Chapter.22 - Sunoo Pingsan

163 15 0
                                    

Sunghoon berdiri, berjalan ke arah kolam, air di atas permukaan telah membeku tapi ikan-ikan itu masih berenang ke sana kemari di bawahnya.

Tangan putihnya yang ramping terulur ke atas es yang rapuh, lalu dengan lembut menghancurkan es di permukaan air.

Gerakannya sangat lembut namun tidak lembut tapi itu sangat indah, seperti sapuan capung yang terbang di permukaan air dan membuat riak pada air yang tenang.

Sunoo terpana saat melihat seluruh prosesnya, entah bagaimana tapi itu seperti memberikannya ilusi, bahwa pria didepannya ini adalah seorang peri yang telah jatuh ke bumi.

Lidahnya kelu tidak tahu apa yang harus ia gambarkan tentang keindahan di depannya, dia hanya bisa membisikkan di dalam hati bahwa orang itu sangat indah.

Hanya indah.

Namun sayang, keindahan itu sedikit menjadi terdistorsi oleh sorot matanya yang gelap, begitu tajam, seperti seorang pria yang telah menempuh jalan penuh darah di sepanjang hidupnya, tatapan itu sangat tajam dan menyipit seperti memiliki dendam yang tidak pernah bisa ia balas.

Lalu suara dingin yang sangat magnetis pun terdengar di udara.

"Ini soal Jay."

Sunoo sedikit terguncang dari lamunannya setelah mendengarnya.

"Jay??"

Sorot mata Sunghoon semakin dalam, terlihat lebih gelap dari pada sebelumnya.

"Hm."

Seketika raut wajah Sunoo berubah menjadi garis saat mendengar jawabannya. "Bisakah kau mengganti jawaban mu?"

Suaranya terdengar dari antara giginya yang terkatup.

Sunghoon : "... Ya."

"...."

Sangat menyebalkan!

Sunoo menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskan kembali nafasnya lewat mulutnya, mencoba tetap tenang, lalu kembali ke topik:

"Ada apa dengan Jay? Aku rasa dia baik-baik saja."

Tatapan Sunghoon menjadi dingin setelah mendengar pernyataannya di akhir, hingga Sunoo merasa tatapan itu dapat melubangi tubuhnya, tiba-tiba punggungnya mulai terasa dingin.

"Hey! Jangan menatap ku seperti itu."

Sunghoon menanggapinya dengan datar. "Dia sakit. Sangat sakit."

Sunoo : "......" Tapi menurut ku, kau jauh lebih sakit!

Sunghoon masih mengamati, berjalan ke arahnya dan Sunoo langsung waspada.

"Mau apa kau?!"

Sunghoon berhenti, berkata dengan dingin. "Sejak kapan kau dekat dengannya? Kenapa kau mengatakan bahwa dia baik-baik saja?"

Sudut mulutnya mulai berkedut, ada apa dengan dia? Sangat menyebalkan setiap saatnya, menyaksikannya yang terus berubah-ubah.

"Aku tidak terlalu dekat, hanya saja kami sering bertemu di sekolah... Ku rasa dia baik. Aku bahkan merasa sedikit bersalah karena kesalahpahaman ku sendi–" ri.

Sunghoon menyelanya. "Kau tidak salah paham, dia hanya berpura-pura. Dia tidak baik."

Sunoo mengangkat alisnya.

Dia tiba-tiba teringat sesuatu, waktu itu dia masih ingat saat kak Sunghoon dan kak Jay sangat dekat, mereka bahkan selalu bersama. Tapi setelah mereka lulus, mereka menjadi bermusuhan?

Sunoo mengangkat kepalanya, melihat ke arah Sunghoon yang masih berdiri tidak jauh di depannya, tanpa sadar sebuah pertanyaan terlontar dari mulutnya : "Kenapa kau tampaknya sangat membenci Jay?"

★Don't Say Love If You Play Without Love★||SUNSUN||{DSLIYPWL}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang