itu, Karina sedikit panik dan merasa sangat bersalah karena menyenggol William. Ia langsung mengambil beberapa es batu dari dalam kulkas dan langsung dimasukkan kedalam handuk kecil, kemudian ia mengambil segelas air dan kembali bergegas menuju kamar.

"Kau? Ah, aku tidak apa-apa. Sakitnya akan reda sebentar lagi"Ujar William saat Karina sudah datang dan hendak mengompres bagian tulang selangka kanan nya dengan es batu yang sudah dibalut handuk kecil.

Karina menggeleng, kemudian ia dengan hati-hati mulai mengompres William. Rasa dingin langsung terasa hingga seluruh tubuh, namun sedikit mengurangi rasa sakit yang William rasa. Bisa Karina lihat raut wajah sang lelaki terlihat sedikit memucat dan juga merah menahan sakit.

"Sudah lebih baik?"Tanya Karina, William turut melihat kearah sang gadis hingga mereka saling bertatapan sebentar.

William mengangguk dengan disertai senyum tipis. "Sudah lebih baik. Terima kasih, istriku."Jawabnya dengan tulus, Karina hanya mengangguk sebagai jawaban.

Selanjutnya Karina membuka kancing piyama tidur untuk dipakaikan pada William. Namun saat dilihat kembali, ukuran baju ini terlalu kecil untuk postur tubuh William yang besar dan kekar.

Melihat bingungnya Karina membuat William tertawa lucu. Ia meraih baju dari tangan Karina dan menjauhkannya dari mereka.

"Mommy yang menyiapkan baju-baju yang ada di lemari. Namun sayangnya ia tidak mengetahui bahwa tubuh putranya ini tidak mampu memakai mereka karena terlalu besar."Ujar William seraya mengusap tengkuknya.

Karina terdiam beberapa saat. "Aku membawa satu kardigan yang cukup besar. Semoga itu muat di tubuhmu"Balasnya, ia berjalan menghampiri lemari yang sama dan mendapat sebuah kardigan besar berwarna hijau gelap, bahkan lebih besar dari tubuh Kirana sendiri kemudian mengukurnya pada tubub William.

William sendiri cukup terkejut karena tidak menyangka Karina memiliki kardigan sebesar itu, dan ternyata lumayan bisa untuk dipakai.

Dengan perlahan Karina memakaikan kardigan miliknya kepada William, terdengar ringisan kecil saat yang lelaki menggerakkan tangan kanannya. Setelah lima menit berlalu, akhirnya William sudah memakai kardigan milik Karina.

William terkekeh saat kardigan yang dipakainya ini tidak bisa dikancing, membuat bagian dada dan perutnya masih terekspos.

Tapi tidak apa-apa, hatinya diliputi rasa bahagia dengan perhatian Karina padanya malam ini.

Karina sendiri entah mengapa merasa lega setelah melihat William tampak terlihat nyaman, ya meskipun kardigannya di tubuh sang lelaki masih terlihat kecil tetapi tidak masalah.

"Jangan tidur di sofa, tidur saja disini."Setelah berkata demikian, Karina beranjak dan memasuki kamar mandi untuk mencuci muka.

Setelah kepergian Karina, William menghela napasnya. Lelaki itu kepalang senang dengan apa yang Karina lakukan padanya malam ini. Bahkan jantungnya berdebar tak karuan saat menghirup aroma Karina yang sangat wangi menempel pada kardigan yang kini dipakainya.

"Semoga ini awal yang baik, untuk hubungan ku dan Karina."Monolog William.

Ya meskipun William tahu, belum ada satupun rasa cinta yang gadis itu miliki untuknya. Tapi William bertekad untuk terus meluluhkan hati Karina tanpa lelah.













TBC?

The Way I Love You || Winrina (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang